Wednesday, June 26, 2024
29.7 C
Jayapura

Status ASF di Kota Jayapura Masih Tunggu Uji Banding Hasil Lab

JAYAPURA-Pemkot Jayapura melalui Dinas Peternakan masih menunggu hasil banding uji laboratorium pemeriksaan sampel darah babi yang terindikasi terkena virus African Swine Fever (ASF).

   Kepala Dinas Peternakan kota Jayapura,  Jean Rollo menerangkan, sebelumnya pihaknya telah mengambil sampel darah ternak babi  dari beberapa kawasan di daerah kota Jayapura Yang dilaporkan sakit.

   Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium UPT milik Kementerian yang ada di Koya Koso,  ada indikasi babi terserang penyakit, namun belum dipastikan apakah itu virus ASF atau virus lainnya.  Untuk memastikan hal itu pemerintah provinsi Papua, dalam hal ini dinas perkebunan dan peternakan melakukan uji banding pemeriksaan laboratorium di Maros Makassar dan sampai saat ini masih menunggu hasil pengujian laboratorium tersebut.

    “Kejadian yang dilaporkan oleh masyarakat itu di Kampung Nafri, Kemudian kami dengan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Papua coba melakukan cek ke lokasi kejadian dan kemudian mengambil sampel darah melalui lab  UPT ementerian yang ada di Koya Koso,  sudah diperiksa dan indikasinya ke sana, tetapi belum ditentukan apakah itu sebuah wabah.”ungkap Jean Rollo.

Baca Juga :  14 Kampung Dapat  Dana Tambahan

    “Jadi hasil laboratoriumnya sudah kita terima Dinas Peternakan Provinsi Papua coba melakukan uji banding lagi ke laboratorium di Maros.  Karena itu kita menunggu hasil,  kita pantau kejadian yang terjadi di Nafri, ” lanjut  Jean Rollo, Rabu (12/6).

   Dia mengatakan untuk wilayah Papua yang sudah terkonfirmasi mendapat penyebaran virus asff itu baru di Kabupaten Jayapura terutama di kampung Nolokla distrik Sentani Timur.  Karena itu saat ini Pemerintah Kota Jayapura terus memantau perkembangan di lapangan untuk memastikan ada tidaknya penyebaran virus mematikan itu.

   “ASF kalau informasi dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Papua,   di Papua baru munculnya di Kabupaten Jayapura,  ketetapan SK Gubernur itu karena ada kajian tertentu, saya diberi tugas khusus untuk peternakan di Kota Jayapura,  selama ini kita pantau,” bebernya.

Baca Juga :  BPN Tidak Akan Keluarkan Sertifikat di Kawasan Pantai Holtekamp

   Lanjut dia, sebenarnya penyakit pada ternak babi itu gejalanya hampir-hampir mirip,  ada flu, itu disebabkan oleh antraks,  bisa juga disebabkan oleh virus.  Karena itu untuk memastikan ada tidaknya penyebaran ASF di kota Jayapura perlu dilakukan pemeriksaan uji banding yang sementara ini sedang dilakukan di Makassar.(roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

JAYAPURA-Pemkot Jayapura melalui Dinas Peternakan masih menunggu hasil banding uji laboratorium pemeriksaan sampel darah babi yang terindikasi terkena virus African Swine Fever (ASF).

   Kepala Dinas Peternakan kota Jayapura,  Jean Rollo menerangkan, sebelumnya pihaknya telah mengambil sampel darah ternak babi  dari beberapa kawasan di daerah kota Jayapura Yang dilaporkan sakit.

   Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium UPT milik Kementerian yang ada di Koya Koso,  ada indikasi babi terserang penyakit, namun belum dipastikan apakah itu virus ASF atau virus lainnya.  Untuk memastikan hal itu pemerintah provinsi Papua, dalam hal ini dinas perkebunan dan peternakan melakukan uji banding pemeriksaan laboratorium di Maros Makassar dan sampai saat ini masih menunggu hasil pengujian laboratorium tersebut.

    “Kejadian yang dilaporkan oleh masyarakat itu di Kampung Nafri, Kemudian kami dengan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Papua coba melakukan cek ke lokasi kejadian dan kemudian mengambil sampel darah melalui lab  UPT ementerian yang ada di Koya Koso,  sudah diperiksa dan indikasinya ke sana, tetapi belum ditentukan apakah itu sebuah wabah.”ungkap Jean Rollo.

Baca Juga :  Aspirasi Penolakan DOB Diserahkan ke Wakil Papua di DPD RI

    “Jadi hasil laboratoriumnya sudah kita terima Dinas Peternakan Provinsi Papua coba melakukan uji banding lagi ke laboratorium di Maros.  Karena itu kita menunggu hasil,  kita pantau kejadian yang terjadi di Nafri, ” lanjut  Jean Rollo, Rabu (12/6).

   Dia mengatakan untuk wilayah Papua yang sudah terkonfirmasi mendapat penyebaran virus asff itu baru di Kabupaten Jayapura terutama di kampung Nolokla distrik Sentani Timur.  Karena itu saat ini Pemerintah Kota Jayapura terus memantau perkembangan di lapangan untuk memastikan ada tidaknya penyebaran virus mematikan itu.

   “ASF kalau informasi dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Papua,   di Papua baru munculnya di Kabupaten Jayapura,  ketetapan SK Gubernur itu karena ada kajian tertentu, saya diberi tugas khusus untuk peternakan di Kota Jayapura,  selama ini kita pantau,” bebernya.

Baca Juga :  Desak Pemerintah Bangun Pengolah Sampah di  Konya

   Lanjut dia, sebenarnya penyakit pada ternak babi itu gejalanya hampir-hampir mirip,  ada flu, itu disebabkan oleh antraks,  bisa juga disebabkan oleh virus.  Karena itu untuk memastikan ada tidaknya penyebaran ASF di kota Jayapura perlu dilakukan pemeriksaan uji banding yang sementara ini sedang dilakukan di Makassar.(roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya