JAYAPURA – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Papua, Herman Mulawarman menekankan tentang pentingnya disiplin Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Hal ini ia sampaikan berlaku untuk seluruh pegawai di Dijenpas Papua tentang pentingnya tanggung jawab dan kedisiplinan untuk menjadi pegangan serta membangun tekankan kesadaran, kolaborasi dalam budaya kerja.
Dengan begitu kepala Dijenpas Papua itu menegaskan bahwa pihaknya membuat suatu proyek perubahan yang harus dilaksanakan dan ditaati oleh para petugas atau pegawai Dijenpas terutama di lembaga permasyarakatan (Lapas) seluruh Papua.
Perubahan ini ia lakukan karena kepatuhan, Kedisiplinan para petugas maupun kepatuhan warga binaan kepada petugas tidak dilakukan secara optimal sehingga mengakibatkan kejarakan hubungan para petugas dan warga binaan mengalami jarak.
Adapun proyek perubahan tersebut yang ia maksud yakni dengan nama, SIGAP PAPUA (Strategi Investigasi dan Pemeriksaan untuk Akuntabilitas Penegakan Kepatuhan Internal di Pemasyarakatan Papua).
“Saya membuat proyek perubahan di wilayah Papua ini yaitu strategi, investigasi, akuntabilitas dan menegakkan kepatuhan internal Lembaga permasyarakatan Papua,” ungkapnya.
Adapun tujuan utama dilakukannya perubahan tersebut yakni agar para petugas dapat mematuhi aturan-aturan yang diterapkan disetiap Unit Pelaksana Teknis (UPT) masing-masing. Mulai dari apel pagi dan sore, bekerja sesuai jatwal, dan lain sebagainya.
Di satu sisi ia menegaskan bahwa dirinya akan mengambil tindak tegas apabila pegawainya tidak menaati peraturan tersebut yakni dengan memberikan sangsi hukuman ringan berupa sangsi kedisiplinan dan hukum berat berupa pemecatan.
Di tempat yang sama Herman Mulawarman mengaku tingkat kedisiplinan pegawainya di Papua masih belum optimal. Ia mengatakan hal ini berdasarkan pengamatannya beberapa bulan terakhir selama menjabat kepala Dijenpas Papua.