Tuesday, April 16, 2024
30.7 C
Jayapura

Geger, Dua Mayat Ditemukan

Jenazah Habel Dodop saat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Rabu (2/10) kemarin. ( FOTO : Humas Polres)

Satu Mayat Seorang perawat, satu Swasta

JAYAPURA- Seorang perawat di salah satu rumah sakit di Abepura bernama Habel Dodop (47) ditemukan tewas di salah satu losmen di  Perumnas II, Jalan Kampwolker, Kelutahan Yabansai, Distrik Heram, Kota Jayapura. Rabu (2/10) sekira pukul 02.00 WIT.

Kapolres Jayapura Kota AKBP Gustav R Urbinas saat dikonfirmasi melalui Kasubag Humas Polres Jayapura Kota Iptu Jahja Rumramembenarkan hal tersebut. Dimana pria 47 tahun itu ditemukan tewas dalam keadaan posisi duduk di kloset, dengan mulut mengeluarkan busa berwarna putih.

“Jenazah masih berada di Ruang Jenazah RS. Bhayangkara, korban saat ditemukan meninggal dunia dalam posisi duduk di kloset dengan kondisi mulut mengeluarkan busa. Penyebab kematian korban akan dilakukan Visum oleh Rumah Sakit Bhayangkara guna proses penyelidikan Unit Reskrim Polsek Abepura,” ucap Jahja, Rabu (2/10).

 Sebanyak empat orang saksi telah dimintai keterangan atas temuan mayat tersebut, selain itu polisi juga mengamankan barang bukti berupa satu buah tong sampah yang berisikan dua bungkusan sisa makanan dan satu botol anggur merah. Satu buah celana pendek jeans warna hitam, satu buah baju kaos warna abu-abu kuning dan satu pasang sandal jepit warna hijau.

Baca Juga :  Pimpinan OPD Harus Jujur dan Terbuka Soal Honorer

 Menurut Jahja, korban pertama kali diketahui oleh rekannya, dimana saat itu saksi mendapati korban tidak bernyawa di dalam kamar mandi dengan kondisi mulut mengeluarkan busa. Atas kejadian itu saksi kemudian memberitahu petugas hotel dan selanjutnya di laporkan kepada pihak kepolisian terdekat.

“Kasus temuan mayat pria kini telah ditangani oleh Polsek Abepura, kasus itu masih dalam penyidikan dan penyelidikan lebih lanjut oleh penyidik unit Reskrim Polsek Abepura,” jelasnya.

Dirinya belum bisa menerangkan penyebab kematian korban, entah korban memiliki riwayat penyakit atau keracunan masih akan dikembangkan.

“Untuk kematian kami belum bisa simpulkan, kami masih menunggu hasil visum rumah sakit Bhayangkara,” katanya.

Sementara itu, di Bucen II Entrop Distrik Jayapura Selatan, Rabu (2/10) juga digegerkan dengan temuan mayat pria yang diketahui bernama Herman, di  Pondok Rental Mobil Depan Puskopad.

Baca Juga :  Dampak Banjir dan Tanah Longsor Akibat Ulah Masyarakat 

Korban pertama kali diketahui oleh rekannya Jamal, dimana ketika itu saksi hendak membangunkan namun korban tidak kunjung bangun. Lantaran curiga, saksi kemudian melaporkan kepada warga sekitar dan selanjutnya melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian terdekat. “Kasusnya sudah ditangani oleh Polsek Jayapura Selatan,” ucap Jahja.

 Belum diketahui pasti penyebab kematian korban, namun dari hasil olah tempat kejadian perkara tidak di temukan adanya bekas kekerasan pada tubuh korban. “Dugaan sementara korban meninggal lantaran sakit. Namun ketika hendak dilakukan otopsi keluarga menolak dan rencananya jenazah korban akan diterbangkan ke kampung halamannya di Sulawesi Selatan,” pungkasnya. (fia/wen)

Jenazah Habel Dodop saat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Rabu (2/10) kemarin. ( FOTO : Humas Polres)

Satu Mayat Seorang perawat, satu Swasta

JAYAPURA- Seorang perawat di salah satu rumah sakit di Abepura bernama Habel Dodop (47) ditemukan tewas di salah satu losmen di  Perumnas II, Jalan Kampwolker, Kelutahan Yabansai, Distrik Heram, Kota Jayapura. Rabu (2/10) sekira pukul 02.00 WIT.

Kapolres Jayapura Kota AKBP Gustav R Urbinas saat dikonfirmasi melalui Kasubag Humas Polres Jayapura Kota Iptu Jahja Rumramembenarkan hal tersebut. Dimana pria 47 tahun itu ditemukan tewas dalam keadaan posisi duduk di kloset, dengan mulut mengeluarkan busa berwarna putih.

“Jenazah masih berada di Ruang Jenazah RS. Bhayangkara, korban saat ditemukan meninggal dunia dalam posisi duduk di kloset dengan kondisi mulut mengeluarkan busa. Penyebab kematian korban akan dilakukan Visum oleh Rumah Sakit Bhayangkara guna proses penyelidikan Unit Reskrim Polsek Abepura,” ucap Jahja, Rabu (2/10).

 Sebanyak empat orang saksi telah dimintai keterangan atas temuan mayat tersebut, selain itu polisi juga mengamankan barang bukti berupa satu buah tong sampah yang berisikan dua bungkusan sisa makanan dan satu botol anggur merah. Satu buah celana pendek jeans warna hitam, satu buah baju kaos warna abu-abu kuning dan satu pasang sandal jepit warna hijau.

Baca Juga :  Jadikan Juara Umum Sebagai Pemicu untuk Terus Berprestasi

 Menurut Jahja, korban pertama kali diketahui oleh rekannya, dimana saat itu saksi mendapati korban tidak bernyawa di dalam kamar mandi dengan kondisi mulut mengeluarkan busa. Atas kejadian itu saksi kemudian memberitahu petugas hotel dan selanjutnya di laporkan kepada pihak kepolisian terdekat.

“Kasus temuan mayat pria kini telah ditangani oleh Polsek Abepura, kasus itu masih dalam penyidikan dan penyelidikan lebih lanjut oleh penyidik unit Reskrim Polsek Abepura,” jelasnya.

Dirinya belum bisa menerangkan penyebab kematian korban, entah korban memiliki riwayat penyakit atau keracunan masih akan dikembangkan.

“Untuk kematian kami belum bisa simpulkan, kami masih menunggu hasil visum rumah sakit Bhayangkara,” katanya.

Sementara itu, di Bucen II Entrop Distrik Jayapura Selatan, Rabu (2/10) juga digegerkan dengan temuan mayat pria yang diketahui bernama Herman, di  Pondok Rental Mobil Depan Puskopad.

Baca Juga :  Pastikan Anak Tetap Tinggal di Rumah!

Korban pertama kali diketahui oleh rekannya Jamal, dimana ketika itu saksi hendak membangunkan namun korban tidak kunjung bangun. Lantaran curiga, saksi kemudian melaporkan kepada warga sekitar dan selanjutnya melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian terdekat. “Kasusnya sudah ditangani oleh Polsek Jayapura Selatan,” ucap Jahja.

 Belum diketahui pasti penyebab kematian korban, namun dari hasil olah tempat kejadian perkara tidak di temukan adanya bekas kekerasan pada tubuh korban. “Dugaan sementara korban meninggal lantaran sakit. Namun ketika hendak dilakukan otopsi keluarga menolak dan rencananya jenazah korban akan diterbangkan ke kampung halamannya di Sulawesi Selatan,” pungkasnya. (fia/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya