Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Kendaraan dari PNG Bisa Masuk Terminal Entrop

UJICOBA TERMINAL: Aktivitas di Terminal Tipe A Entrop, Distrik Jayapura Selatan, yang pengoperasiannya diujocoba Dinas Perhubungan Kota Jayapura selama tiga hari 17-19 September 2020. Terminal ini akan menjadi sentral moda transportasi darat bagi taksi yang beroperasi di Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom bahkan negara tetangga, PNG. (priyadi / Cepos)

JAYAPURA – Setelah dilakukan ujicoba selama 3 hari, bangunan terminal Type A Entrop-Jayapura akhirnya rampung dan dinyatakan sudah bisa beroperasi. Dengan beroperasinya terminal ini menandakan jika Jayapura kini memiliki terminal milik sendiri, tidak lagi menyewa seperti yang ada saat ini. Selama ini pemerintah kota hanya bisa menyewa lahan dari CV Bintang Mas untuk terminal Entrop yang berada di PTC. 

 Wali Kota Jayapura, DR Benhur Tomi Mano MM menyampaikan bahwa ia berencana mengundang menteri perhubungan, Budi Karyadi untuk meresmikan terminal ini. Untuk waktunya dipastikan tidak terlalu lama.  “Kami berterimakasih kepada  pemerintah pusat lewat Kementerian Perhubungan yang telah membantu Rp 30 miliar untuk pembangunan terminal internasional. Disebut  internasional karena  Jayapura menjadi kota yang berbatasan dengan PNG dan kendaraan dari PNG bisa masuk ke terminal ini,” jelas Tomi Mano belum lama ini. 

Baca Juga :  1.705 Peserta Ikuti UTBK SBMPTN Uncen

 Pihaknya sendiri telah melakukan ujicoba selama 3 hari  sebelum peresmian dan ini untuk memastikan tak ada kendala di lapangan, para sopir juga harus tertib dan ikut menjaga fasilitas yang ada. Jika melihat secara fisik, bangunan terminal ini didesign dengan konsep modern dimana tak beda jauh dengan ruang tunggu bandara dimana penumpang masuk dalam ruang etalase kaca sambil menunggu taxi. “Kami rencanakan menteri perhubungan yang akan hadir untuk meresmikan. Selama ini  memang kami tidak punya terminal dan kami menyewa sehingga tak jarang terjadi kemacetan karena taxi tidak bisa masuk sedangkan di terminal ini semua kendaraan harus tertib dan masuk ke dalam terminal,” jelasnya.

Baca Juga :  Optimis Capaian PAD Maksimal

 Tomi Mano membenarkan jika terminal ini juga bisa melayani kendaraan (taxi) dari PNG dan trayeknya akan diatur agar tertib. Hanya saja dengan kawasan yang cukup luas dan aspal yang tidak lagi penuh kubangan, lokasi terminal masih perlu ditata terutama untuk pohon pelindung agar tidak terlalu panas. Selain itu fasilitas MCK atau toilet harus benar-benar dirawat mengingat dari sebuah fasilitas umum pemerintah, fasilitas ini yang  paling  cepat rusak. (ade/wen)

UJICOBA TERMINAL: Aktivitas di Terminal Tipe A Entrop, Distrik Jayapura Selatan, yang pengoperasiannya diujocoba Dinas Perhubungan Kota Jayapura selama tiga hari 17-19 September 2020. Terminal ini akan menjadi sentral moda transportasi darat bagi taksi yang beroperasi di Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom bahkan negara tetangga, PNG. (priyadi / Cepos)

JAYAPURA – Setelah dilakukan ujicoba selama 3 hari, bangunan terminal Type A Entrop-Jayapura akhirnya rampung dan dinyatakan sudah bisa beroperasi. Dengan beroperasinya terminal ini menandakan jika Jayapura kini memiliki terminal milik sendiri, tidak lagi menyewa seperti yang ada saat ini. Selama ini pemerintah kota hanya bisa menyewa lahan dari CV Bintang Mas untuk terminal Entrop yang berada di PTC. 

 Wali Kota Jayapura, DR Benhur Tomi Mano MM menyampaikan bahwa ia berencana mengundang menteri perhubungan, Budi Karyadi untuk meresmikan terminal ini. Untuk waktunya dipastikan tidak terlalu lama.  “Kami berterimakasih kepada  pemerintah pusat lewat Kementerian Perhubungan yang telah membantu Rp 30 miliar untuk pembangunan terminal internasional. Disebut  internasional karena  Jayapura menjadi kota yang berbatasan dengan PNG dan kendaraan dari PNG bisa masuk ke terminal ini,” jelas Tomi Mano belum lama ini. 

Baca Juga :  BTM: Laut Bukan Tempat Sampah

 Pihaknya sendiri telah melakukan ujicoba selama 3 hari  sebelum peresmian dan ini untuk memastikan tak ada kendala di lapangan, para sopir juga harus tertib dan ikut menjaga fasilitas yang ada. Jika melihat secara fisik, bangunan terminal ini didesign dengan konsep modern dimana tak beda jauh dengan ruang tunggu bandara dimana penumpang masuk dalam ruang etalase kaca sambil menunggu taxi. “Kami rencanakan menteri perhubungan yang akan hadir untuk meresmikan. Selama ini  memang kami tidak punya terminal dan kami menyewa sehingga tak jarang terjadi kemacetan karena taxi tidak bisa masuk sedangkan di terminal ini semua kendaraan harus tertib dan masuk ke dalam terminal,” jelasnya.

Baca Juga :  Pasien Covid Jangan Bandel saat Diisolasi Terpusat

 Tomi Mano membenarkan jika terminal ini juga bisa melayani kendaraan (taxi) dari PNG dan trayeknya akan diatur agar tertib. Hanya saja dengan kawasan yang cukup luas dan aspal yang tidak lagi penuh kubangan, lokasi terminal masih perlu ditata terutama untuk pohon pelindung agar tidak terlalu panas. Selain itu fasilitas MCK atau toilet harus benar-benar dirawat mengingat dari sebuah fasilitas umum pemerintah, fasilitas ini yang  paling  cepat rusak. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya