Wednesday, December 3, 2025
25.7 C
Jayapura

155 Sekolah Dilatih Data Aset Sekolah Secara Elektronik 

MERAUKE– Dalam rangka  menertibkan asset daerah yang ada di sekolah-sekolah negeri, Pemeirntah Kabupaten Merauke melakukan pelatihan terhadap 155 sekolah negeri yang ada di Merauke mulai dari SD, SMP dan SMA-SMK selama 3 hari dimulai Senin (5/5).

  Sekretaris Daerah Kabupaten Merauke Yermias Paulus Ruben Ndiken seusai  membuka kegiatan itu mengatakan bahwa pelatihan ini sangat penting dalam rangka menertibkan asset-aset daerah yang ada di sekolah.

‘’’Pelatihan  ini sangat penting dalam rangka pengelolaan asset daerah yang ada di sekolah. Setiap belanja modal yang dilakukan oleh sekolah maupun dinas yang dibiayai dari APBD kabupaten, provinsi atau APBN harus dicatatkan dalam asset sekolah secara elektronik,’’ katanya.

Baca Juga :  Habiskan Rp 77 Miliar, GKI Hadirkan Hotel, Minimarket dan Gedung Serbaguna

Menurutnya, selama ini sekolkah melakukan belanja modal maupun ada barang yang dibeli oleh dinas yang diserahkan ke sekolah namun tidak dicatat dengan baik. Bahkan Ketika pejabatnya atau guru yang mengelola asset itu pindah, barang-barang sekolah juga ikut dibawa.

‘’Nah, itu tidak boleh lagi. Jadi pengelolaan asset secara elektronik ini  lebih pada transparansi,’’ jelasnya.

MERAUKE– Dalam rangka  menertibkan asset daerah yang ada di sekolah-sekolah negeri, Pemeirntah Kabupaten Merauke melakukan pelatihan terhadap 155 sekolah negeri yang ada di Merauke mulai dari SD, SMP dan SMA-SMK selama 3 hari dimulai Senin (5/5).

  Sekretaris Daerah Kabupaten Merauke Yermias Paulus Ruben Ndiken seusai  membuka kegiatan itu mengatakan bahwa pelatihan ini sangat penting dalam rangka menertibkan asset-aset daerah yang ada di sekolah.

‘’’Pelatihan  ini sangat penting dalam rangka pengelolaan asset daerah yang ada di sekolah. Setiap belanja modal yang dilakukan oleh sekolah maupun dinas yang dibiayai dari APBD kabupaten, provinsi atau APBN harus dicatatkan dalam asset sekolah secara elektronik,’’ katanya.

Baca Juga :  Meski tidak Berlanjut, Sekolah Penggerak Disebut Sangat Beruntung

Menurutnya, selama ini sekolkah melakukan belanja modal maupun ada barang yang dibeli oleh dinas yang diserahkan ke sekolah namun tidak dicatat dengan baik. Bahkan Ketika pejabatnya atau guru yang mengelola asset itu pindah, barang-barang sekolah juga ikut dibawa.

‘’Nah, itu tidak boleh lagi. Jadi pengelolaan asset secara elektronik ini  lebih pada transparansi,’’ jelasnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya