Tidak Terima Ditegur, Dua Kelompok Warga Sempat Baku Hantam
Penyelesaian secara kekeluargaan yang dihadiri kedua belah pihak di Mapolres Jayapura Kota, Sabtu (20/7) ( FOTO : Humas Polres)
JAYAPURA- Depan Mall Jayapura, Distrik Jayapura Utara, Sabtu (20/7) kemarin sempat tegang. Hal ini dikarenakan adanya penganiayaan atau pemukulan yang berdampak pada pertikaian antar kelompok warga.
Kapolres Jayapura Kota AKBP Gustav R Urbinas yang dikonfirmasi melalui Kasubag Humas Polres Jayapura Kota Iptu Jahja Rumra menerangkan kejadian tersebut berawal ketika seorang bernama Andreas yang mabuk tidak terima di tegur sama tukang parkir di Mall.
Melihat kejadian tersebut, sekelompok warga yang sedang menggalang dana untuk korban gempa Maluku Utara di depan Mall hendak melerai. Karena tidak terima dilerai Andreas bersama kelompoknya memukul kelompok warga lainnya atas nama Haldy Padeda. Heldy Padeda bersama kelompoknya tidak terima hal itu kembali membalas pukulan tersebut.
“Karena dipukul sehingga melapor kepada rekannya, tak lama kemudian Ia kembali bersama rekan-rekannya dan menyerang kelompok yang sebelumnya melerai,” jelas Jahja saat dikonfirmasi, Minggu (21/7).
Kejadian penganiayaan tersebut lanjut Jahja telah diselesaikan secara kekeluargaan, Piket Pawas dan anggota penjagaan merespons kejadian tersebut dengan mengamankan Andreas Nahak dan membawanya Ke Polres Jayapura Kota untuk diamankan.
Untuk menyelesaikan kasus tersebut, Piket Pawas menghubungi Ketua Perkumpulan warga tersebut untuk mencari solusi tentang permasalahan dan kedua Ketua Perkumpulan Suku itu bersepakat untuk permasalahan diselsaikan secara kekeluargaan.
“Kami harap hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi, selain itu kalau mau mabuk jangan mabuk di muka umum yang dapat menganggu aktivitas masyarakat lainnya,” pungkasnya. (fia/gin)
Penyelesaian secara kekeluargaan yang dihadiri kedua belah pihak di Mapolres Jayapura Kota, Sabtu (20/7) ( FOTO : Humas Polres)
JAYAPURA- Depan Mall Jayapura, Distrik Jayapura Utara, Sabtu (20/7) kemarin sempat tegang. Hal ini dikarenakan adanya penganiayaan atau pemukulan yang berdampak pada pertikaian antar kelompok warga.
Kapolres Jayapura Kota AKBP Gustav R Urbinas yang dikonfirmasi melalui Kasubag Humas Polres Jayapura Kota Iptu Jahja Rumra menerangkan kejadian tersebut berawal ketika seorang bernama Andreas yang mabuk tidak terima di tegur sama tukang parkir di Mall.
Melihat kejadian tersebut, sekelompok warga yang sedang menggalang dana untuk korban gempa Maluku Utara di depan Mall hendak melerai. Karena tidak terima dilerai Andreas bersama kelompoknya memukul kelompok warga lainnya atas nama Haldy Padeda. Heldy Padeda bersama kelompoknya tidak terima hal itu kembali membalas pukulan tersebut.
“Karena dipukul sehingga melapor kepada rekannya, tak lama kemudian Ia kembali bersama rekan-rekannya dan menyerang kelompok yang sebelumnya melerai,” jelas Jahja saat dikonfirmasi, Minggu (21/7).
Kejadian penganiayaan tersebut lanjut Jahja telah diselesaikan secara kekeluargaan, Piket Pawas dan anggota penjagaan merespons kejadian tersebut dengan mengamankan Andreas Nahak dan membawanya Ke Polres Jayapura Kota untuk diamankan.
Untuk menyelesaikan kasus tersebut, Piket Pawas menghubungi Ketua Perkumpulan warga tersebut untuk mencari solusi tentang permasalahan dan kedua Ketua Perkumpulan Suku itu bersepakat untuk permasalahan diselsaikan secara kekeluargaan.
“Kami harap hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi, selain itu kalau mau mabuk jangan mabuk di muka umum yang dapat menganggu aktivitas masyarakat lainnya,” pungkasnya. (fia/gin)