JAYAPURA-Dalam rangka merealisasikan program kerja, maka Pengurus Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Kabupaten Jayapura menggelar kegiatan launching dan bedah buku tentang Masa Lalu dan Masa Depan Pendidikan Berpola Asrama (Berkaca Dari Asrama Nurjaya dan Asrama Tauboria) yang berlangsung di Perpustakaan Asrama Mahasiswa Katolik Tauboria, Kota Jayapura, Selasa (10/10) kemarin.
Menariknya, dalam kegiatan launching dan bedah buku ini, Pemuda Katolik Komcab Kabupaten Jayapura berkolaborasi dengan Asrama Mahasiswi Katolik Nurjaya dan Asrama Mahasiswa Katolik Tauboria.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga didukung oleh beberapa organisasi mahasiswa dan pemuda, yakni Ikatan Jurnalis Pelajar Nusantara (IJPN), Media Liga Kampus.Id dan Relawan TIK Provinsi Papua.
Kegiatan ini mengundang sejumlah narasumber, yakni Guru Besar Sosiologi Universitas Cenderawasih, Prof. Dr. Drs. Ave Lefaan, MS, Dosen Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih, sekaligus Alumni Asrama Mahasiswa Katolik Tauboria, Karl Karoluz Wagab Meak, ST., MT., Presidium Hubungan Masyarakat Katolik (PHMK) Pengurus Pusat PMKRI Santo Thomas Aquinas, Anthoni Ronaldo Talubun, Penulis Buku Masa Lalu dan Masa Depan Pendidikan Berpola Asrama, sekaligus Penghuni Asrama Mahasiswi Katolik Nurjaya, Marlesy Christina Taa.
Ketua Komcab Pemuda Katolik Kabupaten Jayapura, Roberthus Yewen mengungkapkan bahwa kegiatan launching dan bedah buku yang dilaksanakan ini, merupakan salah satu program kerja yang telah disepakati dalam rapat kerja (raker) pada bulan Juli 2023 lalu.
Menurutnya, kegiatan ini akan memberikan sumbangsih dan masukan yang sangat konstruktif, guna melihat kembali proses pendidikan berpola asrama yang ada di tanah Papua, baik yang dikelola oleh pihak gereja ataupun yang dimiliki oleh pemerintah daerah di setiap kabupaten/kota, khususnya di Provinsi Papua.
“Buku yang kita launching dan bedah ini sangat bagus, sebab akan memberikan masukan yang luar biasa, bagi pengelolaan dan pembinaan serta pendidikan, terkait kehidupan berasrama yang selama ini menjadi salah satu barometer di tanah Papua,” ungkapnya kepada wartawan, usai kegiatan launching dan bedah buku tersebut.
Buku yang di launching dan dibedah ini tentunya menceritakan tentang pendidikan berpola asrama yang ada di Asrama Mahasiswi Katolik Nurjaya dan Asrama Mahasiswa Katolik Tauboria. Kedua asrama ini sudah berdiri sejak tahun 1970-an di Jayapura dan telah memberikan banyak kontribusi bagi pengembangan sumber daya manusia (SDM) bagi orang Papua.
“Kedua asrama ini menjadi contoh konkrit bahwa pendidikan berpola asrama yang dirintis oleh pihak gereja Katolik selama ini memberikan dampak positif bagi pengembangan SDM di tanah Papua sejak tahun 1970-an hingga saat ini,” ucap pria yang sehari-hari berprofesi sebagai jurnalis dan dosen ini.
Guru Besar Sosiologi Universitas Cenderawasih, Prof. Dr. Ave Lefaan, MS menjelaskan bahwa kehidupan pendidikan di asrama Katolik adalah bagian dari universitas mini yang ada di Papua.
“Dalam pendidikan berpola asrama, terutama asrama Katolik, kita diajarkan tidak hanya nilai intelektualitas, tetapi kita juga diajarkan mengenai moralitas, sehingga kehidupan sosial di asrama tetap terjaga dan terbawa dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat,” jelasnya. (rel/tri)