Kepala BWS itu mengkau pihaknya tidak akan melakukan pekerjaan tersebut tanpa ada persetujuan dari pemilik jalan tersebut. Hal itu ia katakan untuk mengatasi hal yang tidak diinginkan terjadi di kemudian hari. Karena kata Dave, hingga saat ini baik dari Pemerintah Kota Jayapura maupun Pemerintah Provinsi Papua belum menghubungi BWS Papua untuk menangani permasalahan tanggul itu.
“Mungkin nanti kalau kita mau coba masuk, mungkin darurat dulu kalau memang ada permintaan. Misalnya kalau kita pasang bronjong. Jangan sampai kita masuk nanti ada yang cegat dan akan menjadi permasalahan baru lagi,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Dave mengatakan, jika dilihat perkerjaan talud ini sebelumnya sudah pernah dikerjakan, namun tidak bertahan lama.
Sementara itu, Lekinus (30) warga yang melintas dijalan itu berharap ada perhatian dari pemerintah terutama membangun bronjong atau pondasi mulai dari dasar sungai sehingga ini tidak berimbas semakin parah yang dapat menyebabkan putusnya akses jalan menuju SMK Negeri 8 dan kawasan pemukiman warga di sekitar Jalan itu.
“Kondisi seperti ini sebenarnya sudah cukup lama, sudah bertahun-tahun, kami juga tidak tahu apakah pemerintah sudah melihat kondisi jalan ini atau belum. Sebagai warga kami sangat berharap ada perhatian pemerintah untuk sesegera mungkin diperbaiki, karena selain mengancam nyawa keselamatan orang juga akses ini tidak akan bisa digunakan kalau sampai putus,” harap Lekinus kepada Cenderawasih Pos, seorang warga yang tinggal di permukiman itu, Rabu (16/4). (kar/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos