Friday, March 29, 2024
24.7 C
Jayapura

Kita Jangan Sampai Seperti Kota Kudus dan Jakarta

Pemkot Jayapura Tentang Upaya Penanganan Covid-19 

Sudah setahun lebih sejak Covid 19 melanda dunia, termasuk Indonesia. Namun, hingga kini, penanganan Covid 19 masih terus intens dilakukan. Terlebih dengan adanya varian baru Covid 19, lantas bagaimana upaya Pemkot Jayapura, dalam hal ini Dinas Kesehatan, mengantisipasinya? Berikut laporan Cenderawasih Pos.

Laporan: Gratianus Silas 

Setelah setahun lebih berlalu, kini dunia, termasuk di antaranya Indonesia, harus dipusingkan dengan varian baru Covid 19. Jakarta dan sejumlah daerah di pulau Jawa sudah terdampak varian baru tersebut.

Alhasil, dalam mencegah varian baru tersebut menyebar di seluruh daerah di Indonesia, pintu masuk daerah, baik pelabuhan maupun bandara diperketat. Tak terkecuali di Kota Jayapura sendiri. Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., menyebutkan bahwa tim Satgas Covid 19 Kota Jayapura, berkoordinasi bersama Polresta Jayapura Kota dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), melakukan rapid test antigen terhadap penumpang yang turun.

 Kata Wali Kota, jikalau penumpang yang positif merupakan warga Kota Jayapura, maka akan dibawa ke LPMP Kotaraja untuk dilakukan PCR dan selanjutnya isolasi terpadu. Namun, jikalau penumpang yang positif bukan merupakan warga kota, maka akan dikembalikan ke daerah asalnya.

Baca Juga :  Tetap Cerewet Meski Siang Hari

 Namun, itu bukanlah upaya satu-satunya yang dilakukan. Sebaliknya, upaya lain yang dilakukan dengan terus melakukan penegakkan hukum prokes terhadap masyarakat. Termasuk patroli siang dan malam di tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan keramaian, seperti halnya tempat wisata maupun tempat hiburan malam.

Kesadaran masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan sangat diharapkan pemerintah untuk menekan laju penyebaran Covid 19 di Indonesia, khususnya di Kota Jayapura. Apalagi, tren penyebaran Covid 19 di Kota Jayapura sudah semakin berkurang akibat berbagai langkah dan upaya dari Pemkot Jayapura.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari, mengatakan bahwa kapal penumpang baru kembali masuk Pelabuhan Jayapura pada 3 Juni, setelah sebelumnya masih dibatasi oleh pemerintah.

“Demikian, pada periode 3 – 20 Juni, sebanyak 6.985 penumpang yang turun di Kota Jayapura. Dari pemeriksaan kita di pelabuhan, dalam hal ini terhadap 4.331 penumpang, yagn positif itu 38 orang, atau 0,38 persen,” jelas dr. Ni Nyoman Sri Antari.

Baca Juga :  Selesai Walikota, Bantu Kemensos, Menuju Papua 1

Kadinkes Antari menyebutkan bahwa masih terdapat 2.000 lebih pemeriksaan yang sedang menunggu hasilnya. “Kita tunggu sebanyak 752 yang PCR. Kita memang selektif melakukan tes, terutama bagi penumpang yang datang dari luar Papua,” ungkapnya.

Sementara untuk varian baru, Kata Kadinkes Antari bahwa Kepala Litbang Papua – Papua Barat menyebutkan, alat untuk memeriksa varian baru tersebut sudah tersedia di Kota Jayapura. Namun, belum adanya tenaga terlatih untuk melakukan pemeriksaan tersebut.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada SDM terlatih, sehingga kita bisa mengantisipasi varian baru Covid 19 ini di Kota Jayapura. Namun, waspada itu harus tetap. Sebab, Covid bukan main-main,” tambahnya.

