Friday, April 26, 2024
27.7 C
Jayapura

Orang Tua Wajib Berikan Perhatian bagi Perkembangan dan Perilaku Anak

Catatan Dalam Rangka Memperingati Hari Anak Nasional 23 Juli 2020

Sosiolog Universitas Cenderawasih, Dr. Drs Ave Lefaan, M.Si, ( FOTO: Yewen/Cepos)

Anak merupakan bagian penting dari keluarga. Oleh karena itu, orang tua mempunyai peran penting dalam mendidik dan membimbing anak-anak sehingga kelak mampu menjadi generasi yang dapat membangun bangsa dan negara. Apa saja peran orang tua dalam mendidik anak sebagai generasi penerus bangsa?

Laporan: Roberth Yewen

Pada tanggal 23 Juli 2020 merupakan Hari Anak yang dirayakan setiap tahunnya. Hari ini merupakan hari penting yang dikhususkan untuk anak-anak yang ada di Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke. Untuk memperingati hari ini anak ini tentu perena orang tau sangat penting dalam menumbuh kembangkan anak-anak, sehingga menjadi generasi yang unggul dan maju kedepannya.

 Berbagai tantangan saat ini tentu menjadi perhatian bagi para orang tua untuk serius dalam menididk dan membina anak-anaknya, sehingga dapat menjadi generasi yang unggul dan siap menjadi pemimpin di masa-masa yang akan datang.

 Pengembangan anak di dalam keluarga merupakan tanggung jawab mutlak dari para orang tua, untuk tetap konsisten dan fokus dalam mendidik dan membina anak-anaknya, sehingga dapat melakukan hal-hal yang positif, untuk membangun jati diri dan masa depannya sesuai dengan perkembangan informasi dan teknologi saat ini di lingkungannya masing-masing.

Baca Juga :  Info Penculikan Anak, Lebih Banyak Hoax

 Dosen Sosiologi Universitas Cenderawasih, Dr. Drs. Ave Lefaan, M.S mengatakan, anak harus didik melalui tahapan proses sosial, yaitu anak harus tumbuh dan berkembang sesuai dengan norma dan nilai yang ada di dalam rumah maupun di lingkungan sosial sekitarnya.

“Anak perlu belajar penyesuaian diri untuk membentuk pengetahuan sikap dan perilaku sosial agar mampu menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku. Ini yang disebut dengan fakta sosial,” katanya kepada Cenderawasih Pos di Waena, Jumat (24/7) lalu.

 Lefaan mengatakan, jika anak tidak bisa menyesuaikan dengan norma dan nilai yang berlaku dalam rumah maupun masyarakat, maka kemampuan adaptasi anak menjadi rendah dan menimbulkan perilaku menyimpang. Dengan demikian, maka bisa mnimbulkan kejahatan atau konflik yang semuanya itu disebut dengan perilaku yang disasosiatif.

Baca Juga :  Otsus Jilid II Tak Boleh Dipaksakan

 Lefaan berharap, agar para orang tua mempunyai tanggung jawab di dalam keluarga untuk memberikan perhatian secara serius dalam mengembangkan sikap dan perilaku anak-anak, sehingga kelak menjadi generasi yang unggul dan menjadi generasi yang siap membangun nusa dan bangsa, khususnya Papua.

 Perhatian terhadap anak tentu tidak hanya di rumah, tetapi anak-anak jalanan yang ada di kabupaten/kota di Papua harus menjadi perhatian oleh pemerintah dan semua stekholder terkait, sehingga pelayanan dan perhatian dalam pengembangan anak tetap berjalan secara terus menerus.

 Pendamping Anak Jalanan Kota Jayapura yang juga merupakan Pekerja Sosial (Peksos) Papua, Amoye Pekei, S.Sos, M.Si mengungkapkan, pelayanan terhadap anak jalanan ini terputus-putus, karena tidak ada tempat rehabilitasi. Yang selama ini dilakukan hanya kegiatan non fisik, dimana datang ke rumah anak-anak dan pendampingan rehabilitasi di jalan, tetapi ini terputus-putus dan tidak berkelanjutan.

 Amoye Pekei berharap, dalam momentum hari anak ini perlu ada tempat rehabilitas terhadap anak yang disediakan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Papua, sehingga siklus pelayanan terhadap anak tetap berjalan dan terus berlanjut secara terus menerus. (*/wen)

Catatan Dalam Rangka Memperingati Hari Anak Nasional 23 Juli 2020

Sosiolog Universitas Cenderawasih, Dr. Drs Ave Lefaan, M.Si, ( FOTO: Yewen/Cepos)

Anak merupakan bagian penting dari keluarga. Oleh karena itu, orang tua mempunyai peran penting dalam mendidik dan membimbing anak-anak sehingga kelak mampu menjadi generasi yang dapat membangun bangsa dan negara. Apa saja peran orang tua dalam mendidik anak sebagai generasi penerus bangsa?

Laporan: Roberth Yewen

Pada tanggal 23 Juli 2020 merupakan Hari Anak yang dirayakan setiap tahunnya. Hari ini merupakan hari penting yang dikhususkan untuk anak-anak yang ada di Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke. Untuk memperingati hari ini anak ini tentu perena orang tau sangat penting dalam menumbuh kembangkan anak-anak, sehingga menjadi generasi yang unggul dan maju kedepannya.

 Berbagai tantangan saat ini tentu menjadi perhatian bagi para orang tua untuk serius dalam menididk dan membina anak-anaknya, sehingga dapat menjadi generasi yang unggul dan siap menjadi pemimpin di masa-masa yang akan datang.

 Pengembangan anak di dalam keluarga merupakan tanggung jawab mutlak dari para orang tua, untuk tetap konsisten dan fokus dalam mendidik dan membina anak-anaknya, sehingga dapat melakukan hal-hal yang positif, untuk membangun jati diri dan masa depannya sesuai dengan perkembangan informasi dan teknologi saat ini di lingkungannya masing-masing.

Baca Juga :  Otsus Jilid II Tak Boleh Dipaksakan

 Dosen Sosiologi Universitas Cenderawasih, Dr. Drs. Ave Lefaan, M.S mengatakan, anak harus didik melalui tahapan proses sosial, yaitu anak harus tumbuh dan berkembang sesuai dengan norma dan nilai yang ada di dalam rumah maupun di lingkungan sosial sekitarnya.

“Anak perlu belajar penyesuaian diri untuk membentuk pengetahuan sikap dan perilaku sosial agar mampu menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku. Ini yang disebut dengan fakta sosial,” katanya kepada Cenderawasih Pos di Waena, Jumat (24/7) lalu.

 Lefaan mengatakan, jika anak tidak bisa menyesuaikan dengan norma dan nilai yang berlaku dalam rumah maupun masyarakat, maka kemampuan adaptasi anak menjadi rendah dan menimbulkan perilaku menyimpang. Dengan demikian, maka bisa mnimbulkan kejahatan atau konflik yang semuanya itu disebut dengan perilaku yang disasosiatif.

Baca Juga :  Antisipasi Arus Balik, Ratusan Personel Diterjunkan di Pelabuhan Laut Jayapura

 Lefaan berharap, agar para orang tua mempunyai tanggung jawab di dalam keluarga untuk memberikan perhatian secara serius dalam mengembangkan sikap dan perilaku anak-anak, sehingga kelak menjadi generasi yang unggul dan menjadi generasi yang siap membangun nusa dan bangsa, khususnya Papua.

 Perhatian terhadap anak tentu tidak hanya di rumah, tetapi anak-anak jalanan yang ada di kabupaten/kota di Papua harus menjadi perhatian oleh pemerintah dan semua stekholder terkait, sehingga pelayanan dan perhatian dalam pengembangan anak tetap berjalan secara terus menerus.

 Pendamping Anak Jalanan Kota Jayapura yang juga merupakan Pekerja Sosial (Peksos) Papua, Amoye Pekei, S.Sos, M.Si mengungkapkan, pelayanan terhadap anak jalanan ini terputus-putus, karena tidak ada tempat rehabilitasi. Yang selama ini dilakukan hanya kegiatan non fisik, dimana datang ke rumah anak-anak dan pendampingan rehabilitasi di jalan, tetapi ini terputus-putus dan tidak berkelanjutan.

 Amoye Pekei berharap, dalam momentum hari anak ini perlu ada tempat rehabilitas terhadap anak yang disediakan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Papua, sehingga siklus pelayanan terhadap anak tetap berjalan dan terus berlanjut secara terus menerus. (*/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya