JAYAPURA– Kepala Pusat Kesehatan Reproduksi (PKR) Kota Jayapura dr. Riestiyani Manuputty M. Kes, mengaku pihaknya tiap bulan masih rutin melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi. Terutama bagi kalangan atau pekerja yang rawan tertular penyakit infeksi menular seksual (IMS).
“Iya tiap bulan kita masih rutin melakukan itu di setiap Panti Pijat dan Bar yang terdaftar di Kota Jayapura,” kata dr. Riestiyani, saat dimintai keterangan di Kantor PKR Kota Jayapura, Senin (18/3) siang.
Ia menjelaskan bahwa tidak semua di pekerjaan tersebut mau dicek atau diperiksa kesehatannya.
“Ada yang mau anggotanya diperiksa, contohnya ada 10 tapi yang diperiksa cuma lima orang saja tapi kami tidak bisa intervensi ke dalam karena itu kewenangan dari Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) dan Satu Pintu”, kelasnya.
Ia pun menyampaikan selama dilakukan pemeriksaan pasti ada temuan-temua penyakit yang berinfeksi seperti Servisitis, Sifilis dan Human immunodeficiency virus (HIV), acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).
Lebih lanjut ia menjelaskan Servistis adalah kondisi peradangan, iritasi, atau luka pada leher rahim, sementara Sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang ditularkan melalui kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi.
“Perlu diketahui, saat ini kita mungkin tidak bisa ketemu penyakitnya, bisa aja tiga bulan kemudian kita ketemu. Jadi tidak bisa dibilang dia bebas dari penyakit infeksi menular seksual karena pemeriksaannya musti rutin,” terangnya.