Saturday, December 13, 2025
32.7 C
Jayapura

Genangan Air di Jalan Menuju Pasar Youtefa Dikeluhkan

JAYAPURA – Hujan deras yang mengguyur Kota Jayapura kembali menyingkap persoalan klasik infrastruktur. Di ruas jalan baru menuju Pasar Youtefa Abepura, tepatnya di tikungan menuju depan Hotel Bunga Youtefa, genangan air setinggi sekitar 20 sentimeter selalu muncul setiap kali hujan turun.

Kondisi ini sudah berlangsung lama dan hingga kini belum ada penanganan serius dari pemerintah. Genangan air yang bertahan hingga berhari-hari, bahkan seminggu itu mengganggu aktivitas warga dan pelaku usaha di sekitar lokasi, serta menimbulkan kemacetan karena banyak pengendara yang terpaksa mengambil jalur kanan untuk menghindari air.

Agus, pemilik bengkel di sekitar lokasi, mengaku resah dengan kondisi tersebut.

“Air yang menggenang di jalan ini surutnya lama sekali, bisa sampai seminggu kalau tidak ada panas. Tidak ada saluran air di sini, jadi air menggenang di jalan. Kalau ini tidak segera ditangani pemerintah, kasihan kami pelaku usaha. Pembeli enggan singgah karena tidak nyaman, dan lalu lintas pun jadi rawan kecelakaan,” keluh Agus, Jumat (24/10)

Baca Juga :  Rustan Saru: Diklat dan Orientasi Bukan Kegiatan Seremonial!

Hal serupa disampaikan Nando, salah satu pedagang di Pasar Youtefa. Ia menilai kondisi jalan yang selalu tergenang membuat warga enggan datang ke pasar.

“Kendaraan yang awalnya bersih jadi kotor setelah melewati jalan itu. Akhirnya banyak yang malas ke pasar. Kalau terus begini, tentu perputaran ekonomi terganggu, yang rugi bukan hanya pedagang tapi juga masyarakat,” ujarnya.

JAYAPURA – Hujan deras yang mengguyur Kota Jayapura kembali menyingkap persoalan klasik infrastruktur. Di ruas jalan baru menuju Pasar Youtefa Abepura, tepatnya di tikungan menuju depan Hotel Bunga Youtefa, genangan air setinggi sekitar 20 sentimeter selalu muncul setiap kali hujan turun.

Kondisi ini sudah berlangsung lama dan hingga kini belum ada penanganan serius dari pemerintah. Genangan air yang bertahan hingga berhari-hari, bahkan seminggu itu mengganggu aktivitas warga dan pelaku usaha di sekitar lokasi, serta menimbulkan kemacetan karena banyak pengendara yang terpaksa mengambil jalur kanan untuk menghindari air.

Agus, pemilik bengkel di sekitar lokasi, mengaku resah dengan kondisi tersebut.

“Air yang menggenang di jalan ini surutnya lama sekali, bisa sampai seminggu kalau tidak ada panas. Tidak ada saluran air di sini, jadi air menggenang di jalan. Kalau ini tidak segera ditangani pemerintah, kasihan kami pelaku usaha. Pembeli enggan singgah karena tidak nyaman, dan lalu lintas pun jadi rawan kecelakaan,” keluh Agus, Jumat (24/10)

Baca Juga :  Pencanangan HUT Kota Jayapura Ditunda

Hal serupa disampaikan Nando, salah satu pedagang di Pasar Youtefa. Ia menilai kondisi jalan yang selalu tergenang membuat warga enggan datang ke pasar.

“Kendaraan yang awalnya bersih jadi kotor setelah melewati jalan itu. Akhirnya banyak yang malas ke pasar. Kalau terus begini, tentu perputaran ekonomi terganggu, yang rugi bukan hanya pedagang tapi juga masyarakat,” ujarnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya