Friday, May 16, 2025
23.7 C
Jayapura

Setahun Lebih Dipalang, SMAN 7 Jayapura Rindu Punya Lapangan

JAYAPURA – Telah satu tahun lebih lamanya, lapangan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Jayapura di Perumnas III, Waena tidak bisa digunakan oleh para siswa untuk menggelar upacara dan kegiatan sekolah yang lainnya.

   Kondisi ini terlihat ketika Cenderawasih Pos, menyambangi sekolah tersebut pada, Rabu (14/5). Terlihat lapangan yang dimaksud tersebut dipalang menggunakan seng oleh pemilik ulayat setempat, sehingga pihak sekolah tidak dapat menggunakannya.

   Rumput ilalang tumbuh subur di tengah lapangan sepak bola yang biasa digunakan pelajar di sekolah tersebut, serta rumput liar menunjukkan kurangnya pemeliharaan dan perawatan yang memadai. Hal ini menyebabkan lapangan menjadi tidak layak untuk digunakan.

  Kepala sekolah (Kepala) SMAN 7 Parjan, S.Pd, M.Pd mengatakan pemalangan lapangan di sekolahnya dilakukan oleh oknum pemilik ulayat. Mereka ingin meminta ganti rugi penggunaan tanah oleh pemerintah kota (Pemkot) Jayapura.

Baca Juga :  Bupati Mimika Tak Larang Perpisahan Sekolah

  “Terkait dengan lahan ini, pemerintah Kota Jayapura sudah komunikasi dengan pemilik tanah, cuman untuk hasilnya kami belum tahu,” kata Parjan kepada Cenderawasih Pos, Rabu (14/5) melalui via telepon.

   Karena itu Kepsek berharap, masalah sengketa lahan di sekolah itu dapat segera diselesaikan dengan baik, supaya sekolah kembali menggunakanya dengan semestinya. Jelasnya lapangan tersebut dipalang oleh pemilik Ulayat sejak sekolah  itu diluncurkan sebagai sekolah negeri oleh Pj Wali Kota Jayapura, Frans Pekey 16 Januari 2024.

   “Sudah mau jalan dua tahun, sejak SMA N 7 Jayapura diresmikan pada 2024 lalu, tapi sampai sekarang belum ada kabar ke kami,” jelasnya.

JAYAPURA – Telah satu tahun lebih lamanya, lapangan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Jayapura di Perumnas III, Waena tidak bisa digunakan oleh para siswa untuk menggelar upacara dan kegiatan sekolah yang lainnya.

   Kondisi ini terlihat ketika Cenderawasih Pos, menyambangi sekolah tersebut pada, Rabu (14/5). Terlihat lapangan yang dimaksud tersebut dipalang menggunakan seng oleh pemilik ulayat setempat, sehingga pihak sekolah tidak dapat menggunakannya.

   Rumput ilalang tumbuh subur di tengah lapangan sepak bola yang biasa digunakan pelajar di sekolah tersebut, serta rumput liar menunjukkan kurangnya pemeliharaan dan perawatan yang memadai. Hal ini menyebabkan lapangan menjadi tidak layak untuk digunakan.

  Kepala sekolah (Kepala) SMAN 7 Parjan, S.Pd, M.Pd mengatakan pemalangan lapangan di sekolahnya dilakukan oleh oknum pemilik ulayat. Mereka ingin meminta ganti rugi penggunaan tanah oleh pemerintah kota (Pemkot) Jayapura.

Baca Juga :  Smansa Merauke Tim Pertama Lolos Fantastic Four

  “Terkait dengan lahan ini, pemerintah Kota Jayapura sudah komunikasi dengan pemilik tanah, cuman untuk hasilnya kami belum tahu,” kata Parjan kepada Cenderawasih Pos, Rabu (14/5) melalui via telepon.

   Karena itu Kepsek berharap, masalah sengketa lahan di sekolah itu dapat segera diselesaikan dengan baik, supaya sekolah kembali menggunakanya dengan semestinya. Jelasnya lapangan tersebut dipalang oleh pemilik Ulayat sejak sekolah  itu diluncurkan sebagai sekolah negeri oleh Pj Wali Kota Jayapura, Frans Pekey 16 Januari 2024.

   “Sudah mau jalan dua tahun, sejak SMA N 7 Jayapura diresmikan pada 2024 lalu, tapi sampai sekarang belum ada kabar ke kami,” jelasnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/