Thursday, April 25, 2024
28.7 C
Jayapura

BTM: Pasukan Jangan Ditarik Hingga Aktivitas Pulih

 Dr. Drs. Benhur Tomi Mano, MM ( FOTO : Takim/Cepos)

JAYAPURA – Walikota Jayapura, Dr. Drs. Benhur Tomi Mano, MM mengatakan bahwa dirinya sudah sejak awal minta tidak menarik pasukan yang saat ini mengamankan Kota Jayapura hingga semua kondisi kembali normal 100 persen.

“Hal ini saya sudah sampaikan langsung kepada Panglima TNI dan Kapolri beberapa waktu lalu saat ke Jayapura untuk semua pasukan jangan ditarik hinga semua aktivitas ekonomi, pendidikan dan yang lainya betul-betul pulih,”jelas Mano pada Cenderawasih Pos di Abepura, kamis (10/10).

BTM singkatan nama orang nomor satu di Kota Jayapura tersebut mengakui bahwa masyarakat Kota Jayapura merasa ada kedamaian sejak aparat BKO tersebut ada di Papua khususnya Kota Jayapura.

Baca Juga :  Pilkada Ditunda, Kebijakan Pusat

Permintaan untuk tidak ditariknya sejumlah aparat tersebut merupakan salah satu upaya untuk menciptakan Kota Jayapura betul-betul aman da damai hingga menjelang Natal.

“Saya berharap dalam momen Natal yang mendatang masyarakat bisa merasakan susana yang betul-betul rohanian tanpa adanya aktivitas yang membatasi aktivitas masyarakat dalam ini terjadi situasi yang tidak kondusif,”paparya.

Sebagai kepala daerah tentu BTM ingin memstikan masyarakat Kota Jayapura bisa beraktivitas tanpa ada rasa ragu-ragu dengan beredarnya isu-isu yang memprovokasi suasana kedamaian Kota Jayapura kedepan.

“Saya juga berharap kepada semua pelaku atau aktor dibalik kekisruhan Kota Jayapura saat ini untuk ditangkap, karena kami ingin aman dan hidup damai bersama masyarakat yang lainya di tanah Tabi ini,”bebernya.

Baca Juga :  Polri Paling Banyak Dilaporkan Atas Dugaan Pelanggaran Kewenangan

Dirinya juga menambahkan bahwa masyarakt Tabi mengasihi antara suku bangsa dan agama kepada semua orang yang tingal di Kota Jayapura.

BTM juga mengungkapkan sedih dan perihatin melihat sebagain masyarakat yang kembali ke daerah masing-masing karena trauma atau korban situasi Papua saat ini, sementara persaudaraan dan kebersamaan sudah terjalin bersama di atas tanah Papua ini khususnya Jayapura.(kim/gin)

 Dr. Drs. Benhur Tomi Mano, MM ( FOTO : Takim/Cepos)

JAYAPURA – Walikota Jayapura, Dr. Drs. Benhur Tomi Mano, MM mengatakan bahwa dirinya sudah sejak awal minta tidak menarik pasukan yang saat ini mengamankan Kota Jayapura hingga semua kondisi kembali normal 100 persen.

“Hal ini saya sudah sampaikan langsung kepada Panglima TNI dan Kapolri beberapa waktu lalu saat ke Jayapura untuk semua pasukan jangan ditarik hinga semua aktivitas ekonomi, pendidikan dan yang lainya betul-betul pulih,”jelas Mano pada Cenderawasih Pos di Abepura, kamis (10/10).

BTM singkatan nama orang nomor satu di Kota Jayapura tersebut mengakui bahwa masyarakat Kota Jayapura merasa ada kedamaian sejak aparat BKO tersebut ada di Papua khususnya Kota Jayapura.

Baca Juga :  Rehab Atap GOR Waringin, Datangkan Ahli dari Jakarta

Permintaan untuk tidak ditariknya sejumlah aparat tersebut merupakan salah satu upaya untuk menciptakan Kota Jayapura betul-betul aman da damai hingga menjelang Natal.

“Saya berharap dalam momen Natal yang mendatang masyarakat bisa merasakan susana yang betul-betul rohanian tanpa adanya aktivitas yang membatasi aktivitas masyarakat dalam ini terjadi situasi yang tidak kondusif,”paparya.

Sebagai kepala daerah tentu BTM ingin memstikan masyarakat Kota Jayapura bisa beraktivitas tanpa ada rasa ragu-ragu dengan beredarnya isu-isu yang memprovokasi suasana kedamaian Kota Jayapura kedepan.

“Saya juga berharap kepada semua pelaku atau aktor dibalik kekisruhan Kota Jayapura saat ini untuk ditangkap, karena kami ingin aman dan hidup damai bersama masyarakat yang lainya di tanah Tabi ini,”bebernya.

Baca Juga :  Maksimalkan Bendungan Tami Untuk Pengembangan Pertanian

Dirinya juga menambahkan bahwa masyarakt Tabi mengasihi antara suku bangsa dan agama kepada semua orang yang tingal di Kota Jayapura.

BTM juga mengungkapkan sedih dan perihatin melihat sebagain masyarakat yang kembali ke daerah masing-masing karena trauma atau korban situasi Papua saat ini, sementara persaudaraan dan kebersamaan sudah terjalin bersama di atas tanah Papua ini khususnya Jayapura.(kim/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya