JAYAPURA-Menejelang tahun ajaran baru 2024/2025 Universitas Muhammadyah Jayapura membuka pendaftaran mahasiswa baru. Pendaftaran dibuka dalam dua gelombang pendaftaran, untuk gelombang kedua pendaftaran dibuka sejak Mei sampai 25 Agustus 2024 mendatang.
Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Universitas Muhammadiyah Papua (UM Papua) Dr. Indah Sulistiani, SE., M.I.Kom mengatakan untuk tahun ajaran baru ini target yang dibutuhkan 400-an peserta.
“Sementara ini jumlah pendaftar belum mencapai target, tapi biasanya setelah PTN tutup pendaftaran baru jumlahnya naik, bahkan lebih dari target,” ujarnya Jumat (14/6) lalu di ruang kerjanya di UM Papua.
Adapun Program Studi (Prodi) unggulan di UM Papua, salah satunya Prodi Psikologi. Selain karena baru ada di UM, tapi juga Prodi Psikologi ini cukup diminati masyarakat. Selain itu, ada juga Prodi Komputer yang juga menjadi favorit masyarakat.
Hal itu terjadi seiring perkembangan tekonologi yang ada, dimana setiap lapangan pekerjaan membutuhkan keahlian di bidang komputer sehingga animo peserta mahasiwa baru masuk di Prodi ini setiap tahunnya paling tinggi dibandingkan prodi lain.
“Di UM ada 7 Prodi, masing pasing prodi animonya berbeda beda,” kata Indah.
Dikatakan UM Papua memberikan pendidikan dengan biaya yang terjangkau. Dimana selain pembiayaan mandiri, tapi juga beasiswa. Seperti beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP), beasiswa pemerintah daerah, beasiswa Baznas, beasiswa unggul kuliah tunggal (UKT), serta beasiswa Bank Syariah Indonesia (BSI)
“Setiap tahunnya kadang pembiayaan beasiswa cukup tinggi dibandingkan mandiri,” ungkapnya.
Selain beasiswa, UM juga membangun kerjsama dengan pemerintah daerah. Kerjasama ini dibangun untuk mendorong masyarakat menengah mendapatkan pendidikan pada perguruan tinggi.
“Ada beberapa pemerintah daerah yang bekerjasama dengan kami sampai saat ini,” katanya.
UM Papua, kata Indah, tidak hanya menerima peserta didik dengan latar belakang agama Islam tapi terbuka untuk semua agama, dan juga semua kalangan.
“Jangan sampai berpikir karena ini Universitas Yayasan Muhammadyah, lalu buka untuk yang islam, justru yang non islam lebih banyak terutama OAP,” tuturnya. (rel/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos