Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Hujan, Kondisi Pasar Youtefa Makin Parah

Pemerintah Niliai Acuh Dengan Kondisi Pasar Youtefa

JAYAPURA-Hujan dengan intensitas sedang mengguyur Kota Jayapura Selasa (13/12) kemarin, membuat kondisi Pasar Youtefa Abepura, tak karuan, lantaran genangan air hampir mengenai seluruh lokasi pasar tersebut.

   Walaupun demikian tidak membuat para pedagang lelah untuk berjualan. Dari pantauan Cenderawasih Pos, terlihat bagaimana pedagang mama-mama Papua yang hanya berjualan dengan beralaskan tikar.

  Tidak terkecuali dengan penjual daging yang berada dibelakang pasar. Dimana setiap kali hujan tiba, tempat tersebut selalu jadi langganan banjir. Ori (50) penjual daging, mengatakan setiap kali terjadi hujan, omset jualannya sallu menurun lantaran pembeli sangat berkurang.

   “Sudah menjadi persoalan lama di Pasar Youtefa, kalau hujan seperti ini pasti omset jualan berkurang, karena tidak ada pembeli,” ujar Ori.

  Ia mengatakan rendahnya daya minat pembeli saat hujan tiba, disebabkan karena kondisi pasar yang sangat becek dan berlumpur. “Bagimana orang mau masuk kalau becek begini,” kata dia.

  Ori mengatakan dirinya mengaku kecewa dengan langkah pemerintah yang dinilai bersikap acuh. Terhadap kondisi Pasar Youtefa.  Dimana sudah sejak lama kondisi pasar Youtefa, tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah.

Baca Juga :  KPU Harus Mampu Menjaga Kepercayaan Masyarakat

  “Pemerintah sudah tidak pernah menganggap pasar ini ada, padahal pasar youtefa menjadi pusat pembelanjaan masyaraakt di Kota Jayapura, sampai Kabupaten Jayapura,” tuturnya.

  Karena sudah tidak pernah dirawat penataan lapak jualan pun kata pria 50 tahun itu sudah tidak karuan. “Kasihan mama Papua mereka tidak mendapat tempat untuk berjualan, padahal masih banyak lapak yang tidak ditempati,” imbuh dia.

   Selain kondisi pasar yang selalu menjadi langganan banjir, ia juga mengungkapkan saat ini penggelolahan pasar Youtefa sudah tidak teratur. Pasalnya tagihan iuran wajib setiap harinya lebih dari 1 kali.

  “Setiap hari kami bisa bayar ouran sampai 3 kali per karcis Rp. 5 ribu, itu apakah aturan dari pemerintah atau seperti apa,” tanya dia.

  Iapun mengharapkan agar moment akhir tahun ini pemerintah dapat memperbaiki penataan Pasar Youtefa, serta sistem pengelolahannya. “Kami hanya minta agar pemerintah segera perbaiki pasar ini, karena jika tidak maka akan banyak persoalan yang terjadi,” ungkapnya.

Baca Juga :  Ops Patuh Juga Bagikan Helm Bagi Pengendara

  Di tempat terpisah, Tina, penjual labu siam juga menyampaikan keluhan yang sama. Iapun mengharapkan agar pemerintah Kota Jayapura bisa memperhatikan kondisi pedagang orang asli Papua di Pasar lama Youtefa Abepura. Pasalnya sebagian besar pedagang OAP di Pasar Youtefa tidak mendapatkan lapak jualan.

  “Kami orang Papua di Pasar ini terpinggirkan, padahal masih banyak lapak yang kosong, tetapi karena pengelolahannya sangat ngawur sehingga susah untuk melobi tempat,” ujar Tina.

Tina, berharap agar pemerintah Kota Jayapura dapat melihat kondisi ini dengan meninjau langsung dilapagan kemudian menata kembali sistem oprasional di Pasar lama Youtefa Abepura.

   “Kami hanya minta agar pemerintah benar benar serius mengelolah Pasar Youtefa, karena sumbangan dari Iuran pasar untuk PAD Kota Jayapura sangat besar,” ungkapnya. (rel/tri)

Pemerintah Niliai Acuh Dengan Kondisi Pasar Youtefa

JAYAPURA-Hujan dengan intensitas sedang mengguyur Kota Jayapura Selasa (13/12) kemarin, membuat kondisi Pasar Youtefa Abepura, tak karuan, lantaran genangan air hampir mengenai seluruh lokasi pasar tersebut.

   Walaupun demikian tidak membuat para pedagang lelah untuk berjualan. Dari pantauan Cenderawasih Pos, terlihat bagaimana pedagang mama-mama Papua yang hanya berjualan dengan beralaskan tikar.

  Tidak terkecuali dengan penjual daging yang berada dibelakang pasar. Dimana setiap kali hujan tiba, tempat tersebut selalu jadi langganan banjir. Ori (50) penjual daging, mengatakan setiap kali terjadi hujan, omset jualannya sallu menurun lantaran pembeli sangat berkurang.

   “Sudah menjadi persoalan lama di Pasar Youtefa, kalau hujan seperti ini pasti omset jualan berkurang, karena tidak ada pembeli,” ujar Ori.

  Ia mengatakan rendahnya daya minat pembeli saat hujan tiba, disebabkan karena kondisi pasar yang sangat becek dan berlumpur. “Bagimana orang mau masuk kalau becek begini,” kata dia.

  Ori mengatakan dirinya mengaku kecewa dengan langkah pemerintah yang dinilai bersikap acuh. Terhadap kondisi Pasar Youtefa.  Dimana sudah sejak lama kondisi pasar Youtefa, tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah.

Baca Juga :  Pelaksanaan USBN SMP /MTS Lancar

  “Pemerintah sudah tidak pernah menganggap pasar ini ada, padahal pasar youtefa menjadi pusat pembelanjaan masyaraakt di Kota Jayapura, sampai Kabupaten Jayapura,” tuturnya.

  Karena sudah tidak pernah dirawat penataan lapak jualan pun kata pria 50 tahun itu sudah tidak karuan. “Kasihan mama Papua mereka tidak mendapat tempat untuk berjualan, padahal masih banyak lapak yang tidak ditempati,” imbuh dia.

   Selain kondisi pasar yang selalu menjadi langganan banjir, ia juga mengungkapkan saat ini penggelolahan pasar Youtefa sudah tidak teratur. Pasalnya tagihan iuran wajib setiap harinya lebih dari 1 kali.

  “Setiap hari kami bisa bayar ouran sampai 3 kali per karcis Rp. 5 ribu, itu apakah aturan dari pemerintah atau seperti apa,” tanya dia.

  Iapun mengharapkan agar moment akhir tahun ini pemerintah dapat memperbaiki penataan Pasar Youtefa, serta sistem pengelolahannya. “Kami hanya minta agar pemerintah segera perbaiki pasar ini, karena jika tidak maka akan banyak persoalan yang terjadi,” ungkapnya.

Baca Juga :  KPU Harus Mampu Menjaga Kepercayaan Masyarakat

  Di tempat terpisah, Tina, penjual labu siam juga menyampaikan keluhan yang sama. Iapun mengharapkan agar pemerintah Kota Jayapura bisa memperhatikan kondisi pedagang orang asli Papua di Pasar lama Youtefa Abepura. Pasalnya sebagian besar pedagang OAP di Pasar Youtefa tidak mendapatkan lapak jualan.

  “Kami orang Papua di Pasar ini terpinggirkan, padahal masih banyak lapak yang kosong, tetapi karena pengelolahannya sangat ngawur sehingga susah untuk melobi tempat,” ujar Tina.

Tina, berharap agar pemerintah Kota Jayapura dapat melihat kondisi ini dengan meninjau langsung dilapagan kemudian menata kembali sistem oprasional di Pasar lama Youtefa Abepura.

   “Kami hanya minta agar pemerintah benar benar serius mengelolah Pasar Youtefa, karena sumbangan dari Iuran pasar untuk PAD Kota Jayapura sangat besar,” ungkapnya. (rel/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya