JAYAPURA – Kakanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Papua, Pdt. Klemens Taran, S.Ag mengatakan pihaknya telah menyikapi adanya dugaan aliran sesat yang muncul di kabupaten Kerom pada, Selasa (11/06/2024) lalu.
Dan telah mendatangkan tim ahli Dirjen Bimas Kristen Kemenag dan meninjau bersama polres Kerom. “Sudah diselesaikan dan semua yang terlibat didalamnya sudah dikembalikan, oleh pihak keamanan,” ungkapnya.
Terkait kasus keagamaan yang muncul itu, Pdt. Klemens, mengatakan pemerintah harus berperan. Peran preventif harus dikedepankan untuk memelihara relasi antar-umat beragama, keyakinan yang berbeda tetap dalam harmoni, tak terjadi konflik horizontal yang dapat mengganggu persatuan dan keutuhan bangsa.
 Kakanwil Kemenag Provinsi Papua, mengatakan bahwa negara melindungi semua orang yang beragama, bahkan yang tidak beragama sekalipun dilindungi.
Dia mengajak semua pihak harus sadar di Papua ini banyak agama, suku, ras dan budaya yang selalu hidup berdampingan. Untuk itu ia mengatakan harus saling menghargai satu sama lain karena perbedaan itulah membuat keseimbangan itu penting.
“Kita harus sadar kita hidup di Papua, tidak pernah hidup sendiri ada orang lain yang hidup disamping kiri, kanan, depan dan belakang kita, untuk itu kita harus menghargai satu sama lain,” ujarnya.