Pembangunannya pun masih di tempat semula, namun akan dibangun ke tempat yang tekstur tanahnya padat. “Nanti digeser ke belakang sedikit, karena tempat yang semula terutama bagian depan gestur tanahnya tidak bagus,” kata Nyoman.
Untuk biaya pembangunananya menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Kesehatan. Sebab kerusakannya telah dilaporkan ke Kemenkes.
“Seluruh kerusakan gedung kita sudah cek, dan laporannya sudah di Kementrian Kesehatan,” ujarnya.
Untuk biaya pembangunan, akan menelan anggaran sebesar Rp 10,5 Miliar . Dana tersebut dipergunakan untuk membangun gedung baru. “Nantinya gedung lama kita robohkan dan bangun gedung baru,” tandasnya.