Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Polisi Buru Pelaku Utama Pembunuhan Sopir Taksi

AKBP. Gustav R Urbinas ( FOTO : Elfira/Cepos)

JAYAPURA-Satuan Reskrim Polres Jayapura Kota melakukan pengejaran terhadap seorang pria berinisial  KW. 

Hal ini terkait dengan penganiayaan dan pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya seorang sopir angkutan umum bernama Laode Rafi Udin (28) di seputaran Dok IX, Distrik Jayapura Selatan, Jumat (12/7) dini hari lalu.

Kapolres Jayapura Kota, AKBP Gustav R Urbinas mengatakan, pria berinisial KW ini diduga sebagai pelaku utama terkait dengan tewasnya sopir angkutan umum usai dikeroyok sekira pukul 01:00 WIT.

“Dari hasil pemeriksaan terhadap empat orang yakni HM (24), AW (29) PW (18) dan YW yang telah kami amankan sebelumnya, mereka mengarahnya ke KW yang saat ini masih melarikan diri,” ucap Kapolres saat ditemui di Mapolda Papua, Senin (15/7).

Baca Juga :  Hanya 85 Persen ASN yang Hadir, Tidak Masuk Disaksi

Pihaknya telah melakukan pemeriksaan intensif sejak keempat orang yang diduga sebagai tersangka diamankan, Jumat (12/7) lalu, di Mapolres Jayapura Kota. 

Dikatakan, untuk KW yang masih buron diupayakan penangkapannya terkait dengan  dugaan keterlibatannya sebagai pelaku langsung untuk kasus Dok IX yang mengakibatkan orang meninggal dunia.

“Kita juga masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi kunci. Selain itu mencari saksi-saksi  lain yang ikut mengetahui, menyaksikan, melihat langsung dan mendengar sebagaimana  kapasitas saksi guna terpenuhinya alat bukti untuk menetapkan mereka sebagai tersangka,” terangnya.

Empat orang yang saat ini masih diamankan di Mapolres Jayapura Kota menurutnya masih dilakukan  pemeriksaan mendalam  secara instensif dengan perimbangan-perimbangan dari saksi lain.

Baca Juga :  Jual Miras Siang Hari, Pelaku Ditindak 

Kapolres menyebutkan bahwa pelaku mengenal korban, kemungkinan ada suatu permasalahan antara pelaku dan korban. Para pelaku diduga sebagai pembuat masalah di lingkungan tersebut dan korban adalah sosok yang selalu melaporkan sebuah kejadian. Sehingga kemungkin ada perasaan tidak suka antara pelaku kepada korban.

“Motif seperti itu akan kita buktikan. Apakah benar demikian dan kita masih melakukan pendalaman,” pungkasnya. (fia/nat)

AKBP. Gustav R Urbinas ( FOTO : Elfira/Cepos)

JAYAPURA-Satuan Reskrim Polres Jayapura Kota melakukan pengejaran terhadap seorang pria berinisial  KW. 

Hal ini terkait dengan penganiayaan dan pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya seorang sopir angkutan umum bernama Laode Rafi Udin (28) di seputaran Dok IX, Distrik Jayapura Selatan, Jumat (12/7) dini hari lalu.

Kapolres Jayapura Kota, AKBP Gustav R Urbinas mengatakan, pria berinisial KW ini diduga sebagai pelaku utama terkait dengan tewasnya sopir angkutan umum usai dikeroyok sekira pukul 01:00 WIT.

“Dari hasil pemeriksaan terhadap empat orang yakni HM (24), AW (29) PW (18) dan YW yang telah kami amankan sebelumnya, mereka mengarahnya ke KW yang saat ini masih melarikan diri,” ucap Kapolres saat ditemui di Mapolda Papua, Senin (15/7).

Baca Juga :  Sebelum Ada Korban, Traffic Light Waena Segera  Diperbaiki

Pihaknya telah melakukan pemeriksaan intensif sejak keempat orang yang diduga sebagai tersangka diamankan, Jumat (12/7) lalu, di Mapolres Jayapura Kota. 

Dikatakan, untuk KW yang masih buron diupayakan penangkapannya terkait dengan  dugaan keterlibatannya sebagai pelaku langsung untuk kasus Dok IX yang mengakibatkan orang meninggal dunia.

“Kita juga masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi kunci. Selain itu mencari saksi-saksi  lain yang ikut mengetahui, menyaksikan, melihat langsung dan mendengar sebagaimana  kapasitas saksi guna terpenuhinya alat bukti untuk menetapkan mereka sebagai tersangka,” terangnya.

Empat orang yang saat ini masih diamankan di Mapolres Jayapura Kota menurutnya masih dilakukan  pemeriksaan mendalam  secara instensif dengan perimbangan-perimbangan dari saksi lain.

Baca Juga :  Pedagang Minta Jalan di Lingkungan Pasar Diperbaiki

Kapolres menyebutkan bahwa pelaku mengenal korban, kemungkinan ada suatu permasalahan antara pelaku dan korban. Para pelaku diduga sebagai pembuat masalah di lingkungan tersebut dan korban adalah sosok yang selalu melaporkan sebuah kejadian. Sehingga kemungkin ada perasaan tidak suka antara pelaku kepada korban.

“Motif seperti itu akan kita buktikan. Apakah benar demikian dan kita masih melakukan pendalaman,” pungkasnya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya