Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

TPID Kota Jayapura Sidak di Pasar Modern dan Tradisional

JAYAPURA-Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Jayapura telah melakukan pemantauan harga dan stok Bapok dengan cara Sidak di lapangan, pasca naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Sidak pemantauan harga tersebut dipimpin langsung Pj Wali Kota Jayapura Dr.Frans Pekey, M.Si., didampingi Pj Sekda Kota Jayapura Robby Kepas Awi, SE.,MM.,dari Pertamina, Polresta Jayapura Kota, Kodim 1701/Jayapura, jajaran pimpinan OPD di Pemkot Jayapura dan pihak terkait lainnya.

   “Kami telah Sidak di pasar tradisional dan modern, yakni di Saga Abe, Pasar Hamadi, Gudang Bulog, Hypermart Mall Jayapura untuk memastikan stok Bapok dan harganya setelah adanya kenaikan harga BBM, serta mendengar keluhan atau masukan dari para pelaku usaha maupun pedagang,” jelasnya, Senin (26/9) kemarin.

Baca Juga :  Tahun ini, Terakhir Semua Sekolah Gunakan K13

  Diakui, melalui pemantauan harga dan Stok di lapangan ini merupakan rangkaian bagamaina menjaga stabilitas harga di Kota Jayapura sehingga menekan inflasi. Menurut Pekey, Inflasi di Kota Jayapura cukup tinggi, meskipun di pasar tidak menimbulkan gejolak harga dan masyarakat belum resah dengan kenaikan harga Bapok. Walaupun Kota Jayapura termasuk salah satu kota yang inflasi tinggi dan telah menjadi atensi Pemerintah pusat, dimana TPID melakukan evaluasi apakah harga sesuai standar, di atas standar atau malah di bawah  standar harga per komoditi.

   “Setelah kenaikan harga BBM  memang berpengaruh terhadap semua sektor termasuk harga barang pasar modern maupun tradisional,” jelasnya.

Baca Juga :  Cegah Kekerasan dan Penyiksaan Tahanan

  Dijelaskan, selain memantau harga dan Bapok TPID Kota Jayapura juga melakukan pemantauan harga di pasar, namun juga barang-barang yang telah kedaluwarsa, sehingga barang yang dijual terjamin kwalitasnya dan layak untuk dikonsumsi.

  “Nanti kita akan lanjut Sidak di bulan Oktober, November dan Desember 2022 termasuk kita akan lakukan Sidak berlanjut, dan jika ada harga komoditi mahal, maka Pemerintah daerah juga akan melakukan kerjasama antar daerah,”tandasnya.(dil/tri).

JAYAPURA-Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Jayapura telah melakukan pemantauan harga dan stok Bapok dengan cara Sidak di lapangan, pasca naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Sidak pemantauan harga tersebut dipimpin langsung Pj Wali Kota Jayapura Dr.Frans Pekey, M.Si., didampingi Pj Sekda Kota Jayapura Robby Kepas Awi, SE.,MM.,dari Pertamina, Polresta Jayapura Kota, Kodim 1701/Jayapura, jajaran pimpinan OPD di Pemkot Jayapura dan pihak terkait lainnya.

   “Kami telah Sidak di pasar tradisional dan modern, yakni di Saga Abe, Pasar Hamadi, Gudang Bulog, Hypermart Mall Jayapura untuk memastikan stok Bapok dan harganya setelah adanya kenaikan harga BBM, serta mendengar keluhan atau masukan dari para pelaku usaha maupun pedagang,” jelasnya, Senin (26/9) kemarin.

Baca Juga :  Tidak Kantongi Visa, 4 WNI Ditahan di PNG

  Diakui, melalui pemantauan harga dan Stok di lapangan ini merupakan rangkaian bagamaina menjaga stabilitas harga di Kota Jayapura sehingga menekan inflasi. Menurut Pekey, Inflasi di Kota Jayapura cukup tinggi, meskipun di pasar tidak menimbulkan gejolak harga dan masyarakat belum resah dengan kenaikan harga Bapok. Walaupun Kota Jayapura termasuk salah satu kota yang inflasi tinggi dan telah menjadi atensi Pemerintah pusat, dimana TPID melakukan evaluasi apakah harga sesuai standar, di atas standar atau malah di bawah  standar harga per komoditi.

   “Setelah kenaikan harga BBM  memang berpengaruh terhadap semua sektor termasuk harga barang pasar modern maupun tradisional,” jelasnya.

Baca Juga :  Realisasi PAD Kota Jayapura Capai Rp 101,6 Miliar

  Dijelaskan, selain memantau harga dan Bapok TPID Kota Jayapura juga melakukan pemantauan harga di pasar, namun juga barang-barang yang telah kedaluwarsa, sehingga barang yang dijual terjamin kwalitasnya dan layak untuk dikonsumsi.

  “Nanti kita akan lanjut Sidak di bulan Oktober, November dan Desember 2022 termasuk kita akan lakukan Sidak berlanjut, dan jika ada harga komoditi mahal, maka Pemerintah daerah juga akan melakukan kerjasama antar daerah,”tandasnya.(dil/tri).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya