JAYAPURA – Pemerintah Provinsi Papua terus mendorong percepatan program dapur mandiri untuk penyediaan makanan bergizi gratis (MBG) bagi siswa di berbagai distrik di Papua.
Upaya ini disertai dengan sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah dikumpulkan guna memastikan kesiapan operasional, termasuk ketersediaan alat masak dan fasilitas pendukung lainnya di kantor gubernur, Kamis (20/2).
Dalam pertemuan tersebut, Distrik Abepura dinilai sebagai yang paling siap untuk memulai program ini. Hanya saja kapasitas dapur mandiri yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN) bersama pihak restoran masih terbatas, yakni maksimal 3.500 porsi per hari. Sementara jumlah siswa SD di Abepura saja mencapai sekitar 8.000, belum termasuk SMP dan SMA.
“Kita harus mengemas program ini dengan baik karena makanan ini untuk kebutuhan satu tahun. Tidak bisa hanya berpikir untuk satu hari saja,” kata Pj Gubernur Papua, Ramses Limbong, kepada wartawan.
Limbong menegaskan bahwa koordinasi dan persiapan yang matang sangat diperlukan agar program ini dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
“Dalam pertemuan itu, saya sudah arahkan SPPG, namun yang menjadi koordinator utama tetap BGN melalui SPPG di masing-masing wilayah,” ujarnya.
Selain Abepura, dapur di Kabupaten Keerom juga sedang dalam tahap persiapan, namun belum sepenuhnya siap karena masih menunggu alat masak dan perlengkapan lainnya.