Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Jangan Sampai Punya SDA Tinggi, Tapi Tak Ada Pemimpin yang Mengelolanya

Dewan Pendiri YLSI Komarudin Watubun memberikan materi dalam acara Youth Leadership Forum yang diselenggarakan YLSI kerjasama dengan Pemkot Jayapura, Jumat (7/1) kemarin. FOTO: Priyadi/Cepos)

JAYAPURA-Wali Kota Jayapura Dr.Benhur Tomi Mano, MM., mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan Youth Leadership Forum yang diselenggarakan Yayasan Lima Sila Indonesia (YLSI) bekerjasama dengan Pemkot Jayapura, pertama kali di Indonesia yang dimulai di Tanah Papua di Kota Jayapura.

 “Saya harapkan anak-anak Indonesia yang lahir besar di Papua yang saya amati ikut 28 kabupaten dan 1 Kota mengikuti kegiatan ini dengan baik saya harapkan anak-anak bisa menjadi pemimpin di tanah Papua dan Indonesia, dimana perubahan itu diawali di negeri matahari terbit,”katanya.

 Dijelaskan, melalui kegiatan ini sebanyak 100 peserta dari tingkat pelajar SMP, SMA/SMK se-Kota Jayapura diberikan pelatihan bagaimana bisa mencetak seorang pemimpin yang hikmat dan bijaksana, mampu menjadi teladan serta contoh yang baik Dimata masyarakat jika kelak mereka menjadi seorang pemimpin.

  “Saya sangat berterima kasih kepada dewan dan Ketua Yayasan Lima Sila serta para pemateri yang telah melaksanakan kegiatan ini saya harap ini menjadi cikal bakal adanya banyak calon pemimpin yang hikmat dan bijaksana di Papua yang dilahirkan melalui YLSI,”katanya.

Baca Juga :  Makan Durian Sepuasnya

  Sementara itu, Ketua YLSI Servas Pandur mengatakan, nilai pengorbanan nilai pengabdian menjadi seorang pemimpin hikmat bijaksana ini sudah ada di Papua,  dimulai dari para pahlawan yang berasal dari Papua yakni Marthen Indey dan Silas Papare dan pahlawan lainnya.

 Untuk itu para pahlawan yang sudah mempunyai jiwa kepemimpinan yang hikmat dan bijaksana,harus mampu lahir pada generasi saat ini untuk bisa meneruskan menjadi pemimpin-pemimpin masa lalu.

  Program program pembelajaran kepemimpinan hikmat  bijaksana dan berkelanjutan mengutamakan pelatihan, pengetahuan penentu, logika, etika dan estetika, wawasan kebangsaan, intelegensi daya saing. Di mana Yayasan Lima Sila Indonesia mempunyai beberapa program yang difokuskan pada kemanusiaan dan sumber daya manusia, sosial dan lingkungan.

 YLSI didirikan di Jakarta oleh Komarudin Watubun pada bulan April 2018 yang memprakarsai Youth Leadership Forum suatu pembelajaran dan pelatihan kepemimpinan hikmat bijaksana dan berkelanjutan, sesuai amanat para pendiri bangsa dan negara dalam UUD 1945. 

Baca Juga :  Masyarakat Harus Bisa Jalankan Adaptasi Kebiasaan Baru dan Prokes

  Sementara itu, Dewan  pendiri YLSI Komarudin Watubun mengakui, kegiatan ini sangat penting sekali dalam mencetak pemimpin yang hikmat dan bijaksana, tentunya dengan kekayaan SDA yang ada di Papua harus bisa dikelola dengan baik.

 “Negeri ini negeri yang sangat kaya raya dan SDA sangat melimpah sangat berpotensi dalam percaturan dunia, tapi jika generasi-generasi muda tidak ada kesiapan, tidak memiliki jiwa kepemimpinan, tidak ada kesadaran mereka akan tertelan bersama harta kekayaan,”jelasnya.

Oleh sebab itu, daerah kawasan Timur Indonesia Maluku, NTT dan Papua harus mampu menciptakan seorang pemimpin yang hikmat dan bijaksana, punya kesadaran penting untuk membangun  kolektif kawasannya. Sehingga mereka tidak tertinggal atau mati dengan kekayaan yang dimilikinya. (dil/wen)

Dewan Pendiri YLSI Komarudin Watubun memberikan materi dalam acara Youth Leadership Forum yang diselenggarakan YLSI kerjasama dengan Pemkot Jayapura, Jumat (7/1) kemarin. FOTO: Priyadi/Cepos)

JAYAPURA-Wali Kota Jayapura Dr.Benhur Tomi Mano, MM., mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan Youth Leadership Forum yang diselenggarakan Yayasan Lima Sila Indonesia (YLSI) bekerjasama dengan Pemkot Jayapura, pertama kali di Indonesia yang dimulai di Tanah Papua di Kota Jayapura.

 “Saya harapkan anak-anak Indonesia yang lahir besar di Papua yang saya amati ikut 28 kabupaten dan 1 Kota mengikuti kegiatan ini dengan baik saya harapkan anak-anak bisa menjadi pemimpin di tanah Papua dan Indonesia, dimana perubahan itu diawali di negeri matahari terbit,”katanya.

 Dijelaskan, melalui kegiatan ini sebanyak 100 peserta dari tingkat pelajar SMP, SMA/SMK se-Kota Jayapura diberikan pelatihan bagaimana bisa mencetak seorang pemimpin yang hikmat dan bijaksana, mampu menjadi teladan serta contoh yang baik Dimata masyarakat jika kelak mereka menjadi seorang pemimpin.

  “Saya sangat berterima kasih kepada dewan dan Ketua Yayasan Lima Sila serta para pemateri yang telah melaksanakan kegiatan ini saya harap ini menjadi cikal bakal adanya banyak calon pemimpin yang hikmat dan bijaksana di Papua yang dilahirkan melalui YLSI,”katanya.

Baca Juga :  PGRI Minta Guru Honorer Segera Diangkat Jadi ASN

  Sementara itu, Ketua YLSI Servas Pandur mengatakan, nilai pengorbanan nilai pengabdian menjadi seorang pemimpin hikmat bijaksana ini sudah ada di Papua,  dimulai dari para pahlawan yang berasal dari Papua yakni Marthen Indey dan Silas Papare dan pahlawan lainnya.

 Untuk itu para pahlawan yang sudah mempunyai jiwa kepemimpinan yang hikmat dan bijaksana,harus mampu lahir pada generasi saat ini untuk bisa meneruskan menjadi pemimpin-pemimpin masa lalu.

  Program program pembelajaran kepemimpinan hikmat  bijaksana dan berkelanjutan mengutamakan pelatihan, pengetahuan penentu, logika, etika dan estetika, wawasan kebangsaan, intelegensi daya saing. Di mana Yayasan Lima Sila Indonesia mempunyai beberapa program yang difokuskan pada kemanusiaan dan sumber daya manusia, sosial dan lingkungan.

 YLSI didirikan di Jakarta oleh Komarudin Watubun pada bulan April 2018 yang memprakarsai Youth Leadership Forum suatu pembelajaran dan pelatihan kepemimpinan hikmat bijaksana dan berkelanjutan, sesuai amanat para pendiri bangsa dan negara dalam UUD 1945. 

Baca Juga :  Pemalakan di Kampung Nafri Kembali Terjadi

  Sementara itu, Dewan  pendiri YLSI Komarudin Watubun mengakui, kegiatan ini sangat penting sekali dalam mencetak pemimpin yang hikmat dan bijaksana, tentunya dengan kekayaan SDA yang ada di Papua harus bisa dikelola dengan baik.

 “Negeri ini negeri yang sangat kaya raya dan SDA sangat melimpah sangat berpotensi dalam percaturan dunia, tapi jika generasi-generasi muda tidak ada kesiapan, tidak memiliki jiwa kepemimpinan, tidak ada kesadaran mereka akan tertelan bersama harta kekayaan,”jelasnya.

Oleh sebab itu, daerah kawasan Timur Indonesia Maluku, NTT dan Papua harus mampu menciptakan seorang pemimpin yang hikmat dan bijaksana, punya kesadaran penting untuk membangun  kolektif kawasannya. Sehingga mereka tidak tertinggal atau mati dengan kekayaan yang dimilikinya. (dil/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya