Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Akan Dibicarakan di Para-para Adat

Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano MM., memimpin rapat bersama para ondoafi di Kampung Tobati -Enggros, Tetua Adat, KPK Enggros dan Tobati, dalam rencana pembahasan persemian secara adat dan doa bersama di jembatan Youtefa dan Ring Road, di Kantor Wali Kota Jayapura, Jumat (13/12) kemarin. (FOTO: Priyadi/Cepos)

JAYAPURA-Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano, MM.,telah melakukan pertemuan bersama dengan para ondoafi dari Tobati-Enggros, para tetua adat, KPK Tobati, KPK Enggros, Kapolres Jayapura AKBP Gustav R. Urbinas, serta Ketua GKI Klasis Port Numbay Pdt. Hein C.Mano, M.Si.,di ruang rapat Wali Kota Jayapura, Jumat (13/12)kemarin, dalam membicarakan peresmian secara adat dan doa bersama di jembatan youtefa dan ring road hamadi-skyland. 

  Inti dari pertemuan itu, jembatan youtefa dan ring road belum bisa dilakukan peresmian secara adat, jika belum dibicarakan di para-para adat dan rumah ondoafi tobati, serta dewan adat, serta ondoafi besar Tobati-Enggros Herman Hamadi.

  Sehingga, jika nanti sudah dilakukan pertemuan bersama melalui para-para adat dan rumah ondoafi Tobati, sudah ada kesepakatan bersama tentu bisa dilaksanakan persemian secara adat dan doa bersama kapan harinya, dimana lokasinya dan apa saja yang dipersiapkan, maka Wali Kota Jayapura akan mempersiapkan itu semua.

Baca Juga :  625 Orang Masih Dirawat Terkonfirmasi Covid 19 di Papua

  “Dulunya sebelum pembangunan jembatan youtefa kita sudah lakukan upacara adat, sepanjang pembangunannya tidak ada masalah dan menelan korban jiwa, tapi setelah dilakukan persemian oleh Presiden RI namun belum diresmikan secara adat ada beberapa korban jiwa, sehingga kita harapkan sebagai anak adat harus bisa melakukan upacara adat dan doa bersama,”ungkapnya.

  Wali Kota juga menegaskan, memang untuk lahan pendekat di jembatan youtefa sampai saat ini belum bisa dibayarkan Pemkot, hal ini disebabkan karena sampai saat ini keputusan dari Pengadilan siapa pemilik tanah itu belum keluar, jika sudah ada keputusan tetap maka Pemkot akan membayarnya.

Sementara itu, beberapa  tokoh adat Tobati-Enggros juga berharap, dengan kejadian adanya korban jiwa di jembatan youtefa, diharapkan pihak kepolisian untuk bisa terus melakukan patroli, melarang pengendara jangan parkir di atas jembatan bila perlu ditilang, karena ini jalan tol tidak boleh ada kendaraan parkir di atas jembatan.(dil/wen)

Baca Juga :  Taati Protokol Kesehatan Menjelang Tatanan New Normal
Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano MM., memimpin rapat bersama para ondoafi di Kampung Tobati -Enggros, Tetua Adat, KPK Enggros dan Tobati, dalam rencana pembahasan persemian secara adat dan doa bersama di jembatan Youtefa dan Ring Road, di Kantor Wali Kota Jayapura, Jumat (13/12) kemarin. (FOTO: Priyadi/Cepos)

JAYAPURA-Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano, MM.,telah melakukan pertemuan bersama dengan para ondoafi dari Tobati-Enggros, para tetua adat, KPK Tobati, KPK Enggros, Kapolres Jayapura AKBP Gustav R. Urbinas, serta Ketua GKI Klasis Port Numbay Pdt. Hein C.Mano, M.Si.,di ruang rapat Wali Kota Jayapura, Jumat (13/12)kemarin, dalam membicarakan peresmian secara adat dan doa bersama di jembatan youtefa dan ring road hamadi-skyland. 

  Inti dari pertemuan itu, jembatan youtefa dan ring road belum bisa dilakukan peresmian secara adat, jika belum dibicarakan di para-para adat dan rumah ondoafi tobati, serta dewan adat, serta ondoafi besar Tobati-Enggros Herman Hamadi.

  Sehingga, jika nanti sudah dilakukan pertemuan bersama melalui para-para adat dan rumah ondoafi Tobati, sudah ada kesepakatan bersama tentu bisa dilaksanakan persemian secara adat dan doa bersama kapan harinya, dimana lokasinya dan apa saja yang dipersiapkan, maka Wali Kota Jayapura akan mempersiapkan itu semua.

Baca Juga :  Evaluasi Perda, DPRD Kota Temui Sekda Papua 

  “Dulunya sebelum pembangunan jembatan youtefa kita sudah lakukan upacara adat, sepanjang pembangunannya tidak ada masalah dan menelan korban jiwa, tapi setelah dilakukan persemian oleh Presiden RI namun belum diresmikan secara adat ada beberapa korban jiwa, sehingga kita harapkan sebagai anak adat harus bisa melakukan upacara adat dan doa bersama,”ungkapnya.

  Wali Kota juga menegaskan, memang untuk lahan pendekat di jembatan youtefa sampai saat ini belum bisa dibayarkan Pemkot, hal ini disebabkan karena sampai saat ini keputusan dari Pengadilan siapa pemilik tanah itu belum keluar, jika sudah ada keputusan tetap maka Pemkot akan membayarnya.

Sementara itu, beberapa  tokoh adat Tobati-Enggros juga berharap, dengan kejadian adanya korban jiwa di jembatan youtefa, diharapkan pihak kepolisian untuk bisa terus melakukan patroli, melarang pengendara jangan parkir di atas jembatan bila perlu ditilang, karena ini jalan tol tidak boleh ada kendaraan parkir di atas jembatan.(dil/wen)

Baca Juga :  Masalah El Nino, Gubernur Berikan Perhatian Khusus

Berita Terbaru

Artikel Lainnya