Wednesday, October 22, 2025
30.5 C
Jayapura

Bahlil Ajak Constant Karma Urus Tambang dan Migas di Papua

Lebih jauh, Bahlil menilai, momentum ini juga menjadi sinyal positif bagi rekonsiliasi politik di Papua pasca berlangsungnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) beberapa waktu lalu. Ia berharap, dengan telah dilantiknya Gubernur Papua Mathius D. Fakhiri dan Wakil Gubernur Aryoko Rumaropen, seluruh elemen masyarakat dapat kembali bersatu membangun Papua tanpa sekat politik.

“Kita semua ini sama. Jangan karena politik kita saling menjatuhkan satu sama lain. Itu tidak boleh. Papua ini punya sejarah besar dan luar biasa. Jadi mari kita bergandengan tangan membawa masa depan Papua yang lebih baik, karena pilkada sudah selesai,” tegasnya.

Menanggapi ajakan tersebut, Constant Karma menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan Menteri ESDM. Namun, ia menegaskan bahwa pembahasan lebih lanjut baru akan dilakukan pada awal November 2025, saat dirinya dijadwalkan bertemu langsung dengan Bahlil Lahadalia di Jakarta.

Baca Juga :  Kejadian Beoga Tidak Manusiawi

“Awal bulan depan baru saya ketemu Bahlil di Jakarta untuk membicarakan hal ini secara serius,” ujar Constant Karma saat di konfirmasi Minggu (19/10)

Mantan Penjabat Gubernur Papua itu menilai, tawaran dari Bahlil tidak dilatarbelakangi kepentingan politik, melainkan pertimbangan profesional atas pengalaman panjangnya di birokrasi dan pemerintahan.

“Saya pikir ini bukan karena politik. Beliau (Bahlil red) melihat rekam jejak saya yang sejak zaman Provinsi Irian Jaya sudah terlibat dalam urusan pemerintahan dan pengelolaan tanah Papua. Mungkin itu yang menjadi dasar beliau meminta saya membantu di bidang SDA,” ungkapnya.

Lebih jauh, Bahlil menilai, momentum ini juga menjadi sinyal positif bagi rekonsiliasi politik di Papua pasca berlangsungnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) beberapa waktu lalu. Ia berharap, dengan telah dilantiknya Gubernur Papua Mathius D. Fakhiri dan Wakil Gubernur Aryoko Rumaropen, seluruh elemen masyarakat dapat kembali bersatu membangun Papua tanpa sekat politik.

“Kita semua ini sama. Jangan karena politik kita saling menjatuhkan satu sama lain. Itu tidak boleh. Papua ini punya sejarah besar dan luar biasa. Jadi mari kita bergandengan tangan membawa masa depan Papua yang lebih baik, karena pilkada sudah selesai,” tegasnya.

Menanggapi ajakan tersebut, Constant Karma menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan Menteri ESDM. Namun, ia menegaskan bahwa pembahasan lebih lanjut baru akan dilakukan pada awal November 2025, saat dirinya dijadwalkan bertemu langsung dengan Bahlil Lahadalia di Jakarta.

Baca Juga :  KYD Siap Pantau Persidangan Pelanggaran Pemilu

“Awal bulan depan baru saya ketemu Bahlil di Jakarta untuk membicarakan hal ini secara serius,” ujar Constant Karma saat di konfirmasi Minggu (19/10)

Mantan Penjabat Gubernur Papua itu menilai, tawaran dari Bahlil tidak dilatarbelakangi kepentingan politik, melainkan pertimbangan profesional atas pengalaman panjangnya di birokrasi dan pemerintahan.

“Saya pikir ini bukan karena politik. Beliau (Bahlil red) melihat rekam jejak saya yang sejak zaman Provinsi Irian Jaya sudah terlibat dalam urusan pemerintahan dan pengelolaan tanah Papua. Mungkin itu yang menjadi dasar beliau meminta saya membantu di bidang SDA,” ungkapnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya