Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Sepakat Damai, Pemkab Bantu Fasilitasi Korban Terdampak

Keempat, sepakat secara bersama-sama untuk menyerahkan benda-benda tajam yang berbahaya dan pentingnya aparat keamanan untuk melakukan razia, pemeriksaan dan pengambilan senjata tajam yang membahayakan keamanan dan ketertiban masyarakat di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Kelima, sepakat secara bersama-sama untuk menjaga dan membangun kehidupan sosial yang aman, damai dan harmonis di Kabupaten Jayawijaya dan daerah lainnya sebagai rumah bersama Papua Pegunungan. Kombes Pol Andi Yosep Enoch mengapresiasi pihak keamanan baik itu TNI maupun Polri karena sudah bisa membantu proses perdamaian.

“Kami minta konflik seperti ini yang terakhir karena kita masih proses membangun, jangan kita disibukkan dengan hal seperti ini, setiap permasalahan bisa diselesaikan dengan komunikasi dan tidak harus selalu mengambil senjata sehingga menimbulkan korban,” tegasnya di Polres Jayawijaya.

Sementara itu Ketua MRP Papua Pegunungan Agus Nikilik Huby meminta untuk kedepan jangan ada lagi permasalahan seperti ini dan penandatangan nota kesepakatan ini betul-betul dipedomani, baik setiap warga yang ada di Jayawijaya khususnya untuk warga dari Kabupaten Nduga dan Warga Kabupaten Lanny Jaya.

Baca Juga :  Dalam Pelepasan Peserta Didik SMA Negeri 1 Wamena, Ini Pesan Dandim 1702/JWY

“Pada prinsipnya MRP menjaga keutuhan manusia dan alam, sehingga kedepan untuk jangan lagi ada masalah seperti ini.”ujarnya

Ia juga menegaskan apabila ada permasalahan jangan di layani agar tak menimbulkan terjadinya konflik. Oleh karena itu atas nama lembaga MRPP meminta jangan lagi terjadi permasalahan seperti ini dan penandatanganan nota kesepakatan betul-betul di dilakukan.

Sementara itu Pj. Bupati Jayawijaya Thony M Mayor mengakui jika perihatin terkait kejadian ini dan menyambut baik proses perdamaian yang mana telah difasilitasi oleh Polres Jayawijaya, pembangunan bisa berjalan apabila keamanan daerah berjalan dengan baik begitu pula dengan perekonomian, pendidikan dan kegiatan keagamaan bisa berjalan dengan baik.

“Atas nama pemerintah Kabupaten Jayawijaya menyambut baik perdamaian ini dan terimakasih,” kata Mayor. Sementara terhambat,” bebernya Captiom PJ Bupati Nduga Elai Giban, SE, MM saat memberikan kompensasi terhadap Korban Konflik bagi masyarakat duga, khususnya kerban meninggal dunia, luka -luka dan kerugian materil di Kampung Ilekma Distrik Napua Kabupaten Jayawijaya. Sementara untuk kompensasi para korban konflik nanitnya akan ditanggung masing – masing kabupaten.

Baca Juga :  Kelulusan SMA/SMK Kota Jayapura Capai 100%

Ini muncul usai menyepakati 5 poin usulan perdamaian antara masyarakat Nduga dan  masyarakat Lanny Jaya yang ada di Wamena mengingat kedua kelompok tersebut menyatakan untuk berdamai. Sedangkan kerugian yang ditimbulkan dari dampak konflik akan menjadi Pemerintah daerah dari masing-masing kabupaten.

Nota kesepakatan perdamaian keluarga besar Nduga dan keluarga besar Lanny Jaya ditandatangani oleh kedua dugure (panglima perang) dari kedua belah pihak dan disaksikan oleh forkopimda Jayawijaya, Lanny Jaya dan Nduga serta Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan.

Keempat, sepakat secara bersama-sama untuk menyerahkan benda-benda tajam yang berbahaya dan pentingnya aparat keamanan untuk melakukan razia, pemeriksaan dan pengambilan senjata tajam yang membahayakan keamanan dan ketertiban masyarakat di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Kelima, sepakat secara bersama-sama untuk menjaga dan membangun kehidupan sosial yang aman, damai dan harmonis di Kabupaten Jayawijaya dan daerah lainnya sebagai rumah bersama Papua Pegunungan. Kombes Pol Andi Yosep Enoch mengapresiasi pihak keamanan baik itu TNI maupun Polri karena sudah bisa membantu proses perdamaian.

“Kami minta konflik seperti ini yang terakhir karena kita masih proses membangun, jangan kita disibukkan dengan hal seperti ini, setiap permasalahan bisa diselesaikan dengan komunikasi dan tidak harus selalu mengambil senjata sehingga menimbulkan korban,” tegasnya di Polres Jayawijaya.

Sementara itu Ketua MRP Papua Pegunungan Agus Nikilik Huby meminta untuk kedepan jangan ada lagi permasalahan seperti ini dan penandatangan nota kesepakatan ini betul-betul dipedomani, baik setiap warga yang ada di Jayawijaya khususnya untuk warga dari Kabupaten Nduga dan Warga Kabupaten Lanny Jaya.

Baca Juga :  Ratusan Umat Katolik Ikuti Perarakan Patung Bunda Maria

“Pada prinsipnya MRP menjaga keutuhan manusia dan alam, sehingga kedepan untuk jangan lagi ada masalah seperti ini.”ujarnya

Ia juga menegaskan apabila ada permasalahan jangan di layani agar tak menimbulkan terjadinya konflik. Oleh karena itu atas nama lembaga MRPP meminta jangan lagi terjadi permasalahan seperti ini dan penandatanganan nota kesepakatan betul-betul di dilakukan.

Sementara itu Pj. Bupati Jayawijaya Thony M Mayor mengakui jika perihatin terkait kejadian ini dan menyambut baik proses perdamaian yang mana telah difasilitasi oleh Polres Jayawijaya, pembangunan bisa berjalan apabila keamanan daerah berjalan dengan baik begitu pula dengan perekonomian, pendidikan dan kegiatan keagamaan bisa berjalan dengan baik.

“Atas nama pemerintah Kabupaten Jayawijaya menyambut baik perdamaian ini dan terimakasih,” kata Mayor. Sementara terhambat,” bebernya Captiom PJ Bupati Nduga Elai Giban, SE, MM saat memberikan kompensasi terhadap Korban Konflik bagi masyarakat duga, khususnya kerban meninggal dunia, luka -luka dan kerugian materil di Kampung Ilekma Distrik Napua Kabupaten Jayawijaya. Sementara untuk kompensasi para korban konflik nanitnya akan ditanggung masing – masing kabupaten.

Baca Juga :  Tidak Diambil, Ribuan Kendaraan Menumpuk di Sat Lantas Polres Jayapura

Ini muncul usai menyepakati 5 poin usulan perdamaian antara masyarakat Nduga dan  masyarakat Lanny Jaya yang ada di Wamena mengingat kedua kelompok tersebut menyatakan untuk berdamai. Sedangkan kerugian yang ditimbulkan dari dampak konflik akan menjadi Pemerintah daerah dari masing-masing kabupaten.

Nota kesepakatan perdamaian keluarga besar Nduga dan keluarga besar Lanny Jaya ditandatangani oleh kedua dugure (panglima perang) dari kedua belah pihak dan disaksikan oleh forkopimda Jayawijaya, Lanny Jaya dan Nduga serta Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya