Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Kaum Difabel Kota Jayapura Terus Bertambah

Hingga 2022 Tercatat 6.000-an

JAYAPURA-Terkait dengan penambahan kaum difabel di Kota Jayapura, Dinas Sosial Kota Jayapura akui, paling banyak dipengaruhi faktor turunan, selanjutnya dikarenakan kurang gizi dari dalam kandungan.

Kepala Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial Kota Jayapura, Itje Hamadi mengatakan setiap tahun pasti pihaknya mendapat data ada penambahan kaum difabel. Bukan hanya di kalangan anak-anak saja, tetapi juga orang tua.

  “Anak-anak ada macam-macam gejalanya, ada yang buta, ada yang tuli, bisu dan sebagainya, anak-anak ada yang masih bisa disekolahkan, mereka disekolahkan di SLB, sementara orang dewasa kebanyakan di rumah, bahkan ada yang tidak bisa beraktivitas selama ini,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (10/6) kemarin.

Baca Juga :  Kasat Lantas Dengarkan Keluhan Tukang Ojek

  Diakuinya, mereka kaum difabel tetap diperhatikan oleh Pemerintah Kota Jayapura, dalam hal ini Dinas Sosial Kota Jayapura, berdasarkan data yang diperoleh sampai dengan tahun 2022 tercatat sekitar 6.000-an.

  Lanjutnya, 6.000-an kaum difabel ini campur, mulai dari bayi, balita, hingga orang dewasa, untuk mendata kaum difabel sendiri pihaknya langsung mendata dari kampung-kampung yang ada di Kota Jayapura, melalui tim lapangan.

  “Berdasarkan data kami, rata-rata kaum difabel ini faktor utamanya ada yang disebabkan oleh faktor turunan, ada yang kurang mendapat gizi dari dalam kandungan, ada juga yang disebabkan karena faktor kecelakaan,”tambahnya.

  Lanjutnya, meski demikian pihaknya selalu berikan bantuan, baik itu sebagai alat bantu pendengaran, alat bantu berjalan dan sebagainya, misalnya tongkat, kursi roda atau sebagainya. (ana/tri)

Baca Juga :  Dua Pengguna Sabu Dibekuk di Hotel Mewah

Hingga 2022 Tercatat 6.000-an

JAYAPURA-Terkait dengan penambahan kaum difabel di Kota Jayapura, Dinas Sosial Kota Jayapura akui, paling banyak dipengaruhi faktor turunan, selanjutnya dikarenakan kurang gizi dari dalam kandungan.

Kepala Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial Kota Jayapura, Itje Hamadi mengatakan setiap tahun pasti pihaknya mendapat data ada penambahan kaum difabel. Bukan hanya di kalangan anak-anak saja, tetapi juga orang tua.

  “Anak-anak ada macam-macam gejalanya, ada yang buta, ada yang tuli, bisu dan sebagainya, anak-anak ada yang masih bisa disekolahkan, mereka disekolahkan di SLB, sementara orang dewasa kebanyakan di rumah, bahkan ada yang tidak bisa beraktivitas selama ini,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (10/6) kemarin.

Baca Juga :  Perempuan Harus Mampu Memberdayakan Diri

  Diakuinya, mereka kaum difabel tetap diperhatikan oleh Pemerintah Kota Jayapura, dalam hal ini Dinas Sosial Kota Jayapura, berdasarkan data yang diperoleh sampai dengan tahun 2022 tercatat sekitar 6.000-an.

  Lanjutnya, 6.000-an kaum difabel ini campur, mulai dari bayi, balita, hingga orang dewasa, untuk mendata kaum difabel sendiri pihaknya langsung mendata dari kampung-kampung yang ada di Kota Jayapura, melalui tim lapangan.

  “Berdasarkan data kami, rata-rata kaum difabel ini faktor utamanya ada yang disebabkan oleh faktor turunan, ada yang kurang mendapat gizi dari dalam kandungan, ada juga yang disebabkan karena faktor kecelakaan,”tambahnya.

  Lanjutnya, meski demikian pihaknya selalu berikan bantuan, baik itu sebagai alat bantu pendengaran, alat bantu berjalan dan sebagainya, misalnya tongkat, kursi roda atau sebagainya. (ana/tri)

Baca Juga :  Tak Ada PHK Massal Honorer di November Nanti

Berita Terbaru

Artikel Lainnya