“Kalau cara belinya begini kita repot, tapi kalau di sekolah pasti lain, tidak seperti ini” keluhnya.
Hal senada juga dikatakan Marthen yang anaknya diterima di SMAN 4 Jayapura, ia mengaku, sebelumnya sudah membeli baju seragam sekolah di Toko Mekar Sari Entrop, tapi karena yang dibeli belum lengkap, ia kembali membeli lagi.
Menurutnya, dengan membeli seragam dan atribut sekolah di luar, ini tidak efisien karena toko di luar juga melayani pembelian barang lain. Apalagi kalau karyawannya sedikit, tentu tidak bisa memberikan pelayanan yang maksimal seperti saat harus beli antri berdesak desakan dan ditutup pintu, ditambah lagi jika ada pelayannya yang tidak bisa memberikan pelayanan bagus tentu semua bisa emosi.
“Tapi karena informasinya memang dalam pembelian seragam dan atribut dari pihak ketiga atau di luar ya kita ikuti saja, karena ini bisa jadi ada aturan sekolah tidak boleh ada Pungli makanya tidak lagi sekolah menjual baju dan atribut sekolah,” jelasnya.
Sementara itu, Agung salah satu karyawan di Toko Mekar Sari Entrop mengatakan, pihaknya menjual seragam dan atribut sekolah hanya penyalur saja, soal lainnya ia tidak tahu. Salah satu karyawan di sana juga sempat mengusir wartawan Cenderawasih Pos, ia mengaku sedang sibuk melayani pengunjung yang antri dan tidak bisa ditanya tanya.
Ia mengaku akan menjawab pertanyaan wartawan Cenderawasih Pos besok saja, sekarang jangan dulu masih sibuk lalu mengusir wartawan Cenderawasih Pos untuk keluar dan minta bantu temannya yang jaga pintu untuk membuka pintu keluar lalu menutupinya kembali. (dil/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos