Friday, April 26, 2024
24.7 C
Jayapura

Awal Pandemi Jadi Masa Sulit, Tapi Kini Sudah Bangkit

Melihat Eksistensi Grab Indonesia di Jayapura

Sejak hadir di Jayapura tahun 2017, Grab Indonesia menjadi moda transportasi yang memudahkan warga beraktivitas. Lantas bagaimana perkembangan Grab Indonesia di Kota Jayapura. Berikut laporan Cenderawasih Pos.

Laporan: Gratianus Silas 

Grab Indonesia tak hanya memberikan support terhadap pembangunan infrastruktur transportasi yang memudahkan warga beraktivitas dengan mudah, melainkan pula membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di Jayapura, sejak hadir pada 2017 lalu.

 Sejalan dengan misi GrabForGood, Grab juga berkomitmen untuk mendorong ekonomi digital dan inklusi keuangan, serta memberikan peluang bagi masyarakat setempat meningkatkan kualitas hidup.

 Sebagai perusahaan teknologi digital yang pertama hadir di Jayapura, saat ini layanan Grab di Jayapura tak hanya menyediakan layanan transportasi GrabCar dan GrabBike, namun telah berkembang melalui berbagai layanan lainnya yaitu pengiriman makanan melalui GrabFood dan logistik melalui GrabExpress, serta menyediakan layanan digital dan finansial melalui GrabKios, dan juga GrabJastip.

“Kami percaya teknologi harus bersifat inklusif, sehingga siapa saja bisa menikmati manfaat dari ekonomi digital yang terus berkembang. Hal tersebut dirasakan oleh ribuan masyarakat di Jayapura yang telah merasakan manfaat dan perubahan bagi kelangsungan hidupnya dengan kehadiran teknologi inklusif,” ujar Abriyani Muharommah, Head Kalimantan dan Rest of Indonesia Grab Indonesia, kepada Cenderawasih Pos.

 Namun, ketika pandemi Covid 19 melanda Indonesia, termasuk Kota Jayapura, banyak sektor yang terdampak, bukan hanya sektor kesehatan, melainkan pula ekonomi.  Pandemi Covid 19 yang masih berlangsung sejak tahun lalu dinilai masih menyisakan tantangan bagi bisnis di seluruh dunia.

Baca Juga :  Waspada, Jayapura Juga Berpotensi

 “Awal tahun 2020 merupakan waktu yang sulit bagi kami, namun saat ini kami beruntung pendapatan kami telah kembali pulih seperti pada saat sebelum pandemi. Kami telah mengalami penyesuaian bisnis yang signifikan di fase awal pandemi karena pembatasan mobilitas masyarakat yang juga mempengaruhi lini transportasi kami,” ungkapnya.

 “Saat ini, kami bukan lagi perusahaan ride-hailing dan telah berevolusi menjadi superapp. Jangkauan layanan kami jauh lebih luas karena kami menghadirkan solusi digital baru seperti pengiriman. Kami juga memahami bahwa pengiriman telah menjadi salah satu layanan yang paling penting bagi individu, UMKM, dan social seller,” sambungnya.

 Dengan kondisi pandemi, mitra pengemudi Grab tidak bisa hanya mengandalkan layanan transportasi penumpang, sehingga Grab memberikan peluang lebih sebagai mitra pengantaran GrabExpress dan GrabFood, serta menghadirkan layanan GrabMart dan GrabJastip untuk terus mendukung keberlangsungan pendapatan mereka.

 Hal ini juga berdampak positif untuk mendukung masyarakat Indonesia tetap dapat mengakses produk dan layanan penting sambil membantu UMKM untuk tetap bertahan. Untuk tetap menjaga protokol kesehatan, kami juga mengembangkan GrabProtect dan pengantaran tanpa kontak.

 “Kami juga merambah layanan keuangan digital untuk mendorong inklusi keuangan yang terjadi di masyarakat Indonesia melalui GrabKios yang memungkinkan semua orang dari individu, warung atau pengusaha kecil, untuk menawarkan layanan digital dan keuangan kepada jutaan orang yang tidak memiliki rekening dan juga akses pada layanan perbankan di Indonesia,” jelasnya.

Baca Juga :  Pergub Nomor 6 Dianggap Kurang Perhatikan Kinerja Dokter Spesialis

 Dengan layanan yang komprehensif ini,  Grab sudah sukses bertransformasi selama pandemi dan akan terus berupaya untuk memberikan dan melayani pelanggan dan mitra kami dengan layanan terbaik.

 Tak hanya badai pandemi, kendala yang pernah dialami Grab ialah putus kabel fiber optik, sehingga melumpuhkan jaringan internet sepangan Mei – Juni 2021 lalu. “Kejadian putusnya jaringan internet yang terjadi di Jayapura beberapa waktu lalu tentunya berdampak terhadap layanan kami, yang merupakan aplikasi berbasis Internet. Kami dengan cepat melakukan beberapa inisiatif, salah satunya menghubungi mitra agen GrabKios secara langsung untuk memberikan informasi mengenai koneksi internet saat sudah dapat digunakan kembali, sehingga mereka dapat beraktifitas dan bertransaksi kembali dengan normal,” terangnya.

 “Bagi mitra pengemudi, kami menginformasikan kepada mereka melalui pesan singkat dan telepon untuk dapat segera melakukan pengaktifan kembali aplikasi Grab saat koneksi internet sudah kembali normal. Selain itu, kami juga memberikan kode promo khusus bagi para pelanggan kami,” tambahnya.

Grab berkomitmen untuk melayani seluruh masyarakat di Jayapura melalui teknologi dan layanan yang kami miliki, dan memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat di Indonesia, termasuk di Jayapura. Grab juga berkomitmen untuk mengembangkan wilayah Indonesia Timur melalui beberapa bekerja sama strategis  dengan pemerintah setempat.(*/wen)

Melihat Eksistensi Grab Indonesia di Jayapura

Sejak hadir di Jayapura tahun 2017, Grab Indonesia menjadi moda transportasi yang memudahkan warga beraktivitas. Lantas bagaimana perkembangan Grab Indonesia di Kota Jayapura. Berikut laporan Cenderawasih Pos.

Laporan: Gratianus Silas 

Grab Indonesia tak hanya memberikan support terhadap pembangunan infrastruktur transportasi yang memudahkan warga beraktivitas dengan mudah, melainkan pula membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di Jayapura, sejak hadir pada 2017 lalu.

 Sejalan dengan misi GrabForGood, Grab juga berkomitmen untuk mendorong ekonomi digital dan inklusi keuangan, serta memberikan peluang bagi masyarakat setempat meningkatkan kualitas hidup.

 Sebagai perusahaan teknologi digital yang pertama hadir di Jayapura, saat ini layanan Grab di Jayapura tak hanya menyediakan layanan transportasi GrabCar dan GrabBike, namun telah berkembang melalui berbagai layanan lainnya yaitu pengiriman makanan melalui GrabFood dan logistik melalui GrabExpress, serta menyediakan layanan digital dan finansial melalui GrabKios, dan juga GrabJastip.

“Kami percaya teknologi harus bersifat inklusif, sehingga siapa saja bisa menikmati manfaat dari ekonomi digital yang terus berkembang. Hal tersebut dirasakan oleh ribuan masyarakat di Jayapura yang telah merasakan manfaat dan perubahan bagi kelangsungan hidupnya dengan kehadiran teknologi inklusif,” ujar Abriyani Muharommah, Head Kalimantan dan Rest of Indonesia Grab Indonesia, kepada Cenderawasih Pos.

 Namun, ketika pandemi Covid 19 melanda Indonesia, termasuk Kota Jayapura, banyak sektor yang terdampak, bukan hanya sektor kesehatan, melainkan pula ekonomi.  Pandemi Covid 19 yang masih berlangsung sejak tahun lalu dinilai masih menyisakan tantangan bagi bisnis di seluruh dunia.

Baca Juga :  Larang Gunakan Cenderawasih Asli Sebagai Cinderamata

 “Awal tahun 2020 merupakan waktu yang sulit bagi kami, namun saat ini kami beruntung pendapatan kami telah kembali pulih seperti pada saat sebelum pandemi. Kami telah mengalami penyesuaian bisnis yang signifikan di fase awal pandemi karena pembatasan mobilitas masyarakat yang juga mempengaruhi lini transportasi kami,” ungkapnya.

 “Saat ini, kami bukan lagi perusahaan ride-hailing dan telah berevolusi menjadi superapp. Jangkauan layanan kami jauh lebih luas karena kami menghadirkan solusi digital baru seperti pengiriman. Kami juga memahami bahwa pengiriman telah menjadi salah satu layanan yang paling penting bagi individu, UMKM, dan social seller,” sambungnya.

 Dengan kondisi pandemi, mitra pengemudi Grab tidak bisa hanya mengandalkan layanan transportasi penumpang, sehingga Grab memberikan peluang lebih sebagai mitra pengantaran GrabExpress dan GrabFood, serta menghadirkan layanan GrabMart dan GrabJastip untuk terus mendukung keberlangsungan pendapatan mereka.

 Hal ini juga berdampak positif untuk mendukung masyarakat Indonesia tetap dapat mengakses produk dan layanan penting sambil membantu UMKM untuk tetap bertahan. Untuk tetap menjaga protokol kesehatan, kami juga mengembangkan GrabProtect dan pengantaran tanpa kontak.

 “Kami juga merambah layanan keuangan digital untuk mendorong inklusi keuangan yang terjadi di masyarakat Indonesia melalui GrabKios yang memungkinkan semua orang dari individu, warung atau pengusaha kecil, untuk menawarkan layanan digital dan keuangan kepada jutaan orang yang tidak memiliki rekening dan juga akses pada layanan perbankan di Indonesia,” jelasnya.

Baca Juga :  Pergub Nomor 6 Dianggap Kurang Perhatikan Kinerja Dokter Spesialis

 Dengan layanan yang komprehensif ini,  Grab sudah sukses bertransformasi selama pandemi dan akan terus berupaya untuk memberikan dan melayani pelanggan dan mitra kami dengan layanan terbaik.

 Tak hanya badai pandemi, kendala yang pernah dialami Grab ialah putus kabel fiber optik, sehingga melumpuhkan jaringan internet sepangan Mei – Juni 2021 lalu. “Kejadian putusnya jaringan internet yang terjadi di Jayapura beberapa waktu lalu tentunya berdampak terhadap layanan kami, yang merupakan aplikasi berbasis Internet. Kami dengan cepat melakukan beberapa inisiatif, salah satunya menghubungi mitra agen GrabKios secara langsung untuk memberikan informasi mengenai koneksi internet saat sudah dapat digunakan kembali, sehingga mereka dapat beraktifitas dan bertransaksi kembali dengan normal,” terangnya.

 “Bagi mitra pengemudi, kami menginformasikan kepada mereka melalui pesan singkat dan telepon untuk dapat segera melakukan pengaktifan kembali aplikasi Grab saat koneksi internet sudah kembali normal. Selain itu, kami juga memberikan kode promo khusus bagi para pelanggan kami,” tambahnya.

Grab berkomitmen untuk melayani seluruh masyarakat di Jayapura melalui teknologi dan layanan yang kami miliki, dan memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat di Indonesia, termasuk di Jayapura. Grab juga berkomitmen untuk mengembangkan wilayah Indonesia Timur melalui beberapa bekerja sama strategis  dengan pemerintah setempat.(*/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya