Friday, November 21, 2025
24.9 C
Jayapura

Dampak Positif Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi UNESCO

JAYAPURA – Belum lama ini Bahasa Indonesia disahkan sebagai bahasa resmi pada The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Hal ini berarti bahasa Indonesia Indonesia menduduki bahasa resmi ke-10 yang diresmikan setelah bahasa Arab, Italia, dan Portugis dan beberapa bahasa yang lebih dulu disahkan.

Pengakuan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa resmi dalam Sidang Umum UNESCO tahun ini menjadi momentum bersejarah dalam perjalanan panjang internasionalisasi bahasa Indonesia.

Kepala Balai Bahasa Papua Valentina Lovina Tanate menilai keputusan tersebut sebagai tonggak baru diplomasi budaya bangsa sekaligus tahap penting menuju pengakuan bahasa Indonesia sebagai bahasa global sejajar dengan bahasa-bahasa besar dunia.

Baca Juga :  Wali Kota Minta Data Petugas Kebersihan Diverifikasi Ulang

Ia mengaku turut bangga. Hal itu tidak lepas dari upaya masyarakat Indonesia dalam hal ini pemerintah dalam mengusulkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi sidang umum UNESCO.

“Ini bukan puncak, tapi tahapan penting menuju pengakuan yang lebih luas. Momentum ini membuktikan bahwa bahasa Indonesia memiliki kekuatan budaya dan identitas yang diakui dunia,” kata Valentina kepada Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Selasa (18/11).

Menurutnya, memang sangat layak bahasa Indonesia dijadikan bahasa resmi sidang umum UNESCO. Hal ini disampaikannya mengingat Indonesia telah terlibat dalam berbagai masalah perdamaian dunia, membantu dan menjadi penengah di antara negara-negara yang berkonflik. Selain itu Penutur atau pengguna bahasa ini bahkan telah mencapai ratusan juta orang.

Baca Juga :  Timnas Indonesia U-23 Kalah dari Irak 1-2, Sisakan Play-off ke Olimpiade 2024

Mengenai dampak terhadap Indonesia, Kepala Balai Bahasa Papua itu mengatakan ditetapkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi UNESCO akan membawa dampak di berbagai bidang di antaranya pada bidang ekonomi misalnya, penetapan ini dapat meningkatkan kerja sama pelaku perdagangan.

Di bidang budaya, kata dia, ini menjadi jalan yang bagus untuk memperkenalkan budaya Indonesia yang begitu banyak, baik di dalam maupun di luar negeri. Adapun untuk mewujudkannya, pemerintah dan masyarakat perlu menguatkan atensi bahasa Indonesia agar semakin dikenal dunia.

JAYAPURA – Belum lama ini Bahasa Indonesia disahkan sebagai bahasa resmi pada The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Hal ini berarti bahasa Indonesia Indonesia menduduki bahasa resmi ke-10 yang diresmikan setelah bahasa Arab, Italia, dan Portugis dan beberapa bahasa yang lebih dulu disahkan.

Pengakuan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa resmi dalam Sidang Umum UNESCO tahun ini menjadi momentum bersejarah dalam perjalanan panjang internasionalisasi bahasa Indonesia.

Kepala Balai Bahasa Papua Valentina Lovina Tanate menilai keputusan tersebut sebagai tonggak baru diplomasi budaya bangsa sekaligus tahap penting menuju pengakuan bahasa Indonesia sebagai bahasa global sejajar dengan bahasa-bahasa besar dunia.

Baca Juga :  3 Stimulus Fiskal Dirilis di Tengah Ketidakpastian Global

Ia mengaku turut bangga. Hal itu tidak lepas dari upaya masyarakat Indonesia dalam hal ini pemerintah dalam mengusulkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi sidang umum UNESCO.

“Ini bukan puncak, tapi tahapan penting menuju pengakuan yang lebih luas. Momentum ini membuktikan bahwa bahasa Indonesia memiliki kekuatan budaya dan identitas yang diakui dunia,” kata Valentina kepada Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Selasa (18/11).

Menurutnya, memang sangat layak bahasa Indonesia dijadikan bahasa resmi sidang umum UNESCO. Hal ini disampaikannya mengingat Indonesia telah terlibat dalam berbagai masalah perdamaian dunia, membantu dan menjadi penengah di antara negara-negara yang berkonflik. Selain itu Penutur atau pengguna bahasa ini bahkan telah mencapai ratusan juta orang.

Baca Juga :  Patrick Kluivert Dikabarkan Jadi Pengganti Shin Tae-yong

Mengenai dampak terhadap Indonesia, Kepala Balai Bahasa Papua itu mengatakan ditetapkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi UNESCO akan membawa dampak di berbagai bidang di antaranya pada bidang ekonomi misalnya, penetapan ini dapat meningkatkan kerja sama pelaku perdagangan.

Di bidang budaya, kata dia, ini menjadi jalan yang bagus untuk memperkenalkan budaya Indonesia yang begitu banyak, baik di dalam maupun di luar negeri. Adapun untuk mewujudkannya, pemerintah dan masyarakat perlu menguatkan atensi bahasa Indonesia agar semakin dikenal dunia.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/