Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Kestabilan Nilai Rupiah Diukur dari Harga Barang dan Jasa

JAYAPURA – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Papua menggelar acara  Temu Responden dengan pihak terkait di Kantor BI, Kamis (2/11) kemarin.Kepala BI Perwakilan Papua, Juli Budi Winantya menyebut, dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai tujuan untuk mencapai stabilitas nilai rupiah, memelihara stabilitas sistem pembayaran, dan turut menjaga stabilitas sistem keuangan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

  “Kestabilan nilai rupiah tersebut diukur baik terhadap harga barang/jasa atau kita kenal dengan istilah inflasi maupun dengan mata uang negara lain yang tercermin dari nilai tukar rupiah,” kata Juli.

  Juli membeberkan, saat ini Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua melakukan berbagai survei terhadap beberapa kategori responden di antaranya Survei Pemantauan Harga (SPH), Survei Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), Survei Penjualan Eceran (SPE), Survei Konsumen (SK), Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), dan Liaison kepada pelaku usaha.

Baca Juga :  Harga Tomat Turun,  Cabai Rawit Tetap Rp 100 Ribu/kg

  “Masing-masing survei tersebut nantinya akan menghasilkan berbagai indikator yang dapat digunakan untuk mendukung asesmen ekonomi yang kami lakukan. Sebagai contoh, untuk dapat menyusun proyeksi laju inflasi ke depan, kami memerlukan data dan informasi terkait perkembangan harga komoditas yang kami peroleh dari pasar tradisional,” terangnya.

  Dengan beberapa langkah strategis dan sinergi yang erat bersama stakeholders terkait seperti penyelenggaraan gerakan pangan murah, koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), dan kerjasama antar daerah untuk fasilitasi distribusi komoditas pangan, sehingga inflasi di wilayah Papua dapat terkendali ke dalam target yang telah ditetapkan.

   Juli menyebut, pelaksanaan Temu Responden Bank Indonesia tahun 2023 ini utamanya bertujuan sebagai bentuk apresiasi. “Kami berharap pengambilan kebijakan terkait ekonomi dan keuangan kedepannya akan semakin baik lagi. Tentunya ditunjang oleh kualitas data dan informasi yang lebih baik,” pungkasnya. (fia/tri)

Baca Juga :  8 Reka Adegan Tewasnya Honorer DLLAJ

JAYAPURA – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Papua menggelar acara  Temu Responden dengan pihak terkait di Kantor BI, Kamis (2/11) kemarin.Kepala BI Perwakilan Papua, Juli Budi Winantya menyebut, dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai tujuan untuk mencapai stabilitas nilai rupiah, memelihara stabilitas sistem pembayaran, dan turut menjaga stabilitas sistem keuangan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

  “Kestabilan nilai rupiah tersebut diukur baik terhadap harga barang/jasa atau kita kenal dengan istilah inflasi maupun dengan mata uang negara lain yang tercermin dari nilai tukar rupiah,” kata Juli.

  Juli membeberkan, saat ini Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua melakukan berbagai survei terhadap beberapa kategori responden di antaranya Survei Pemantauan Harga (SPH), Survei Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), Survei Penjualan Eceran (SPE), Survei Konsumen (SK), Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), dan Liaison kepada pelaku usaha.

Baca Juga :  Ganja Hingga Curanmor Jadi Atensi Kapolsek Japut

  “Masing-masing survei tersebut nantinya akan menghasilkan berbagai indikator yang dapat digunakan untuk mendukung asesmen ekonomi yang kami lakukan. Sebagai contoh, untuk dapat menyusun proyeksi laju inflasi ke depan, kami memerlukan data dan informasi terkait perkembangan harga komoditas yang kami peroleh dari pasar tradisional,” terangnya.

  Dengan beberapa langkah strategis dan sinergi yang erat bersama stakeholders terkait seperti penyelenggaraan gerakan pangan murah, koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), dan kerjasama antar daerah untuk fasilitasi distribusi komoditas pangan, sehingga inflasi di wilayah Papua dapat terkendali ke dalam target yang telah ditetapkan.

   Juli menyebut, pelaksanaan Temu Responden Bank Indonesia tahun 2023 ini utamanya bertujuan sebagai bentuk apresiasi. “Kami berharap pengambilan kebijakan terkait ekonomi dan keuangan kedepannya akan semakin baik lagi. Tentunya ditunjang oleh kualitas data dan informasi yang lebih baik,” pungkasnya. (fia/tri)

Baca Juga :  Harga Beras Mulai Naik,Frans Pekey: Masyarakat Harus Manfaatkan Pangan Lokal

Berita Terbaru

Artikel Lainnya