JAYAPURA-Di sela mendampingi kunjungan kerja Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Papua, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, Rabu (11/10).
Dalam kunjungan di rumah sakit rujukan tertinggi di tanah Papua itu, Menkes Budi Gunadi yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Papua, Robby Kayame mengunjungi sejumlah unit layanan unggulan baru di RSUD Jayapura, mulai dari Cathlab Jantung di Gedung Jantung Terpadu, meninjau progres pembangunan gedung bunker radioterapi yang sedang berjalan, lalu berdialog dengan manajemen dan karyawan rumah sakit itu.
Menkes Budi Gunadi menegaskan, pihaknya terus mendukung upaya manajemen RSUD Jayapura untuk meningkatkan layanan bagi pasien. Terlebih, RSUD Dok II merupakan rumah sakit rujukan tertinggi di tanah Papua.
“Yang paling mahal yang akan kita kasih adalah alat radioterapi buat kanker. Sudah dapat jatahnya (tahun ini-red), itulah sebabnya saya kejar sama beliau (direktur) karena pembangunan gedungnya itu mesti selesai. Itu butuh konstruksinya juga miliaran untuk bunkernya. Tadi saya lihat oh sudah mulai tapi kapan selesainya? Katanya November bisa selesai supaya alat bisa masuk Desember,” kata Menkes Budi.
Menurut Budi, sejumlah jenis alat radioterapi kanker yang akan dibantu Kementerian Kesehatan untuk RSUD Jayapura untuk pengobatan pasien kanker diantaranya, Akselerator Linier (Linear Accelerator atau LINAC), Brachytherapy, dan CT Simulator. Dimana harganya puluhan miliar.
“Mengapa alat ini masuk? Karena alat ini untuk terapi kanker, saat ini kanker adalah pembunuh nomor tiga (di Indonesia) dan angkanya terus mengalami kenaikan,” kata Budi.
Sementara itu, Direktur RSUD Jayapura drg. Aloysius Giyai, MKes sampaikan apresiasi kepada Menkes lantaran memberikan dukungan beberapa layanan unggulan untuk pembangun fisik dan peralatan kesehatan yang canggih, terutama alat radioterapi.
“Kami sedang tancap gas mengerjakan pembanguan gedung bunker radioterapi, dan memastikan akan bisa rampung pada November 2023. Dengan demikian, paling lambat alat-alat radioterapi bantuan Kemenkes bisa masuk pada Desember 2023,” kata Aloysius dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos.
Lanjutnya, tak hanya alat radioterapi namun pihak rumah sakit juga sudah dijanjikan Menkes untuk membantu tenaga fisikawan medis, spesialis radiologi, dan fisioterapi.
“Jika layanan radioterapi ini sudah jalan, pasien di seluruh tanah Papua tak perlu lagi berobat jauh-jauh ke luar Papua. Cukup ke RSUD Jayapura saja,” pungkasnya. (fia/tri)