Menurutnya, keterlibatan ribuan peserta dari berbagai latar belakang—mulai dari pelajar, kampung adat, paguyuban Nusantara, komunitas, hingga sanggar budaya—menjadi bukti nyata bahwa keberagaman dapat disatukan dalam semangat kemerdekaan.
“Karnaval ini luar biasa. Bukan hanya meriah, tetapi juga membawa pesan persatuan. Kita semua berbeda, tetapi tetap satu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. NKRI harga mati,” jelasnya.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura, Richard K. Nahumury, dalam laporannya menjelaskan bahwa peserta carnaval terdiri dari 32 sekolah (TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK), 5 kampung adat, 20 paguyuban Nusantara, 9 komunitas atau sanggar budaya, serta 9 grup marching band dari berbagai sekolah.
“Kegiatan ini tidak hanya untuk memperingati HUT RI ke-80, tetapi juga menjadi wadah kreativitas warga Kota Jayapura, melestarikan budaya Nusantara, serta memperkuat kebersamaan antar suku, agama, ras, dan golongan,” jelas Richard.
Untuk menambah semarak, panitia menyiapkan berbagai kategori penghargaan, mulai dari peserta terbaik tingkat sekolah, paguyuban, marching band, komunitas, hingga kampung adat.
Gelaran Numbay Nusantara Carnaval menjadi simbol semangat kemerdekaan sekaligus komitmen masyarakat Kota Jayapura dalam menjaga kebersamaan dan melestarikan budaya sebagai jati diri bangsa Indonesia.(kim/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos