JAYAPURA-Untuk memastikan layak tidaknya makanan bergizi gratis (MBG) yang disiapkan oleh pemerintah melalui pihak pihak penyedia di daerah, Balai Besar pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jayapura, memastikan akan terlibat penuh untuk mengawasi kelayakan program makan bergizi gratis itu agar aman dikonsumsi.
Pengawan dilakukan mulai dari penyiapan, proses masak hingga distribusi dan jangka waktu yang layak hingga dikonsumsi para pelajar. Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Jayapura adalah Hermanto, mengatakan, pihaknya sudah pasti ikut terlibat aktif di dalam memastikan keberhasilan program makan bergizi gratis itu.
“Karena di bulan Januari kemarin, kami sudah melakukan penandatanganan MoU dengan Kepala Badan gizi nasional di jakarta,” kata Hermanto, Rabu (5/3).
Menurutnya, Kepala BGN sudah menginstruksikan kepada seluruh UPT yang ada di Balai POM termasuk termasuk BPOM Jayapura, untuk mendukung kegiatan MBG ini dan turut serta aktif melakukan pengawasan dan dilakukan bersama-sama dengan lintas sektor yang terkait dan semuanya berada di bawah koordinasi badan gizi nasional.
Lanjut dia, untuk kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar, dan memastikan pangan yang sampai ke siswa itu aman, tentunya BPOM dari awal sudah terlibat. Misalnya BPOM melakukan pelatihan kepada sarjana penggerak pembangunan Indonesia (SPPI) dari Universitas pertahanan yang selanjutnya mereka akan melatih ketua ketua sarana pemenuhan layanan gizi yang ada di kabupaten kota walaupun dilakukan secara bertahap.
“BPOM pada Juni nanti akan melakukan bersama stakeholder lainnya pelatihan di Rindam Sentani,”katanya.
Kegiatan itu terkait, pelatihan kepada pihak-pihak yang terlibat untuk bagaimana memastikan keamanan pangan, aturannya seperti apa harus tahu, tentang penataan ruangan-ruangan, bagaimana peralatan yang digunakan agar tidak mencemari, ada juga lingkungannya supaya lingkungan bersih, termasuk air dan bahan bakunya yang memenuhi standar itu seperti apa. Termasuk bahan-bahan tambahan yang jangan sampai masuk ke produk makanan bergizi gratis, misalnya penggunaan boraks dan formalin.
“Juga akan dilatih juga kepada penjamah makanan yang mengelola makanan, di dapur itu dan cara memproduksi yang baik. Sampai pada rentang waktu berapa lama ini dikonsumsi sejak dimasak,”bebernya. (roy/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos