Sunday, November 24, 2024
28.7 C
Jayapura

Jauhkan Tempat Ibadah dari Politik Praktis

JAYAPURA – Tiga bulan lagi, seluruh daerah di Indonesia termasuk Provinsi Papua akan menghelat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) baik di tingkat provinsi, kabupaten dan kota. Kepala Kantor Wilayah (kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Papua, Pdt. Klemens Taran, S.Ag., meminta para calon kepala daerah tidak melakukan politisasi rumah ibadah. Klemens Taran mengatakan jadikan tempat ibadah sebagai tempat untuk mengantarkan umatnya masuk surga.

“Rumah ibadah harus seteril dari peraktek poltik praktis sehingga para pendeta atau tokoh agama lainnya tugas untuk mendoakan, beribadah dan memuliakan Tuhan,” kata Pdt. Klemens kepada Cenderawasih Pos Senin (5/8) kemarin.

Dia menegaskan persoalan kemudian ada kandidat yang datang silakan saja, cukup didoakan, tidak kemudian menjadikan mimbar gereja sebagai tempat berkampanye, itu tidak boleh, itu sama sekali tidak boleh.

Baca Juga :  Masyarakat Bone Diminta  Bersatu Bangun Kota Jayapura

Pdt. Klemens menambahkan perbedaan pendapat setiap umat merupakan hal yang wajar saja, tidak menjadi suatu persoalan. Perlu di Ingatkan kata dia yakni, perbedaan pilihan dalam politik itu waktunya singkat saja, tetapi persaudaraan dalam iman itu selamanya.

“Walaupun kita bedah pilihan, katakan dia Muslim, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Ingat kalaupun kita tidak bersaudara dalam iman tetapi kita bersaudara dalam Indonesia,” ungkapnya.

“Sekali lagi perbedaan pilihan hal yang wajar tetapi kemudian siapa yang terpilih mari kita dukung sama-sama,” pungkasnya. (kar/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Tiga bulan lagi, seluruh daerah di Indonesia termasuk Provinsi Papua akan menghelat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) baik di tingkat provinsi, kabupaten dan kota. Kepala Kantor Wilayah (kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Papua, Pdt. Klemens Taran, S.Ag., meminta para calon kepala daerah tidak melakukan politisasi rumah ibadah. Klemens Taran mengatakan jadikan tempat ibadah sebagai tempat untuk mengantarkan umatnya masuk surga.

“Rumah ibadah harus seteril dari peraktek poltik praktis sehingga para pendeta atau tokoh agama lainnya tugas untuk mendoakan, beribadah dan memuliakan Tuhan,” kata Pdt. Klemens kepada Cenderawasih Pos Senin (5/8) kemarin.

Dia menegaskan persoalan kemudian ada kandidat yang datang silakan saja, cukup didoakan, tidak kemudian menjadikan mimbar gereja sebagai tempat berkampanye, itu tidak boleh, itu sama sekali tidak boleh.

Baca Juga :  Maksimalkan Pengelolaan Samsat dan Gali Potensi Sumber PAD Lainnya

Pdt. Klemens menambahkan perbedaan pendapat setiap umat merupakan hal yang wajar saja, tidak menjadi suatu persoalan. Perlu di Ingatkan kata dia yakni, perbedaan pilihan dalam politik itu waktunya singkat saja, tetapi persaudaraan dalam iman itu selamanya.

“Walaupun kita bedah pilihan, katakan dia Muslim, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Ingat kalaupun kita tidak bersaudara dalam iman tetapi kita bersaudara dalam Indonesia,” ungkapnya.

“Sekali lagi perbedaan pilihan hal yang wajar tetapi kemudian siapa yang terpilih mari kita dukung sama-sama,” pungkasnya. (kar/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya