Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Warga Tanya DPRD Kota Ngapain Saja?

JAYAPURA – Fungsi lembaga  wakil rakyat DPRD Kota Jayapura yang selama ini menjadi penyambung lidah rakyat justru mendapat banyak tanya dari beberapa pemilih terkait apa saja yang sudah dilakukan oleh para anggota  DPRD Kota Jayapura.

   Tak banyak yang mengetahui apa saja yang sudah diperjuangkan oleh DPR termasuk apa saja produk hukum dan kegiatan yang dilakukan selama ini. Bahkan sangking “jauh” nya dengan masyarakat ternyata ada juga yang tidak mengenal siapa saja wakilnya.

   “Kalau mau dibilang kinerja DPRD Kota selama ini kami tidak mengetahui karena memang tidak ada keterbukaan informasi. Kami bingung mereka buat apa saja,” sindir Irfan Sandy, salah satu pegiat media social di Kotaraja dalam pesan singkatnya, Selasa (11/10).

Baca Juga :  Meski Sudah Ditertibkan, Namun Masih Banyak yang Ulangi Pelanggaran

   Iapun menyinggung kabar soal aktifitas DPRD Kota Jayapura  yang melakukan studi banding ke luar Papua yang menurut Irfan tidak diketahui apa hasilnya dan apa yang bisa diterapkan untuk Jayapura yang lebih baik.

“Kalau saya justru mau tanya soal itu (studi banding) hasilnya apa saja lalu apakah diterapkan atau tidak. Lalu kalau dikatakan sudah memberi kontribusi kami tanya lagi kontribusinya seperti apa? Silahkan tanya ke warga yang lain apakah mereka tahu apa saja yang sudah dilakukan DPRD Kota?,” sindirnya.

   Ditanya soal apakah mengenal para anggota DPR nya, kata Irfan ia hanya mengenal sosok Maria Pampang,  Mukri Hamadi dan Abisai Rollo. “Selain itu banyak yang saya tidak kenal,” tambahnya.

Baca Juga :  Sektor Perikanan Belum Banyak Beri Kontribusi PAD 

  Sementara Supri salah satu pegawai hotel di Jayapura mengaku selama ini memang tidak pernah menyalurkan suaranya dalam pemilihan legislatif. Ini dilakukan karena merasa DPR turun ke masyarakat ketika hanya membutuhkan suara rakyat. Setelah itu dilupakan.

  “Saya tidak pernah nyoblos kalau Pileg termasuk partainya,” singkat Supri. Ia menyampaikan dari sikapnya ini diyakini bukan  cuma ia yang punya pendapat serupa melainkan masih banyak warga lain yang tidak memilih.

“Memang saya tidak megeneralisir, tapi paling tidak dengan sikap apatis ini bisa menjadi evaluasi bagi anggota DPR apakah sudah sesuai harapan atau sebaliknya,” tutup Supri. (ade/tri)

JAYAPURA – Fungsi lembaga  wakil rakyat DPRD Kota Jayapura yang selama ini menjadi penyambung lidah rakyat justru mendapat banyak tanya dari beberapa pemilih terkait apa saja yang sudah dilakukan oleh para anggota  DPRD Kota Jayapura.

   Tak banyak yang mengetahui apa saja yang sudah diperjuangkan oleh DPR termasuk apa saja produk hukum dan kegiatan yang dilakukan selama ini. Bahkan sangking “jauh” nya dengan masyarakat ternyata ada juga yang tidak mengenal siapa saja wakilnya.

   “Kalau mau dibilang kinerja DPRD Kota selama ini kami tidak mengetahui karena memang tidak ada keterbukaan informasi. Kami bingung mereka buat apa saja,” sindir Irfan Sandy, salah satu pegiat media social di Kotaraja dalam pesan singkatnya, Selasa (11/10).

Baca Juga :  Pelti Papua: Gubernur Ingin Gelar Kejuaraan Asia - Pasifik

   Iapun menyinggung kabar soal aktifitas DPRD Kota Jayapura  yang melakukan studi banding ke luar Papua yang menurut Irfan tidak diketahui apa hasilnya dan apa yang bisa diterapkan untuk Jayapura yang lebih baik.

“Kalau saya justru mau tanya soal itu (studi banding) hasilnya apa saja lalu apakah diterapkan atau tidak. Lalu kalau dikatakan sudah memberi kontribusi kami tanya lagi kontribusinya seperti apa? Silahkan tanya ke warga yang lain apakah mereka tahu apa saja yang sudah dilakukan DPRD Kota?,” sindirnya.

   Ditanya soal apakah mengenal para anggota DPR nya, kata Irfan ia hanya mengenal sosok Maria Pampang,  Mukri Hamadi dan Abisai Rollo. “Selain itu banyak yang saya tidak kenal,” tambahnya.

Baca Juga :  Penuhi Kebutuhan Darah, PMI Kota Jayapura Gandeng Pengelola Tempat Ibadah

  Sementara Supri salah satu pegawai hotel di Jayapura mengaku selama ini memang tidak pernah menyalurkan suaranya dalam pemilihan legislatif. Ini dilakukan karena merasa DPR turun ke masyarakat ketika hanya membutuhkan suara rakyat. Setelah itu dilupakan.

  “Saya tidak pernah nyoblos kalau Pileg termasuk partainya,” singkat Supri. Ia menyampaikan dari sikapnya ini diyakini bukan  cuma ia yang punya pendapat serupa melainkan masih banyak warga lain yang tidak memilih.

“Memang saya tidak megeneralisir, tapi paling tidak dengan sikap apatis ini bisa menjadi evaluasi bagi anggota DPR apakah sudah sesuai harapan atau sebaliknya,” tutup Supri. (ade/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya