JAYAPURA-Staf Ahli Menteri Sosial Bidang Rehabilitasi Benhur Tomi Mano atau akrab disapa BTM menyambangi korban kebakaran di APO 45 Gunung, Kota Jayapura, Selasa (19/9).
Ttujuan dari kunjungan mantan Wali Kota Jayapura itu, untuk meninjau serta melakukan pendataan terhadap korban kebakaran.
“Saya atas nama Kementerian Sosial Republik Indonesia, turut perihatin atas musibah yang terjadi. Kita tidak tau, musibah ini akan terjadi kapan saja, untuk itu, saya harapkan para korban kebakaran tetap kuat dan tabah, serta tetap berdoa kepada Tuhan untuk minta perlindunganNya,” ungkap BTM.
Lebih lanjut dia sampaikan tujuan dari pendataan tersebut untuk mengetahui kebutuhan korban, sehingga dengan begitu, bantuan yang disalurkan akan tepat pada sasaran. “Apa saja yang dibutuhkan oleh korban, hal ini perlu dilakukan asesment secara cepat, sehingga kami bisa dengan cepat datangkan bantuan,” ungkapnya.
BTM mengaku pada saat peristiwa kebakaran itu terjadi, pihaknya langsung menghubungi Dinas Sosial Kota Jayapura minta untuk mendata semua korban kebakaran tersebut. “Saya harap Dinas Sosial, bisa mendata jumlah korban dan apa saja yang dibutuhkan korban pasca peristiwa kebakaran ini,” pintanya.
BTM menghimbau, kepada warga di komplek kebakaran tersebut, untuk selalu berhati hati dalam melakukan aktifitas dirumah, sebab kompleks tersebut cukup dijangkau. “Mari kita saling jaga, agar kita semua dilindungi, dari musibah,” ajaknya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Jayapura Djong Makanuai mengatakan pasca pristiwa kebakaran, pihaknya langsung membawa pasokan makanan, serta bantuan lain. “Pasca kejadian, kami langsung membawa bantuan kepada korban,” jelasnya.
Diapun mengatakan, untuk saat ini yang dibutuhkan korban, barang barang tumah tangga, seperti alat tidur dan pakaian, juga makanan serta tenda. Dimana pasca kejadian para korban untuk sementara numpang di rumah tetangannya.
“Kalau makanan siap saji kami sudah siapkan, juga nanti dari pemerintah kota akan siapkan tenda darurat,” ujarnya.
Sementara Ketua RT. 05/06 Kelurahan Bayangkara, Distrik Jayapura Utara, Agus Asaribab, menyebut korban kebakaran ada sekitar 18 keluarga. Sementara ini data yang kami himpun ada 18 keluarga, nantinya untuk lebih lengkap akan kami laporkan kepada Dinas sosial,” ujarnya.
Terlepas dari pristiwa kebakaran tersebut Agus menyampaikan bahwa Kompleks APO 45 Gunung, sangat terkendala air bersih, serta akses masuk, untuk itu harapannya adanya perhatian dari pemerintah.
“Kami harap kepada pemerintah, mungkin kami diberikan sumber air. Pasalnya kami disini tidak mendapatkan air. Selain itu jalan masuk juga masih sangat sulit, sehingga pada saat peristiwa kebakaran, pihak Damkar sangat kewalahan,” ujarnya. (rel/tri)
