JAYAPURA-Pelaksanaan Apel pengibaran Bendera Merah Putih peringatan ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke 79, di Kota Jayapura, akan dipusatkan di Lapangan Trikora, Distrik Abepura.
Meski berada di wilayah hukum Polsek Abepura, namun ternyata Pemerintah Kota Jayapura tidak mengkoordinasikan hal itu kepada Polsek Abepura selaku penanggungjawab keamanan di wilayah tersebut.
Kapolsek Abepura Kompol. Komarul Hudapun mengaku geram dengan itu, karena merasa tidak dianggap. Padahal menurutnya moment kebesaran ini sudah menjadi tanggungjawab bersama.
“Jujur saya kecewa, pemerintah tidak pernah koordinasi dengan kami, soal upacara 17 Agustus (di Lapangan Trikora) ini,” ujarnya, Rabu (14/7) kemarin
Dikatakan pelaksanaan upacara 17 Agustus ini memang sudah menjadi tanggunggjawab pemerintah Kota Jayapura, akan tetapi di dalam pelaksanaanya ada bagian yang memandang perlu adanya keterlibatan aparat kepolisian.
Mestinya sejak awal rencana pemilihan tempat pelaksanaan kegiatan, pemerintah memberikan informasi kepada Polsek Abepura, sehingga dengan begitu Polsek Abepura bisa ambil bagian dalam menyambut upacara tersebut.
“Tidak gila hormat, paling tidak ada koordinasi, misalnya rapat persiapan, kami mestinya dilibatkan, sehingga Kami tau apa yang harus dikerjakan,” tuturnya.
Meski tidak dilibatkan, namun untuk pengamanan Polsek Abepura tetap siaga. Hal itu dilakukan bentuk dukungan mereka agar pelaksanan apel peringatan HUT RI nantinya berjalan lancar.
“Kami sifatnya jemput bola, pasca lapangan Trikora dibersihkan dan tenda tendanya dipasang, kami mulai intens penjagaan disana, sehingga tidak ada yang bikin rusak barang-barang yang sudah disiapkan panitia,” jelasnya.
Lebih lanjut sebelum pelaksanaan apel, pihaknya sudah mulai melakukan patroli rutin di wilayah hukum tersebut, tujuannya mengantisipasi terjadinya gangguan kamtibmas sebelum tanggal 17. “Kami sudah mulai siaga, karena pengamanan harus ketat, sehingga upacara 17 nanti berjalan lancar,” bebernya.
Untuk mendorong pelaksanaan upacara HUT RI tersebut, Komarul menghimbau kepada seluruh pelaku usaha minuman keras di Wilayah Hukum Abepura, menjelang upacara 17 Agustus, diharapkan penjualan miras ditutup. Sebab segala bentuk tindakan kriminalitas di wilayah tersebut terjadi karena faktor miras.
“Silahkan setelah 17 nanti, bagi yang punya izin jualan boleh kembali jualan, tapi sebelum hari H, Saya minta agar miras ditutup,” imbuhnya.(rel/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos