Monday, January 13, 2025
32.7 C
Jayapura

Kunjungan Pasien di RSUD Jayapura Melonjak

Dampak RS Provita yang Tak Lagi Kerjasama dengan BPJS

JAYAPURA – Jumlah pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura meningkat pasca libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Plt Direktur RSUD Jayapura, dr Aaron Rumainum  mengungkapkan bahwa peningkatan ini terjadi sejak 6 Januari lalu. Lonjakan pasien ini, menurut dr Aaron,  disebabkan juga karena putusnya kerja sama antara Rumah Sakit Provita dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

  “Bagaimana pun juga, pasti ada pengaruh putusnya kerja sama antara RS Provita dengan BPJS. Sehingga suka tidak suka, pasien larinya ke RSUD Jayapura dan itu sudah mulai dirasakan,” ucap dr Aaron. saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (10/1) kemarin

Baca Juga :  Gelar Kongres I, Momentum Penting ULMWP Tentukan Pemimpin

   Kata dr Aaron, seiring dengan peningkatan pasien, konsekuensinya adalah beberapa kebutuhan di RSUD Jayapura akan bertambah. Seperti obat-obatan, bahan habis pakai, serta bahan-bahan lainnya. “Kita harus bersiap untuk ini, termasuk kebutuhan rawat inap tempat tidur pasien juga bertambah,” katanya.

Aktifitas warga di depan bangunan di RSUD Jayapura, Kamis (9/1). Pihak rumah sakit mengaku jumlah pasien meningkat pasca Natal dan tahun baru dan dampak dari RS Provita tak lagi layani pasien BPJS. (FOTO:Elfira/Cepos)

  Bahkan, ruang yang sebelumnya tidak difungsikan kini dimanfaatkan. Termasuk ruang VIP, juga ruang inap di lantai 4 RSUD Jayapura. Kata dr Aaron, pasien didominasi poliklinik, rawat inap dan beberapa pasien lainnya. Namun pihaknya tak menjelaskan secara rinci jumlah lonjakan pasien dalam sehari.

  “Kami belum bisa sampaikan presentase lonjakan pasien, namun dari pemantauan saya setiap pagi di loket-loket terjadi lonjakan pasien di RSUD Jayapura. Ini imbas dari tak adanya kerja sama antara RS Provita dan BPJS,” bebernya.

Baca Juga :  RSUD Merauke Ditunjuk Sebagai RS Rujukan Pemeriksaan Kesehatan Bacakada

  Pihaknya pun akan mengantisipasi hal ini, termasuk meningkatkan pelayanan dan memenuhi kebutuhan bahan habis pakai dan obat-obatan di rumah sakit. (fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Dampak RS Provita yang Tak Lagi Kerjasama dengan BPJS

JAYAPURA – Jumlah pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura meningkat pasca libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Plt Direktur RSUD Jayapura, dr Aaron Rumainum  mengungkapkan bahwa peningkatan ini terjadi sejak 6 Januari lalu. Lonjakan pasien ini, menurut dr Aaron,  disebabkan juga karena putusnya kerja sama antara Rumah Sakit Provita dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

  “Bagaimana pun juga, pasti ada pengaruh putusnya kerja sama antara RS Provita dengan BPJS. Sehingga suka tidak suka, pasien larinya ke RSUD Jayapura dan itu sudah mulai dirasakan,” ucap dr Aaron. saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (10/1) kemarin

Baca Juga :  Ekonomi Hijau dan Ekonomi Biru Jadi Andalan Pemprov ke Depan

   Kata dr Aaron, seiring dengan peningkatan pasien, konsekuensinya adalah beberapa kebutuhan di RSUD Jayapura akan bertambah. Seperti obat-obatan, bahan habis pakai, serta bahan-bahan lainnya. “Kita harus bersiap untuk ini, termasuk kebutuhan rawat inap tempat tidur pasien juga bertambah,” katanya.

Aktifitas warga di depan bangunan di RSUD Jayapura, Kamis (9/1). Pihak rumah sakit mengaku jumlah pasien meningkat pasca Natal dan tahun baru dan dampak dari RS Provita tak lagi layani pasien BPJS. (FOTO:Elfira/Cepos)

  Bahkan, ruang yang sebelumnya tidak difungsikan kini dimanfaatkan. Termasuk ruang VIP, juga ruang inap di lantai 4 RSUD Jayapura. Kata dr Aaron, pasien didominasi poliklinik, rawat inap dan beberapa pasien lainnya. Namun pihaknya tak menjelaskan secara rinci jumlah lonjakan pasien dalam sehari.

  “Kami belum bisa sampaikan presentase lonjakan pasien, namun dari pemantauan saya setiap pagi di loket-loket terjadi lonjakan pasien di RSUD Jayapura. Ini imbas dari tak adanya kerja sama antara RS Provita dan BPJS,” bebernya.

Baca Juga :  Tolak Gugatan dr Anton Mote Terhadap Gubernur Papua, ini Alasannya

  Pihaknya pun akan mengantisipasi hal ini, termasuk meningkatkan pelayanan dan memenuhi kebutuhan bahan habis pakai dan obat-obatan di rumah sakit. (fia/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/