Thursday, April 18, 2024
29.7 C
Jayapura

Pengunjung Pantai Bermandikan Sampah

Salah satu anak-anak yang mandi di Pantai Hamadi namun dirinya menemukan sampah, Sabtu (15/5). Diberharap ada tindakan pembersihan oleh pemerintah dan kesadaran dari masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan.( FOTO : Noel/Cepos)

Pampers Sekantong Juga Jadi Sampah di Hutan Mangrove-

JAYAPURA – Laut dan bibir pantai disekitaran Hamadi di penuhi sampah, pengunjung nampak mengeluh berenang dengan sampah saat mandi. Penampakan sampah yang tidak pernah habis-habisnya yang muncul di sekitaran Pantai Hamadi telah membuat masyarakat gerah dengan keadaan tersebut.

“Kita tadi mandi saja dengan sampah itu lihat patahan ombak Kelihatan sekali ada sampah banyak di dalam,” kata salah satu pengunjung Pantai Hamadi,  Ridwan sambil menunjuk ombak yang disertai  sampah mengenahi warga pengunjang yang mandi di wilayah itu.

Kata dia, Ini jelas akibat dari masyarakat yang selalu membuang sampah sembarang di sekitar aliran sungai sehingga berdampak kepada warga yang  berwisata di Pantai  Hamadi.

“Masyarakat yang tinggal di sepanjang sungai coba jangan buang sampah sembarangan karena kita masyarakat yang tidak tahu apa-apa malah kita yang kena dampaknya bayangkan tadi kita mandi saja sampai di atas kepala mengenai kami semua bahkan ada pampers bayi dan sebagainya ini sangat menjijikkan,” sesalnya.

Baca Juga :  Seorang Karyawan Swasta Ditemukan Tewas 

Sementara itu, pengunjung lain Resko mengatakan mempertanyakan pembelian beberapa speed boat untuk pegawai dinas kebersihan agar dilakukannya pembersihan sampah di wilayah perairan seputaran kota Jayapura namun hal itu tidak terjadi.

“Kan dulu Dinas Kebersihan ada pengadaan speed boat untuk angkat sampah tapi speed boat itu sekarang sudah kemana macam beginikan seharusnya pemerintah juga bisa angkat, tapi lebih dari itu harus ada kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarang,” tegasnya berharap masyarakat bisa sadar.

Sementara itu jenis sampah yang ditemukan di hutan mangrove. Tak hanya sampah botol plastik yang menjadi pemandangan umum. Sampah bentuk lain yang diluar nalar juga ada. Bentuknya seperti tas perempuan, jok mobil,  helm, karpet roll, sadel sepeda hingga pampers yang diikat dalam kantong besar. Sampah yang seharusnya tak ada di pesisir laut ternyata justru ditemukan berserakan di dalam hutan konservasi. 

Baca Juga :  Libatkan 16 Pengusaha Pada Gerakan Pangan Murah

 “Kami juga bingung, awalnya kami berfikir bahwa nanti yang kami pungut kebanyakan adalah sampah botol plastik tapi ternyata sampah yang tidak biasa seperti pampers termasuk jok mobil. Ini sama seperti sampah di pinggir jalan alternatif kemarin,” kata Gunawan usai membersihkan lokasi hutan mangrove yang masuk dalam kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Teluk Yotefa, Sabtu (15/6). 

 Kata Gunawan tak hanya sampah plastik. Lokasi TWA yang bersebelahan dengan Kali Hanyaan ini disinyalir juga digunakan untuk pesta Miras. “Buktinya kami mendapati banyak botol miras bahkan salah satu rekan kami harus ditandu karena kakinya robek akibat botol pecah,” bebernya.

 Ketua Jayapura Litter Pickers (JLP) Rizald Larasihu Bauw mengatakan bahwa aksi bersih sampah menjadi agenda mingguan JLP  dan ini menjadi satu cara untuk menumbuhkembangkan kesadaran warga untuk peduli.(oel/ade/gin))

Salah satu anak-anak yang mandi di Pantai Hamadi namun dirinya menemukan sampah, Sabtu (15/5). Diberharap ada tindakan pembersihan oleh pemerintah dan kesadaran dari masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan.( FOTO : Noel/Cepos)

Pampers Sekantong Juga Jadi Sampah di Hutan Mangrove-

JAYAPURA – Laut dan bibir pantai disekitaran Hamadi di penuhi sampah, pengunjung nampak mengeluh berenang dengan sampah saat mandi. Penampakan sampah yang tidak pernah habis-habisnya yang muncul di sekitaran Pantai Hamadi telah membuat masyarakat gerah dengan keadaan tersebut.

“Kita tadi mandi saja dengan sampah itu lihat patahan ombak Kelihatan sekali ada sampah banyak di dalam,” kata salah satu pengunjung Pantai Hamadi,  Ridwan sambil menunjuk ombak yang disertai  sampah mengenahi warga pengunjang yang mandi di wilayah itu.

Kata dia, Ini jelas akibat dari masyarakat yang selalu membuang sampah sembarang di sekitar aliran sungai sehingga berdampak kepada warga yang  berwisata di Pantai  Hamadi.

“Masyarakat yang tinggal di sepanjang sungai coba jangan buang sampah sembarangan karena kita masyarakat yang tidak tahu apa-apa malah kita yang kena dampaknya bayangkan tadi kita mandi saja sampai di atas kepala mengenai kami semua bahkan ada pampers bayi dan sebagainya ini sangat menjijikkan,” sesalnya.

Baca Juga :  RSUD Jayapura Tidak Lagi Batasi Pasien

Sementara itu, pengunjung lain Resko mengatakan mempertanyakan pembelian beberapa speed boat untuk pegawai dinas kebersihan agar dilakukannya pembersihan sampah di wilayah perairan seputaran kota Jayapura namun hal itu tidak terjadi.

“Kan dulu Dinas Kebersihan ada pengadaan speed boat untuk angkat sampah tapi speed boat itu sekarang sudah kemana macam beginikan seharusnya pemerintah juga bisa angkat, tapi lebih dari itu harus ada kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarang,” tegasnya berharap masyarakat bisa sadar.

Sementara itu jenis sampah yang ditemukan di hutan mangrove. Tak hanya sampah botol plastik yang menjadi pemandangan umum. Sampah bentuk lain yang diluar nalar juga ada. Bentuknya seperti tas perempuan, jok mobil,  helm, karpet roll, sadel sepeda hingga pampers yang diikat dalam kantong besar. Sampah yang seharusnya tak ada di pesisir laut ternyata justru ditemukan berserakan di dalam hutan konservasi. 

Baca Juga :  Komnas HAM: Kapolda Harus Berikan Perlindungan Kepada Pekerja Kemanusiaan

 “Kami juga bingung, awalnya kami berfikir bahwa nanti yang kami pungut kebanyakan adalah sampah botol plastik tapi ternyata sampah yang tidak biasa seperti pampers termasuk jok mobil. Ini sama seperti sampah di pinggir jalan alternatif kemarin,” kata Gunawan usai membersihkan lokasi hutan mangrove yang masuk dalam kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Teluk Yotefa, Sabtu (15/6). 

 Kata Gunawan tak hanya sampah plastik. Lokasi TWA yang bersebelahan dengan Kali Hanyaan ini disinyalir juga digunakan untuk pesta Miras. “Buktinya kami mendapati banyak botol miras bahkan salah satu rekan kami harus ditandu karena kakinya robek akibat botol pecah,” bebernya.

 Ketua Jayapura Litter Pickers (JLP) Rizald Larasihu Bauw mengatakan bahwa aksi bersih sampah menjadi agenda mingguan JLP  dan ini menjadi satu cara untuk menumbuhkembangkan kesadaran warga untuk peduli.(oel/ade/gin))

Berita Terbaru

Artikel Lainnya