Lebih lanjut, dari jumlah narapidana yang ada, dominan terpidana tindak pidana pencurian. Bahkan taksirannya sekitar 40 persen disi oleh terpidana tindak pidana pencurian. “Sekitar 200 lebih, narapidana pencurian di lapas ini,” ungkapnya.
Dikatakan, tingginya jumlah Warga Binaan Lapas Abepura ini (WBP), terjadi karena jumlah bebas dan masuk setiap harinya berbanding jauh. “Bayangkan yang bebas sedikit, tapi masuk ke dalam Lapas hampir setiap hari ada,” kata Sulistyo.
Diapun mengatakan untuk mengatasi over kapasitas, maka perlu adanya dukungan semua pihak, terutama keluarga, karena ini terjadi karena sebagian besar dipengaruhi lingkungan.
Selain itu dukungan pemerintah setempat untuk meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat. Dan tidak kalah pentingnya dukungan aparat keamanan.
“Karena hampir sebagian yang masuk ini orang yang sudah pernah dipenjara, tapi karena keluar tinggal dengan lingkungan yang tidak baik, maka yang terjadi melakukan pelanggaran lagi,” bebernya.
Dia juga mengharapkan adanya dukungan masyarakat, tapi juga dari narapidana itu sendiri. “Harus mau merubah, perubahan prilaku itu tumbuh dari dalam diri kita sendiri, kalau kita bisa mengatur diri, maka dukungan orang lain hanya untuk melengkapi,” kata Sulityo. (rel/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos