Monday, February 24, 2025
26.7 C
Jayapura

Tingkatkan Kompetensi Siswa, SMKN 3 Gandeng Dunia Usaha

JAYAPURA – Dalam rangka meningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya  Manusia (SDM) di Papua terutama di Kota Jayapura, SMK N 3 Jayapura terus berupaya untuk meningkatkan akses sertifikasi kompetensi bagi siswa dengan mengandeng dunia usaha dan industri.

  Kepala Sekolah SMK N 3 Jayapura Fransiscus Tunggul Amarta mengatakan saat ini sekolahnya mengunakan sertifikasi lokal dengan mengandalkan pengusaha yang telah menjalankan kerjasama dengan SMKN 3 Jayapura selama ini.

  “Ini yang sertifikat lokal dan yang menentukan nilainya bukan sekolah tetapi dari dunia usaha dan industri,” kata Amarta kepada Cenderawasih Pos, Jumat (21/2).

   Menurutnya, sertifikasi lokal tersebut tidak  menutup kemungkinan bisa digunakan siswa jika ingin melamar kerja di luar Papua. Lanjutnya menjelaskan sekira tiga tahun yang SMKN 3 Jayapura, SMKN 2 Jayapura, dan SMKN 1 Jayapura sudah mengunakan, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang dilakukan oleh pemerintah kota.

Baca Juga :  Musim Hujan Tak Berpengaruh dalam Suplai Air ke Pelanggan

  Namun berjalannya waktu program tersebut tidak dilanjutkan, karena masa berlakunya sudah berakhir dan membutuhkan dana yang cukup besar jika ingin dilanjutkan. Menurutnya, Dinas Pendidikan Kota Jayapura telah merancangkan untuk menghidupkannya kembali, namun hingga saat ini belum dijalankan karena membutuhkan anggaran yang cukup besar.

   “Kita punya LSP sudah kedaluwarsa, asesornya ada tapi LSP nya sudah tidak boleh lagi karena sertifikatnya telah kedaluwarsa, Dinas pendidikan Kota Jayapura telah merancangkannya untuk menghidupkannya kembali, karena kalau mengharapkan sekolah tidak bisa, itu membutuhkan anggaran yang cukup banyak,” ungkap kepsek.

  Ia berharap LSP tersebut dapat dihidupkan kembali karena sangat bermanfaat bagi siswa yang ingin melamar kerja di perusahan-perusahan diseluru Indonesia karena memiliki sertifikat kompetensi yang berstandar Nasional.

Baca Juga :  Jaga Kamtibmas, Pemkab Jayapura Keluarkan SE Tentang Miras

   Lebih lanjut Amarta menjelaskan, yang menentukan siswanya mendapatkan nilai baik dan bagus adalah dari dunia usaha dan industri. Sebagai contoh di jurusan otomotif, Sepeda motor diawasi oleh PT Astra Motor Honda Jayapura, kendaraan ringan atau mobil dari CV Combos Toyota, TKP (Teknik Konstruksi Perumahan) dari perusahan Yuka Yame, Listrik, Elektronika, Mesin dan Pengelas dari BLK, kemudian Teknik Jaringan Komputer dari PT Persada.

   “Mereka ini yang memberikan sertifikasi dan menilai. Nilai itulah yang muncul di sertifikat yang diberikan kepada siswa yang lulus nantinya,” terangnya. (kar/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Dalam rangka meningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya  Manusia (SDM) di Papua terutama di Kota Jayapura, SMK N 3 Jayapura terus berupaya untuk meningkatkan akses sertifikasi kompetensi bagi siswa dengan mengandeng dunia usaha dan industri.

  Kepala Sekolah SMK N 3 Jayapura Fransiscus Tunggul Amarta mengatakan saat ini sekolahnya mengunakan sertifikasi lokal dengan mengandalkan pengusaha yang telah menjalankan kerjasama dengan SMKN 3 Jayapura selama ini.

  “Ini yang sertifikat lokal dan yang menentukan nilainya bukan sekolah tetapi dari dunia usaha dan industri,” kata Amarta kepada Cenderawasih Pos, Jumat (21/2).

   Menurutnya, sertifikasi lokal tersebut tidak  menutup kemungkinan bisa digunakan siswa jika ingin melamar kerja di luar Papua. Lanjutnya menjelaskan sekira tiga tahun yang SMKN 3 Jayapura, SMKN 2 Jayapura, dan SMKN 1 Jayapura sudah mengunakan, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang dilakukan oleh pemerintah kota.

Baca Juga :  Koperasi Harus Masuk Pada Sektor Ekonomi Kreatif

  Namun berjalannya waktu program tersebut tidak dilanjutkan, karena masa berlakunya sudah berakhir dan membutuhkan dana yang cukup besar jika ingin dilanjutkan. Menurutnya, Dinas Pendidikan Kota Jayapura telah merancangkan untuk menghidupkannya kembali, namun hingga saat ini belum dijalankan karena membutuhkan anggaran yang cukup besar.

   “Kita punya LSP sudah kedaluwarsa, asesornya ada tapi LSP nya sudah tidak boleh lagi karena sertifikatnya telah kedaluwarsa, Dinas pendidikan Kota Jayapura telah merancangkannya untuk menghidupkannya kembali, karena kalau mengharapkan sekolah tidak bisa, itu membutuhkan anggaran yang cukup banyak,” ungkap kepsek.

  Ia berharap LSP tersebut dapat dihidupkan kembali karena sangat bermanfaat bagi siswa yang ingin melamar kerja di perusahan-perusahan diseluru Indonesia karena memiliki sertifikat kompetensi yang berstandar Nasional.

Baca Juga :  Aloysius Akan Urai "Benang Kusut"

   Lebih lanjut Amarta menjelaskan, yang menentukan siswanya mendapatkan nilai baik dan bagus adalah dari dunia usaha dan industri. Sebagai contoh di jurusan otomotif, Sepeda motor diawasi oleh PT Astra Motor Honda Jayapura, kendaraan ringan atau mobil dari CV Combos Toyota, TKP (Teknik Konstruksi Perumahan) dari perusahan Yuka Yame, Listrik, Elektronika, Mesin dan Pengelas dari BLK, kemudian Teknik Jaringan Komputer dari PT Persada.

   “Mereka ini yang memberikan sertifikasi dan menilai. Nilai itulah yang muncul di sertifikat yang diberikan kepada siswa yang lulus nantinya,” terangnya. (kar/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya