JAYAPURA-Kapolsek Heram AKP Frengky RumbiakĀ mengaku kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri yang ada di wilayahnya berjalan dengan baik. Namun diakui, bahwa kasus kriminalitas masih terjadi di wilayah Polsek Heram, mulai dari kasus pencurian, begal dan kasus menonjol lainnya.
Dari sejumlah kasus tersebut yang paling menonjol adalah masalah minuman keras, dimana sering menjadi pemicu terjadinya kejahatan di tengah masyarakat. “Yang nampak miras mereka buat keributan, sampai ada korban gara – gara miras masuk rumah orang dan ada yang dianiaya, di Buper Waena,” jelas Frengky Rumbiak saatĀ dihubungi Cenderawasih Pos, Selasa (25/4).
Menurutnya, selama lebaran, toko penjual minuman keras memang dibatasi waktu jualannya. Pihaknya tetap mengikuti aturan, Namun yang bermasalah itu minuman lokal jugaĀ mereka simpan minuman tokoh dan jual di malam hari.
“Seperti yang “ada ada sayang” itu, mereka masih jualanĀ yangĀ kita lakukan, patroli dan saat patroli pergi mereka muncul lagi jualan,” katanya.
Untuk itu, pihaknya mengusulkan agar di tahun berikutnya pada saat hari besar keagamaan perlu ada penambahan personel di wilayah tersebut, melihat tingkat kejahatan cukup meningkat.
“Yang harus kita lihat untuk Tahun depan penambahan personil diĀ Polsek Heram karena ini kendala kita, selain itu harus ada polisi RW dari warga agar bisa menjaga lingkungan RW dan bisa di cegah dan masalah yang bisa di atasi tidak naik ke atas tapi bisa diatasi dibawa,” katanya.
Untuk itu, sebagai Kapolsek, ia berharap agar pemerintah kota Jayapura dapat membantu pihak keamanan untuk mengurangi tingkat ancaman kepada warga karena aktivitas miras dengan banyak pejualan miras yang malah mengancam warga.
“Pemerintah daerah bisa bantu kah karena mereka (Penjual Minuman)Ā jual enak tapi dampak dari mirasĀ kita (Polisi) rasakan langsung,” katanya.
Bahkan ia mengakui miras ini menjadi dampak yang membahayakan masyarakat di kota Jayapura khususnya di mana karena bisa menjadi mesin pembunuh. “Jadi memang miras ini jadi mesin pembunuh di wilayah Heram karena banyak yang korban dan banyak yang mati, dan menyusahkan orang lain,” katanya. (oel/tri)
Dampak Miras Picu Berbagai Kriminalitas
JAYAPURA-Kapolsek Heram AKP Frengky RumbiakĀ mengaku kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri yang ada di wilayahnya berjalan dengan baik. Namun diakui, bahwa kasus kriminalitas masih terjadi di wilayah Polsek Heram, mulai dari kasus pencurian, begal dan kasus menonjol lainnya.
Dari sejumlah kasus tersebut yang paling menonjol adalah masalah minuman keras, dimana sering menjadi pemicu terjadinya kejahatan di tengah masyarakat. “Yang nampak miras mereka buat keributan, sampai ada korban gara – gara miras masuk rumah orang dan ada yang dianiaya, di Buper Waena,” jelas Frengky Rumbiak saatĀ dihubungi Cenderawasih Pos, Selasa (25/4).
Menurutnya, selama lebaran, toko penjual minuman keras memang dibatasi waktu jualannya. Pihaknya tetap mengikuti aturan, Namun yang bermasalah itu minuman lokal jugaĀ mereka simpan minuman tokoh dan jual di malam hari.
“Seperti yang “ada ada sayang” itu, mereka masih jualanĀ yangĀ kita lakukan, patroli dan saat patroli pergi mereka muncul lagi jualan,” katanya.
Untuk itu, pihaknya mengusulkan agar di tahun berikutnya pada saat hari besar keagamaan perlu ada penambahan personel di wilayah tersebut, melihat tingkat kejahatan cukup meningkat.
“Yang harus kita lihat untuk Tahun depan penambahan personil diĀ Polsek Heram karena ini kendala kita, selain itu harus ada polisi RW dari warga agar bisa menjaga lingkungan RW dan bisa di cegah dan masalah yang bisa di atasi tidak naik ke atas tapi bisa diatasi dibawa,” katanya.
Untuk itu, sebagai Kapolsek, ia berharap agar pemerintah kota Jayapura dapat membantu pihak keamanan untuk mengurangi tingkat ancaman kepada warga karena aktivitas miras dengan banyak pejualan miras yang malah mengancam warga.
“Pemerintah daerah bisa bantu kah karena mereka (Penjual Minuman)Ā jual enak tapi dampak dari mirasĀ kita (Polisi) rasakan langsung,” katanya.
Bahkan ia mengakui miras ini menjadi dampak yang membahayakan masyarakat di kota Jayapura khususnya di mana karena bisa menjadi mesin pembunuh. “Jadi memang miras ini jadi mesin pembunuh di wilayah Heram karena banyak yang korban dan banyak yang mati, dan menyusahkan orang lain,” katanya. (oel/tri)