Friday, April 26, 2024
31.7 C
Jayapura

Jembatan Kampung  Nelayan Benar Membahayakan

JAYAPURA – Kondisi jembatan di Kampung Nelayan Hamadi  yang sempat diberitakan mengalami kerusakan akibat korosi, Kamis (26/11) kemarin akhirnya dikunjungi salah satu anggota Komisi IV DPR Papua, Jansen Monim ST MM. Jansen yang masuk lewat pasar ikan langsung menuju jembatan dan mencoba menaiki jembatan tersebut. Iapun menyimpulkan bahwa jembatan tersebut sudah tak layak sudah banyak plat yang terlepas dan hilang sehingga menyulitkan  warga untuk melintas. Padahal infrastruktur di kampung nelayan ini baru diresmikan Januari 2019 lalu.

Salah satu anggota Komisi IV DPR Papua, Jansen Monim (kiri ) mengecek langsung jembatan di Kampung Nelayan yang dianggap tak layak karena membahayakan, Kamis (26/11) kemarin. Ia menyarankan agar jembatan ini diperbaiki sekaligus dibuat lebih landai. (FOTO: Gamel Cepos)

Hanya sampai di atas ia terlihat terhenti dan setelah memantau beberapa menit ia memilih untuk turun dan tidak menyeberang ke sebelah. “Saya kaget juga ternyata plat lantainya semua sudah terlepas dan berkarat. Sementara di bagian atasnya tak ada dan banyak lubang. Sangat berbahaya kalau dipakai melintas,” kata Jansen kemarin. Ia sendiri telihat tak mau menyeberang kesebelah lantaran lantai jembatan bolong – bolong dan jika terjatuh  sama artinya sama seperti lompat dari ketinggian sekitar 7 meter dan langsung ke laut.

Baca Juga :  Sistem Penarikan Retribusi Parkir Dinilai Belum Maksimal

Jansen juga mengaku kaget karena informasi yang diterima jembatan ini posisinya dibuat naik menjulang karena kepentingan seorang pengusaha galangan kapal yang tinggal  persis berdekatan dengan jembatan tersebut. Namun informasi lainnya adalah tempat usaha galangan kapal tersebut sudah tidak lagi beroperasi sehingga menurut Jansen jembatan tersebut perlu dirubah, dibuat lebih landai. “Tidak bisa seperti itu, jangan karena kepentingan pengusaha akhirnya menyusahkan orang lain, saya sudah tanya ke beberapa warga yang lewat dan mereka sebenarnya ketakutan untuk menyeberang tapi terpaksa karena kalau tidak mereka akan memutar jauh,” jelasnya.

Sementara Boy Dom selaku  Ketua RT 04 RW 05 membenarkan soal jembatan yang dianggap tak layak dan membahayakan. “Ada bentangan 6 meter yang harus diperbaiki jika pemerintah mau perbaiki dan kami lebih setuju diganti saja, jangan jembatan seperti ini,” imbuhnya. Di lokasi ini juga banyak ditemukan sampah dan menurut Boy sampah – sampah ini berasal dari sampah perumahan warga di sekitar pasar termasuk sampah plastik es batu yang sengaja dibuang ke laut. “Ya seperti itu kondisinya,” tutupnya. (ade/wen)

Baca Juga :  Berikan Jaminan Hak Pilih Warga, Penyelenggara Harus Berintegritas

JAYAPURA – Kondisi jembatan di Kampung Nelayan Hamadi  yang sempat diberitakan mengalami kerusakan akibat korosi, Kamis (26/11) kemarin akhirnya dikunjungi salah satu anggota Komisi IV DPR Papua, Jansen Monim ST MM. Jansen yang masuk lewat pasar ikan langsung menuju jembatan dan mencoba menaiki jembatan tersebut. Iapun menyimpulkan bahwa jembatan tersebut sudah tak layak sudah banyak plat yang terlepas dan hilang sehingga menyulitkan  warga untuk melintas. Padahal infrastruktur di kampung nelayan ini baru diresmikan Januari 2019 lalu.

Salah satu anggota Komisi IV DPR Papua, Jansen Monim (kiri ) mengecek langsung jembatan di Kampung Nelayan yang dianggap tak layak karena membahayakan, Kamis (26/11) kemarin. Ia menyarankan agar jembatan ini diperbaiki sekaligus dibuat lebih landai. (FOTO: Gamel Cepos)

Hanya sampai di atas ia terlihat terhenti dan setelah memantau beberapa menit ia memilih untuk turun dan tidak menyeberang ke sebelah. “Saya kaget juga ternyata plat lantainya semua sudah terlepas dan berkarat. Sementara di bagian atasnya tak ada dan banyak lubang. Sangat berbahaya kalau dipakai melintas,” kata Jansen kemarin. Ia sendiri telihat tak mau menyeberang kesebelah lantaran lantai jembatan bolong – bolong dan jika terjatuh  sama artinya sama seperti lompat dari ketinggian sekitar 7 meter dan langsung ke laut.

Baca Juga :  Battle Chef 2023 Ajang Perkenalkan Menu Lokal dan Bahan Pangan Lokal

Jansen juga mengaku kaget karena informasi yang diterima jembatan ini posisinya dibuat naik menjulang karena kepentingan seorang pengusaha galangan kapal yang tinggal  persis berdekatan dengan jembatan tersebut. Namun informasi lainnya adalah tempat usaha galangan kapal tersebut sudah tidak lagi beroperasi sehingga menurut Jansen jembatan tersebut perlu dirubah, dibuat lebih landai. “Tidak bisa seperti itu, jangan karena kepentingan pengusaha akhirnya menyusahkan orang lain, saya sudah tanya ke beberapa warga yang lewat dan mereka sebenarnya ketakutan untuk menyeberang tapi terpaksa karena kalau tidak mereka akan memutar jauh,” jelasnya.

Sementara Boy Dom selaku  Ketua RT 04 RW 05 membenarkan soal jembatan yang dianggap tak layak dan membahayakan. “Ada bentangan 6 meter yang harus diperbaiki jika pemerintah mau perbaiki dan kami lebih setuju diganti saja, jangan jembatan seperti ini,” imbuhnya. Di lokasi ini juga banyak ditemukan sampah dan menurut Boy sampah – sampah ini berasal dari sampah perumahan warga di sekitar pasar termasuk sampah plastik es batu yang sengaja dibuang ke laut. “Ya seperti itu kondisinya,” tutupnya. (ade/wen)

Baca Juga :  Bisa Jadi Preseden Buruk Dunia Pendidikan

Berita Terbaru

Artikel Lainnya