JAYAPURA-Hampir 10 tahun PT Air Minum Jayapura (PT. AMJ) menjalin kerja sama dengan United States Agency International Development (USAID) Indonesia Urban Resilient Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH Tangguh)
Direktur Utama PT. AMJ Robongholo Nanwani (Perseroda), Entis Sutisna, mengatakam kerjasama tersebut difasilitasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Kerjasama tersebut bukan dalam bentuk fisik, tapi IUWASH Tangguh membantu PT. AMJ dalam bentuk materi berupa pendampingan ataupun pelatihan terkait sistem kerja tukang ledeng.
Dari kerjasama tersebut PT.AMJ berhasil membangun data spasial, dimana 90 persen jaringan perpipaan maupun intake sudah terdigitalisasi. Dengan sistem ini, PT.AMJ menjadi mudah mengontrol kerja tukang ledeng.
Selain itu, pihaknya juga mendapatkan pelatihan dalam rangka menurunkan angka kehilangan air. Hal itupun terbukti dimana saat menjabat sebagai Direktur PT.AMJ 2018 angka kehilangan air PT.AMJ mencapai 40 persen, namun dengan adanya kerjasama dengan IUWASH ini, menjadi berkurang menjadi 38 persen.
“Ini prestasi yang luar biasa, dengan sistem digitalisasi ini, Kami tidak lagi kewalahan mencari tau jika ada pipa yang bermasalah, ataupun meteran air yang ruas, tinggal cek di sistem kita sudah tau titik koordinatnya,” jelas Entis, di Kantor PT.AMJ, Kamis (12/9).
Lebih lanjut untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, pihaknya telah menetapkan target, setiap tahunnya bisa melakukan 1000 sambungan rumah. Khusus tahun 2024/2025 pihaknya fokus sambungan rumah di Distrik Muara Tami.
Terlepas dari target tersebut, pihaknya terkendala dengan penyediaan sumber mata air baru. Sumber mata air baru menjadi penting, karena menyangkut cakupan kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi.
Namun pihaknya optimis target ini akan terwujud. “Kami optimis 2 tahun ini, sambungan di Muara Tami akan rampung dikerjakan,” tegasnya.