Kombes Pol Fredrickus menambahkan, setiap kapal Pelni yang sandar di Pelabuhan Jayapura akan mendapatkan penambahan perkuatan personel kepolisian. Penambahan ini bersifat situasional dan disesuaikan dengan jadwal kedatangan maupun keberangkatan kapal.
“Setiap kapal Pelni yang masuk akan ada penambahan perkuatan untuk mem-back up personel yang bertugas di pelabuhan. Perkuatan ini disesuaikan dengan jadwal kapal, dan sudah kita lakukan sejak awal Desember. Kalau hitungan kami, ada sekitar tujuh jadwal pelayaran kapal hingga Tahun Baru,” terangnya.
Terkait pengaturan penumpang, Kapolresta mengapresiasi langkah PT Pelindo yang telah menerapkan sistem boarding pass dan karcis masuk di Pelabuhan Jayapura. Sistem ini dinilai cukup membantu dalam pengendalian dan pengawasan penumpang.
“Beberapa sistem yang digunakan oleh Pelindo seperti boarding pass dan karcis masuk itu cukup memudahkan dalam hal kontrol. Namun dalam rapat kemarin, kami juga menyampaikan agar ditambah beberapa kanal atau jalur, supaya tidak terjadi penumpukan penumpang,” ungkapnya.
Meski demikian, Ia mengakui bahwa persoalan klasik yang masih dihadapi hingga saat ini adalah kepadatan atau kerumunan di area depan pelabuhan. Kondisi tersebut, menurutnya, masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Masalah yang masih menjadi perhatian adalah kepadatan di depan pelabuhan. Ini masih seperti tahun-tahun sebelumnya,” katanya.
“Kami berharap semua stakeholder, terutama pemerintah, bisa bersama-sama mencari solusi tercepat. Yang paling utama adalah penyediaan kantong parkir. Kantong parkir ini harus tersedia agar tidak terjadi parkir liar maupun penumpukan kendaraan di depan pelabuhan,” tegas Kombes Pol Fredrickus. (rel/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos