Friday, April 26, 2024
25.7 C
Jayapura

Selama Karantina, Usahakan Selalu Bersemangat, Gembira dan Terus Berdoa

Kadis Kesehatan Kota Jayapura dr Ni Nyoman Sri Antari berbincang-bincang dengan Masmida Tampubolon pasien yang dinyatakan sembuh Covid-19 di Hotel Sahid Papua di Entrop, Rabu (10/6) kemarin. Kini Masmida Tampubolon sudah boleh pulang. ( FOTO: Priyadi/Cepos)

Bincang-bincang dengan pasien Covid-19 yang Dinyatakan Sembuh oleh Tim Gugus Tugas Kota Covid-19 Kota Jayapura 

Masmida Tampubolon adalah satu pasien Covid-19 yang dirawat di Hotel Sahid Papua di entrop, kemarin, ia dinyatakan sembuh dan boleh pulang oleh dokter dan tim gugus tugas Covid-19 Kota Jayapura. Lalu bagaimana bisa tertular dan dinyatakan sembuh, apa “resepnya”?

Laporan: Priyadi

 Penuh suka cita dan rasa syukur terlihat pada raut wajah ibu Masmida Tampubolon (54) yang dinyatakan sembuh setelah dilakukan perawatan dan karantina di Hotel Sahid Papua di Entrop, bersama lainnya sekira 20 hari. Penuh suka cita ia menceritakan pengalamannya saat dirawat dan di karantina di Hotel Ssahid.

  Ia menjelaskan, bahwa ia bisa terkena virus Corona karena saat itu ia berjualan di Pasar Sentral Hamadi dan tinggal di Jaya Asri Entrop, karena ada warga Pasar Sentral Hamadi yang positif Covid-19 akhirnya pemerintah melakukan rapid test massal dari situlah ia ikut rapid test, ternyata satu minggu menunggu hasil ia dinyatakan reaktif untuk dilakukan karantina mandiri di rumah dan ia juga dilakukan pemeriksaan swab, akhirnya setelah ikuti pemeriksaan swab hasilnya dia dinyatakan positif Covid-19, sehingga ia diminta karantina di hotel untuk dilakukan perawatan.

  Selama menjalani perawatan ia juga merasa positif Corona hanya seperti sakit flu biasa, karena ia masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).  Oleh karena itu, ia menganggap virus Corona ini bisa disembuhkan, masyarakat tidak perlu takut dan khawatir serta tidak apa-apa.

Baca Juga :  286 Lulusan ADEM Dipulangkan secara Bertahap

  Diakui, selama dalam mendapatkan perawatan ia tidak ada keluhan hanya merasakan flu biasa itupun memang dia sering alami jika makan gorengan berlebihan, setelah ikuti petunjuk dokter dan minum obat yang telah disiapkan dengan teratur, ia juga sembuh sendiri.

  Namun ia juga menjelaskan, kuncinya supaya bisa cepat sembuh adalah tetap selalu gembira jalani hidup penuh dengan semangat, supaya imunitas tubuh ini terjaga jangan sampai drop, hal lainnya tentu banyak-banyak berdoa kepada Tuhan tentu Tuhan akan mengabulkan apa yang menjadi keluh kesah umatnya.

 “Saat saya ditelpon untuk dilakukan karantina saya sempat pukul keras dada saya sampai saya rasa paru-paru saya rusak,  tapi anak saya tetap berikan semangat kepada saya, termasuk  dalam menjalani karantina ini. Jadi jangan kita didiskriminasi dengan terkena virus ini, karena virus ini biasa yang penting disiplin dalam menjaga kesehatan,’’ceritanya.

Ia juga berharap, masyarakat untuk tetap menjaga diri agar tidak terkena virus Corona, mulai disiplin menjaga kebersihan diri, gunakan masker, jaga jarak, rajin cuci tangan dengan sabun dan tetap menjaga imunitas tubuh.

 “Dengan adanya anjuran dari dokter walaupun saya sudah sembuh tapi diminta tetap karantina mandiri selama 14 hari tetap akan saya jalani, karena bagaimanapun kita sembuh juga dari usaha dokter,’’katanya.  Ia juga mengucapkan terimakasih kepada dokter dan tim medis yang merawat, serta memberikan semangat kepada teman-temannya yang masih dirawat, pasti semua akan sembuh, yang penting kuncinya tadi bisa dilakukan.

Baca Juga :  Jam Antar ke Sekolah dan Antrean BBM Picu Kemacetan 

Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura Ir.H.Rustan Saru, MM.,mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kini sudah ada 25 pasien Covid-19 yang dirawat di Hotel Sahid dinyatakan sembuh bisa kembali ke rumah dan bertemu keluarga setelah menjalankan perawatan medis dan karantina.

 “Saya juga harap bagi warga jangan melakukan diskriminasi kepada pasien yang sembuh dan kembali di tengah-tengah masyarakat, karena mereka ini sudah sembuh dan tentu bisa menjadi pengalaman untuk tidak mau terkena lagi sehingga tahu caranya dalam mengantisipasi. Oleh karena justru warga yang malas tahu atau merasa ini virus kebal dibadannya nanti bisa punya resiko kena jika tidak mau menaati protokol kesehatan,’’katanya dalam acara pelepasan pasien yang sudah dinyatakan sembuh di Hotel Sahid Papua di entrop, kemarin.

Di tempatsama Ketua Pansud DPRD Kota Jayapura Yuli Rahman, SH.,mengakui, sangat bersyukur dan berterimakasih atas kerjasama pasien maupun tim medis dan hotel yang sudah berjuang dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 Kota Jayapura.

  Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura dr Ni Nyoman Sri Antari mengaku, memang ini suatu wujud syukur yang luar biasa, karena ada 25 pasien Covid-19 yang dirawat di Hotel Sahid dinyatakan sembuh oleh dokter penanggung jawab. 25 pasien ini dinyatakan sembuh setelah menunggu hasil swab sampai dua kali dan dinyatakan negative, sehingga mereka bisa pulang dan berkumpul keluarga namun harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari.(*/wen)

Kadis Kesehatan Kota Jayapura dr Ni Nyoman Sri Antari berbincang-bincang dengan Masmida Tampubolon pasien yang dinyatakan sembuh Covid-19 di Hotel Sahid Papua di Entrop, Rabu (10/6) kemarin. Kini Masmida Tampubolon sudah boleh pulang. ( FOTO: Priyadi/Cepos)

Bincang-bincang dengan pasien Covid-19 yang Dinyatakan Sembuh oleh Tim Gugus Tugas Kota Covid-19 Kota Jayapura 

Masmida Tampubolon adalah satu pasien Covid-19 yang dirawat di Hotel Sahid Papua di entrop, kemarin, ia dinyatakan sembuh dan boleh pulang oleh dokter dan tim gugus tugas Covid-19 Kota Jayapura. Lalu bagaimana bisa tertular dan dinyatakan sembuh, apa “resepnya”?

Laporan: Priyadi

 Penuh suka cita dan rasa syukur terlihat pada raut wajah ibu Masmida Tampubolon (54) yang dinyatakan sembuh setelah dilakukan perawatan dan karantina di Hotel Sahid Papua di Entrop, bersama lainnya sekira 20 hari. Penuh suka cita ia menceritakan pengalamannya saat dirawat dan di karantina di Hotel Ssahid.

  Ia menjelaskan, bahwa ia bisa terkena virus Corona karena saat itu ia berjualan di Pasar Sentral Hamadi dan tinggal di Jaya Asri Entrop, karena ada warga Pasar Sentral Hamadi yang positif Covid-19 akhirnya pemerintah melakukan rapid test massal dari situlah ia ikut rapid test, ternyata satu minggu menunggu hasil ia dinyatakan reaktif untuk dilakukan karantina mandiri di rumah dan ia juga dilakukan pemeriksaan swab, akhirnya setelah ikuti pemeriksaan swab hasilnya dia dinyatakan positif Covid-19, sehingga ia diminta karantina di hotel untuk dilakukan perawatan.

  Selama menjalani perawatan ia juga merasa positif Corona hanya seperti sakit flu biasa, karena ia masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).  Oleh karena itu, ia menganggap virus Corona ini bisa disembuhkan, masyarakat tidak perlu takut dan khawatir serta tidak apa-apa.

Baca Juga :  Tidak Terapkan Prokes Sanksinya Lebih Berat

  Diakui, selama dalam mendapatkan perawatan ia tidak ada keluhan hanya merasakan flu biasa itupun memang dia sering alami jika makan gorengan berlebihan, setelah ikuti petunjuk dokter dan minum obat yang telah disiapkan dengan teratur, ia juga sembuh sendiri.

  Namun ia juga menjelaskan, kuncinya supaya bisa cepat sembuh adalah tetap selalu gembira jalani hidup penuh dengan semangat, supaya imunitas tubuh ini terjaga jangan sampai drop, hal lainnya tentu banyak-banyak berdoa kepada Tuhan tentu Tuhan akan mengabulkan apa yang menjadi keluh kesah umatnya.

 “Saat saya ditelpon untuk dilakukan karantina saya sempat pukul keras dada saya sampai saya rasa paru-paru saya rusak,  tapi anak saya tetap berikan semangat kepada saya, termasuk  dalam menjalani karantina ini. Jadi jangan kita didiskriminasi dengan terkena virus ini, karena virus ini biasa yang penting disiplin dalam menjaga kesehatan,’’ceritanya.

Ia juga berharap, masyarakat untuk tetap menjaga diri agar tidak terkena virus Corona, mulai disiplin menjaga kebersihan diri, gunakan masker, jaga jarak, rajin cuci tangan dengan sabun dan tetap menjaga imunitas tubuh.

 “Dengan adanya anjuran dari dokter walaupun saya sudah sembuh tapi diminta tetap karantina mandiri selama 14 hari tetap akan saya jalani, karena bagaimanapun kita sembuh juga dari usaha dokter,’’katanya.  Ia juga mengucapkan terimakasih kepada dokter dan tim medis yang merawat, serta memberikan semangat kepada teman-temannya yang masih dirawat, pasti semua akan sembuh, yang penting kuncinya tadi bisa dilakukan.

Baca Juga :  Ave Lefaan: Politik Tidak Boleh Menganggu Toleransi di Papua

Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura Ir.H.Rustan Saru, MM.,mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kini sudah ada 25 pasien Covid-19 yang dirawat di Hotel Sahid dinyatakan sembuh bisa kembali ke rumah dan bertemu keluarga setelah menjalankan perawatan medis dan karantina.

 “Saya juga harap bagi warga jangan melakukan diskriminasi kepada pasien yang sembuh dan kembali di tengah-tengah masyarakat, karena mereka ini sudah sembuh dan tentu bisa menjadi pengalaman untuk tidak mau terkena lagi sehingga tahu caranya dalam mengantisipasi. Oleh karena justru warga yang malas tahu atau merasa ini virus kebal dibadannya nanti bisa punya resiko kena jika tidak mau menaati protokol kesehatan,’’katanya dalam acara pelepasan pasien yang sudah dinyatakan sembuh di Hotel Sahid Papua di entrop, kemarin.

Di tempatsama Ketua Pansud DPRD Kota Jayapura Yuli Rahman, SH.,mengakui, sangat bersyukur dan berterimakasih atas kerjasama pasien maupun tim medis dan hotel yang sudah berjuang dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 Kota Jayapura.

  Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura dr Ni Nyoman Sri Antari mengaku, memang ini suatu wujud syukur yang luar biasa, karena ada 25 pasien Covid-19 yang dirawat di Hotel Sahid dinyatakan sembuh oleh dokter penanggung jawab. 25 pasien ini dinyatakan sembuh setelah menunggu hasil swab sampai dua kali dan dinyatakan negative, sehingga mereka bisa pulang dan berkumpul keluarga namun harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari.(*/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya