JAYAPURA – Seorang pria yang belum diketahui identitasnya, Sabtu (8/7) pagi membuat geger warga Kota Jayapura yang melintas di Jembatan Yotefa. Bagaimana tidak ia terlihat dari kejauhan tengah memanjat lengkungan tiang jembatan hingga duduk di titik paling atas. Meski telah diteriaki dan diminta untuk turun, namun ia tetap enggan turun.
Aparat kepolisian dan tim RAPI yang tiba di lokasi juga tak bisa berbuat banyak. Pria yang disebut peranakan Biak dan Jayawijaya ini tetap memilih untuk nongkrong di atas. Bahkan sesekali ia terlihat berbaring dan mengeluarkan tangannya.
“Sepertinya dipengaruhi minuman keras sebab dari pagi sekitar jam 09.00 WIT dia terlihat tidur di jembatan lalu kami bangunkan dan belikan air, ” kata salah satu anggota polisi yang ditemui di lokasi. Setelah itu pemuda tersebut menuju ke kios dan polisi pun pergi.
Namun tak lama ia kembali ke arah jembatan dan menaiki tiang lengkung berwarna merah tersebut.
“Kami kaget ternyata saat kembali ia sudah di atas, ” tambah anggota polisi tadi.
Informasi lain menyebut jika pemuda ini sedang patah hati. “Tadi dia bilang bawa maituanya (istri/pacar) ke sini baru dia mau turun, ” sambung petugas yang menunggunya di bawah.
Namun ada juga yang mengganggu pemuda ini dengan meneriaki turun dulu makan siang.
“Mari turun, makan dulu. Panas itu di atas, ” singkat Abi, warga yang ikut menyaksikan. (ade/ary)
JAYAPURA – Seorang pria yang belum diketahui identitasnya, Sabtu (8/7) pagi membuat geger warga Kota Jayapura yang melintas di Jembatan Yotefa. Bagaimana tidak ia terlihat dari kejauhan tengah memanjat lengkungan tiang jembatan hingga duduk di titik paling atas. Meski telah diteriaki dan diminta untuk turun, namun ia tetap enggan turun.
Aparat kepolisian dan tim RAPI yang tiba di lokasi juga tak bisa berbuat banyak. Pria yang disebut peranakan Biak dan Jayawijaya ini tetap memilih untuk nongkrong di atas. Bahkan sesekali ia terlihat berbaring dan mengeluarkan tangannya.
“Sepertinya dipengaruhi minuman keras sebab dari pagi sekitar jam 09.00 WIT dia terlihat tidur di jembatan lalu kami bangunkan dan belikan air, ” kata salah satu anggota polisi yang ditemui di lokasi. Setelah itu pemuda tersebut menuju ke kios dan polisi pun pergi.
Namun tak lama ia kembali ke arah jembatan dan menaiki tiang lengkung berwarna merah tersebut.
“Kami kaget ternyata saat kembali ia sudah di atas, ” tambah anggota polisi tadi.
Informasi lain menyebut jika pemuda ini sedang patah hati. “Tadi dia bilang bawa maituanya (istri/pacar) ke sini baru dia mau turun, ” sambung petugas yang menunggunya di bawah.
Namun ada juga yang mengganggu pemuda ini dengan meneriaki turun dulu makan siang.
“Mari turun, makan dulu. Panas itu di atas, ” singkat Abi, warga yang ikut menyaksikan. (ade/ary)
