Jika Kepala SMAN 3 Jayapura Tidak Dikembalikan
JAYAPURA-Polemik pergantian Kepala SMA 3 Negeri Jayapura tidak hanya disoroti ikatan alumni SMA N 3 Jayapura yang diketuai Fred Koirewoa. Tapi kini sudah menjadi perhatian serius Dantje Nere, S.Sos.M.Si perwakilan orang tua murid/ Tokoh masyarakat adat Heram Dasim Khelewbhew, Tanah Bhokhla, Buper Waena.
Dimana Selasa (21/6) kemarin, telah dilakukan pertemuan dalam membahas pergantian Kepala SMAN 3 Jayapura yang dinilai merusak pendidikan dan membuat pemerintah daerah Provinsi Papua malu. Pergantian kepala-kepala sekolah penggerak ini dinilai sangat aneh.
Pada pertemuanitu, Alumni SMA Negeri 3 Jayapura bersama Komite, perwakilan orang tua, dan masyarakat adat pemilik Ulayat menyatakan bahwa pergantian Kepala sekolah penggerak adalah jelas-jelas melanggar aturan sekolah penggerak dan merusak pendidikan yang sedang dibangun di sekolah.
“Pertemuan bersama sore hari ini (kemarin-red), menghasilkan beberapa hal yakni mendesak Plt. Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua segera bertanggung jawab dan segera mengembalikan kepala-kepala sekolah penggerak yang diganti,”kata Dantje Nere, S.Sos.M.Si didampingi Fred.
Ditegaskan, aksi protes ini akan berlanjut terus, jika tidak ditanggapi dengan serius maka bersama dengan alumni dan masyarakat adat akan melanjutkan pemalangan sekolah hingga keputusan dan tuntutan diakomodir.
Dantje Nere, S.Sos.M.Si, menyatakan bahwa Plt. Kepala Dinas Pendidikan harus serius menanggapi masalah ini, jangan mengabaikan. SMA Negeri 3 Jayapura sebagai pelaksana sekolah Penggerak harus menjadi catatan sebelum memindahtugaskan kepala sekolah. Jika kepala dinas tidak serius maka mohon kepada Gubernur Papua untuk segera mencopot Plt. Kepala Dinas PPAD karena tidak serius dalam menanggapi permasalahan ini. (dil/tri)