“Covid 19 bukan mengada-ada. Covid 19 memang ada, di mana kami tenaga kesehatan sudah cukup lelah bergumul dengan Covid 19 selama 1 tahun lebih. Kita jaga jangan sampai kita seperti di Kudus dan Jakarta. Jangan sampai nakes benar-benar kelelahan, terpapar Covid 19, hingga menyebabkan meninggal dunia. Makanya, kita harus terus waspada dan terapkan standar prokes yang  ketat,” pungkasnya.(*/wen)

Pemkot Jayapura Tentang Upaya Penanganan Covid-19 

Sudah setahun lebih sejak Covid 19 melanda dunia, termasuk Indonesia. Namun, hingga kini, penanganan Covid 19 masih terus intens dilakukan. Terlebih dengan adanya varian baru Covid 19, lantas bagaimana upaya Pemkot Jayapura, dalam hal ini Dinas Kesehatan, mengantisipasinya? Berikut laporan Cenderawasih Pos.

Laporan: Gratianus Silas 

Setelah setahun lebih berlalu, kini dunia, termasuk di antaranya Indonesia, harus dipusingkan dengan varian baru Covid 19. Jakarta dan sejumlah daerah di pulau Jawa sudah terdampak varian baru tersebut.

Alhasil, dalam mencegah varian baru tersebut menyebar di seluruh daerah di Indonesia, pintu masuk daerah, baik pelabuhan maupun bandara diperketat. Tak terkecuali di Kota Jayapura sendiri. Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., menyebutkan bahwa tim Satgas Covid 19 Kota Jayapura, berkoordinasi bersama Polresta Jayapura Kota dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), melakukan rapid test antigen terhadap penumpang yang turun.

 Kata Wali Kota, jikalau penumpang yang positif merupakan warga Kota Jayapura, maka akan dibawa ke LPMP Kotaraja untuk dilakukan PCR dan selanjutnya isolasi terpadu. Namun, jikalau penumpang yang positif bukan merupakan warga kota, maka akan dikembalikan ke daerah asalnya.

Baca Juga :  Selesai Walikota, Bantu Kemensos, Menuju Papua 1

 Namun, itu bukanlah upaya satu-satunya yang dilakukan. Sebaliknya, upaya lain yang dilakukan dengan terus melakukan penegakkan hukum prokes terhadap masyarakat. Termasuk patroli siang dan malam di tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan keramaian, seperti halnya tempat wisata maupun tempat hiburan malam.

Kesadaran masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan sangat diharapkan pemerintah untuk menekan laju penyebaran Covid 19 di Indonesia, khususnya di Kota Jayapura. Apalagi, tren penyebaran Covid 19 di Kota Jayapura sudah semakin berkurang akibat berbagai langkah dan upaya dari Pemkot Jayapura.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari, mengatakan bahwa kapal penumpang baru kembali masuk Pelabuhan Jayapura pada 3 Juni, setelah sebelumnya masih dibatasi oleh pemerintah.

“Demikian, pada periode 3 – 20 Juni, sebanyak 6.985 penumpang yang turun di Kota Jayapura. Dari pemeriksaan kita di pelabuhan, dalam hal ini terhadap 4.331 penumpang, yagn positif itu 38 orang, atau 0,38 persen,” jelas dr. Ni Nyoman Sri Antari.

Baca Juga :  Tetap Cerewet Meski Siang Hari

Kadinkes Antari menyebutkan bahwa masih terdapat 2.000 lebih pemeriksaan yang sedang menunggu hasilnya. “Kita tunggu sebanyak 752 yang PCR. Kita memang selektif melakukan tes, terutama bagi penumpang yang datang dari luar Papua,” ungkapnya.

Sementara untuk varian baru, Kata Kadinkes Antari bahwa Kepala Litbang Papua – Papua Barat menyebutkan, alat untuk memeriksa varian baru tersebut sudah tersedia di Kota Jayapura. Namun, belum adanya tenaga terlatih untuk melakukan pemeriksaan tersebut.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada SDM terlatih, sehingga kita bisa mengantisipasi varian baru Covid 19 ini di Kota Jayapura. Namun, waspada itu harus tetap. Sebab, Covid bukan main-main,” tambahnya.

“Covid 19 bukan mengada-ada. Covid 19 memang ada, di mana kami tenaga kesehatan sudah cukup lelah bergumul dengan Covid 19 selama 1 tahun lebih. Kita jaga jangan sampai kita seperti di Kudus dan Jakarta. Jangan sampai nakes benar-benar kelelahan, terpapar Covid 19, hingga menyebabkan meninggal dunia. Makanya, kita harus terus waspada dan terapkan standar prokes yang  ketat,” pungkasnya.(*/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya