Sunday, September 8, 2024
26.7 C
Jayapura

Jelang Idul Adha, Kemenag Lakukan Pengawasan Hewan Kurban

JAYAPURA -Pemerintah telah menetapkan 1 Zulhijah 1445 Hijriyah jatuh pada Sabtu, (8/6/2024) kemarin. Dengan ditetapkannya awal Zulhijah ini, maka Hari Raya Idul Adha 1445 H jatuh pada Senin (17/6) mendatang.

  Kepala bidang (Kabid) Haji dan Bimas Islam Kanwil kemenag Provinsi Papua, H. Musa Narwawan, S.Ag, mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih menunggu laporan dari kabupaten/kota untuk menentukan berapa banyak nantinya hewan kurban akan disembelih. Sebab, hingga kemarin belum ada laporan terkait hal itu.

  “Kurban di Papua ini, untuk seluruh kabupaten/Kota di Papua ini,  itu (laporan) nanti tetap ada dari tiap-tiap kabupaten, ada yang laporkan kepada Kanwil, namun hingga saat ini belum ada laporan dari kepala seksi bimas Islam di kabupaten/kota,” kata Musa kepada Cenderawasih Pos, Senin (10/6)

Baca Juga :  Pilkada Harus Jauh dari Money Politic

   Karena itu, pihaknya belum tahu persis berapa banyak Sapi yang harus dikurbankan untuk Idul Adha nanti. Dikatakan, bahwa  tiap tahun Kanwil Kemenang provinsi Papua rutin memberikan dua ekor Sapi untuk dikurbankan.

  “Memang kami setiap tahun itu ada dua ekor sapi setiap tahun kami menyediakan untuk kurban,” ungkapnya.

  Sementara itu, terkait dengan bantuan Sapi dari Presiden dan Kemenangan RI, Musa mengaku hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi tersebut. “Kami sampai saat ini, kami belum menerima informasi terkait dengan bantuan sapi dari presiden maupun kementerian agama sendiri belum ada,” terangnya.

  Terkait dengan soal pengawasan hewan ternak sapi tersebut, Kanwil Kemenang provinsi Papua akan terus melakukan pengawasan sesuai dengan syariat agama Islam. “Jadi mungkin cara memotongnya harus dengan syariat agama Islam, karena itu memang diwajibkan pemotongan harus dengan syariat agama Islam,” jelasnya.

Baca Juga :  Korban Kebakaran Youtefa Perlu Perlakuan Khusus

  Tidak hanya itu, Musa juga menjelaskan untuk pemotongan pihaknya selama ini mengunakan salah satu Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Kota Jayapura yang selalu standby di tempat itu.

   “Kemudian ada di masing-masing masjid yang akan melakukan korban sendiri dan itu sudah disiapkan juru potong atau juru sembelihnya itu suda sesuai dengan syariat agama Islam,” pungkasnya. (kar/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

JAYAPURA -Pemerintah telah menetapkan 1 Zulhijah 1445 Hijriyah jatuh pada Sabtu, (8/6/2024) kemarin. Dengan ditetapkannya awal Zulhijah ini, maka Hari Raya Idul Adha 1445 H jatuh pada Senin (17/6) mendatang.

  Kepala bidang (Kabid) Haji dan Bimas Islam Kanwil kemenag Provinsi Papua, H. Musa Narwawan, S.Ag, mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih menunggu laporan dari kabupaten/kota untuk menentukan berapa banyak nantinya hewan kurban akan disembelih. Sebab, hingga kemarin belum ada laporan terkait hal itu.

  “Kurban di Papua ini, untuk seluruh kabupaten/Kota di Papua ini,  itu (laporan) nanti tetap ada dari tiap-tiap kabupaten, ada yang laporkan kepada Kanwil, namun hingga saat ini belum ada laporan dari kepala seksi bimas Islam di kabupaten/kota,” kata Musa kepada Cenderawasih Pos, Senin (10/6)

Baca Juga :  DPMK Dorong Peningkatan SDM Aparatur 

   Karena itu, pihaknya belum tahu persis berapa banyak Sapi yang harus dikurbankan untuk Idul Adha nanti. Dikatakan, bahwa  tiap tahun Kanwil Kemenang provinsi Papua rutin memberikan dua ekor Sapi untuk dikurbankan.

  “Memang kami setiap tahun itu ada dua ekor sapi setiap tahun kami menyediakan untuk kurban,” ungkapnya.

  Sementara itu, terkait dengan bantuan Sapi dari Presiden dan Kemenangan RI, Musa mengaku hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi tersebut. “Kami sampai saat ini, kami belum menerima informasi terkait dengan bantuan sapi dari presiden maupun kementerian agama sendiri belum ada,” terangnya.

  Terkait dengan soal pengawasan hewan ternak sapi tersebut, Kanwil Kemenang provinsi Papua akan terus melakukan pengawasan sesuai dengan syariat agama Islam. “Jadi mungkin cara memotongnya harus dengan syariat agama Islam, karena itu memang diwajibkan pemotongan harus dengan syariat agama Islam,” jelasnya.

Baca Juga :  Pilkada Harus Jauh dari Money Politic

  Tidak hanya itu, Musa juga menjelaskan untuk pemotongan pihaknya selama ini mengunakan salah satu Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Kota Jayapura yang selalu standby di tempat itu.

   “Kemudian ada di masing-masing masjid yang akan melakukan korban sendiri dan itu sudah disiapkan juru potong atau juru sembelihnya itu suda sesuai dengan syariat agama Islam,” pungkasnya. (kar/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya