Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Dinkes Tak Jamin AMIU Bebas Ecoli

Warga Diminta Tetap Masak Air

JAYAPURA-Dinas Kesehatan Kota Jayapura, belum mrmastikan, Air Minum Isi Ulang (AMIU) yang tersedia didepot-depot pengisian air minum di kota Jayapura benar benar sudah terbenas dari kontaminasi bakteri ecoli atau sejenisnya. Meskipun diakuinya, pemeriksaan rutin dilakukan  setiap enam bulan sekali.

“Bagaimanapun, air yang benar benar layak diminum itu adalah air yang dimasak, kalau dia misalkan dengan galon, terus menggunakan dispenser, panasnya juga kan kurang. Apalagi untuk bayi yang rentan  diare, jadi usahakan masak airnya. Air yang terbaik adalah air yang dimasak,”kata kepala dinas Kesehatan kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari, Rabu (10/7) kemarin.

Baca Juga :  Pasar Dibangun untuk Kenyamanan Pedagang

Dia mengakui, pengusaha air galon atau air isi ulang di kota Jayapura sejauh ini sangat banyak. Pemerintah kota Jayapura melalui Dinas Kesehatan terus melakukan pengawasan di lapangan sesuai dengan prosedur yang berlaku di mana pemeriksaan itu dilakukan sebanyak dua kali dalam satu tahun.

Namun demikian pihaknya mengajak masyarakat untuk peka terhadap kesehatannya sendiri.  Dalam hal untuk melakukan pengawasan pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan terutama dari sisi pendirian izin usahanya.  Dalam izin usaha itu tentunya ada beberapa hal penting yang harus dipenuhi oleh persangkutan sehingga kemudian Dinas Kesehatan Kota Jayapura akan mengeluarkan sertifikat,  Apakah air tersebut layak dikonsumsi atau tidak.

Baca Juga :  Pengelola Wisata  Harus Lebih Kreatif

“Mendirikan usaha pengisian air minum itu penguasaha wajib memiliki SITU yang dikeluarkan oleh disperindagkop. Dinkes hanya memastikan pemeriksaan secara berkala,saya belum sampai pada punishment, tapi sertifikat tidak akan saya keluarkan. Jadi masyarakat kalau membeli air, lihat sertifikatnya, jangan sampai kedaluwarsa, kalau kedaluwarsa jangan membeli air disitu,”pintanya.

Dalam melakukan pemeriksaan atau uji laboratorium mengenai kualitas air dia juga menyebut pemeriksaan tugas sering dilakukan oleh pihak BPOM dan juga Labkesda Papua.(roy/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Warga Diminta Tetap Masak Air

JAYAPURA-Dinas Kesehatan Kota Jayapura, belum mrmastikan, Air Minum Isi Ulang (AMIU) yang tersedia didepot-depot pengisian air minum di kota Jayapura benar benar sudah terbenas dari kontaminasi bakteri ecoli atau sejenisnya. Meskipun diakuinya, pemeriksaan rutin dilakukan  setiap enam bulan sekali.

“Bagaimanapun, air yang benar benar layak diminum itu adalah air yang dimasak, kalau dia misalkan dengan galon, terus menggunakan dispenser, panasnya juga kan kurang. Apalagi untuk bayi yang rentan  diare, jadi usahakan masak airnya. Air yang terbaik adalah air yang dimasak,”kata kepala dinas Kesehatan kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari, Rabu (10/7) kemarin.

Baca Juga :  Pelaku Anarkis 28 Desember Mulai Diselidiki

Dia mengakui, pengusaha air galon atau air isi ulang di kota Jayapura sejauh ini sangat banyak. Pemerintah kota Jayapura melalui Dinas Kesehatan terus melakukan pengawasan di lapangan sesuai dengan prosedur yang berlaku di mana pemeriksaan itu dilakukan sebanyak dua kali dalam satu tahun.

Namun demikian pihaknya mengajak masyarakat untuk peka terhadap kesehatannya sendiri.  Dalam hal untuk melakukan pengawasan pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan terutama dari sisi pendirian izin usahanya.  Dalam izin usaha itu tentunya ada beberapa hal penting yang harus dipenuhi oleh persangkutan sehingga kemudian Dinas Kesehatan Kota Jayapura akan mengeluarkan sertifikat,  Apakah air tersebut layak dikonsumsi atau tidak.

Baca Juga :  Hanya Butuh Perhatian, Miris dengan Semangat Nasionalisme Generasi Muda

“Mendirikan usaha pengisian air minum itu penguasaha wajib memiliki SITU yang dikeluarkan oleh disperindagkop. Dinkes hanya memastikan pemeriksaan secara berkala,saya belum sampai pada punishment, tapi sertifikat tidak akan saya keluarkan. Jadi masyarakat kalau membeli air, lihat sertifikatnya, jangan sampai kedaluwarsa, kalau kedaluwarsa jangan membeli air disitu,”pintanya.

Dalam melakukan pemeriksaan atau uji laboratorium mengenai kualitas air dia juga menyebut pemeriksaan tugas sering dilakukan oleh pihak BPOM dan juga Labkesda Papua.(roy/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya